Minggu, 17 Juli 2011

Compounding & Trading For Living

Berikut dibawah ini adalah sebuah pertanyaan yang sangat menarik dari salah satu pembaca blog ini :

Pak maaf mau tanya apa bapak pernah coumponding gak, saya mau tanya misal buka account $100 profit jadi $10.000 bisa diwithdrawal gak pak, mohon petunjuknya.

Pak kalau modal $ 100 dollar bisa trading for living gak.
Pak insta sama alpari bagus mana/aman.
Mohon petunjuknya.

Compounding adalah istilah yang sering digunakan pada dunia trading yang dapat diartikan sebagai mengumpulkan sedikit demi sedikit dimana lama kelamaan menjadi bukit. Contoh mudahnya, modal awal $100 kemudian profit 50, profit 100, dan seterusnya dimana pada akhirnya modal awal ditambah profit menjadi $10.000.

Seluruh trader yang melakukan trading for living tentunya juga melakukan compounding. Ada trader yang melakukan compounding selama seminggu, ada juga trader yang melakukan selama 2 minggu, tetapi kebanyakan melakukan compounding selama sebulan. Hal ini tergantung kepada money management yang digunakan oleh masing-masing trader.

Sebagai contoh, modal awal adalah $2000 dan rata-rata dalam sebulan menghasilkan profit $2000. Tentunya akan lebih efisien bila withdrawal dilakukan sebulan sekali dikarenakan adanya beban biaya transfer bank sekitar $30 untuk tiap kali withdrawal berapapun jumlahnya. Bila withdrawal dilakukan bulanan maka beban biaya transfer hanyalah $30 dibandingkan bila dilakukan mingguan dengan total biaya sebesar $120.

Akan tetapi bila profit yang dihasilkan dalam seminggu misalnya mampu mencapai $5000, tentunya tidak masalah apabila di withdrawal mingguan. Toh beban biaya transfer $30 tidak memberatkan bila dibandingkan dengan profit yang diperoleh.

Kapan dilakukan withdrawal sepenuhnya adalah keputusan masing-masing trader, dengan mempertimbangkan efisiensi jumlah biaya transfer bank dan kebutuhan keuangan trader tersebut.

Sedangkan kemudahan withdrawal terletak pada bagus tidaknya reputasi broker yang digunakan.

Bila broker tersebut memiliki reputasi bagus, jangankan withdrawal cuma $10.000, withdrawal $1 juta pun akan mereka berikan. Sebaliknya bila reputasi broker tersebut jelek, jangankan withdrawal sebesar $10 ribu, withdrawal $50 pun tidak akan mereka berikan :)

Oleh karenanya gunakan broker yang memiliki reputasi baik dan berlokasi di negara-negara yang memiliki kepastian hukum yang baik, seperti USA, Inggris, Australia, atau negara-negara besar di Eropa. Jangan pernah menggunakan broker yang berlokasi di negara kecil yang tidak jelas atau di Tax Heaven Countries (Cayman, Virgin Island, Mauritus, dll) dikarenakan kepastian hukumnya kurang .

Adanya kepastian hukum yang baik sangatlah peting dikarenakan bila terjadi masalah dengan broker maka dapat mengadukan kepada badan pemerintah pengawas broker pada negara tersebut agar permasalahan dapat diselesaikan. Broker-broker yang berlokasi di negara-negara besar cenderung tidak berani terang-terangan melakukan kecurangan dikarenakan ketatnya pengawasan dan hukum yang berlaku.

Perhatikan juga jenis broker tersebut, apakah berjenis marker maker, STP, atau ECN. InstaForex maupun Alpari adalah market maker broker dimana cenderung melakukan kecurangan agar klien mengalami loss. Broker yang baik dan jujur adalah broker yang berjenis STP atau ECN.

Trading for living dapat diartikan bahwa perolehan profit dari trading sepenuhnya digunakan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Oleh karenanya kebanyakan trader melakukan compounding paling lama hanya sebulan. Sama halnya dengan karyawan yang memperoleh gaji tiap bulannya, trader memperoleh profit dari hasil trading yang dilakukannya.

Trading sebenarnya adalah pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang professional di bidang ini. Trading sama saja dengan pekerjaan dokter, pengacara, konsultan, akuntan, dll (professional). Oleh karena itu, diperlukan keahlian (skill) agar dapat menjadi professional di bidang ini.

Seorang dokter, pengacara, atau akuntan memerlukan waktu bertahun-tahun untuk kuliah. Setelah selesai kuliah pun, mereka perlu waktu bertahun-tahun lagi agar dapat memperoleh pengalaman kerja yang nantinya dapat menjadikan mereka professional di bidangnya. Seperti itulah gambaran sederhana dunia trading, diperlukan waktu bertahun-tahun belajar teori market dan memiliki pengalaman melakukan trading agar nantinya dapat menjadi seseorang yang professional di bidang ini.

Perbedaan yang paling mencolok antara profesi trader dengan profesi dokter, pengacara, atau akuntan adalah pada ijazah dan pengawasan oleh otoritas. Seorang dokter, pengacara, atau akuntan baru dapat melakukan praktek bila memiliki ijazah atau sertifikat yang berkaitan dengan profesinya dan juga harus memiliki ijin praktek dari otoritas pengawas profesi.

Sedangkan untuk menjadi seorang trader, tidak diperlukan ijazah maupun ijin dari otoritas. Siapapun dapat terjun di bidang ini dan kemudian dapat mengaku-aku sebagai trader jagoan :)

Tidak adanya ijazah dikarenakan tidak ada satupun sekolah formal yang mengajarkan ilmu trading. Ilmu trading dipelajari secara otodidak, pada umumnya ilmu ini diperoleh dari hasil mengikuti seminar, workshop, atau belajar sendiri dari informasi yang bertebaran gratis di internet.

Oleh karena tidak adanya ijazah, sertifikat, atau pengawasan dari otoritas, akhirnya bidang ini menjadi lahan subur bagi penipu. Perhatikan saja yang banyak bertebaran di internet, banyak yang berjualan robot, berjualan indikator, atau berjualan DVD atau eBook trading dimana bila digunakan maka bukannya profit yang didapat, tetapi total loss.

Seminar atau workshop pun banyak juga yang mirip seperi itu. Menawarkan kaya raya dalam waktu singkat dengan imbalan harus membayar jutaan rupiah untuk mengikuti workshop atau seminar tersebut.

Meskipun begitu, produk yang dijual tersebut laris manis. Hal ini dikarenakan banyak orang yang berusaha mencari jalan pintas cepat. Dunia trading adalah dunia penuh uang, capek dan bosan bukan kelamaan belajar tetapi uang tidak mengalir juga. Jadi apa salahnya membeli jalan pintas agar impian kaya raya dapat diperoleh dengan sesegera mungkin.

Pemikiran seperti inilah yang menjadikan jualan robot atau indikator bodong menjadi laris manis. Padahal coba pikir, bila Anda ingin menjadi dokter ahli, mungkinkah keahlian tersebut dengan cepat dapat diperoleh hanya dengan cara membeli pisau bedah "sakti". Atau hanya berbekal mengikuti workshop selama 2 hari dan kemudian setelahnya menjadi ahli bedah professional. Tidak mungkin bukan?

Diperlukan kesabaran dan ketekunan untuk menjadi professional di bidang ini. Oleh karenanya, hanya mereka yang benar-benar menyukai (passion) trading yang dapat bertahan dan kemudian menjadi professional nantinya.

Sedangkan bagi mereka yang tidak memiliki passion dan hanya sekedar berusaha mencari uang, akan seperti jamur di musim hujan. Banyak tumbuh dimana-mana tetapi tidak akan bertahan lama setelah beberapa kali mengalami loss sehingga akhirnya menyadari bahwa trading bukan passion-nya.

Meskipun trading menjanjikan potensi luar biasa, tetapi diperlukan kepribadian yang cocok untuk dapat bertahan di dunia ini. Dunia trading adalah dunia sunyi senyap, tidak semua orang tahan dengan kesunyian ini.

Anda harus mampu betah duduk berjam-jam di depan monitor memperhatikan chart, tidak berinteraksi dengan orang lain (karena akan mengganggu konsentrasi), sabar menunggu timing entry exit yang tepat, dan lain sebagainya. Bila Anda memiliki kepribadian suka bergaul dan suka ngobrol, tentunya kegiatan seperti ini akan sangat menyiksa.

Jangan paksakan diri bila menyadari bahwa tidak cocok dengan kepribadian, karena akibatnya akan menyiksa diri sendiri. Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda dengan kelebihan masing-masing. Bila merasa tidak cocok dengan trading, segera tinggalkan dan temukan serta gunakan kelebihan dalam diri yang cocok dengan kepribadian.

Sukses dan menjadi kaya raya dapat diperoleh pada bidang apa saja, tidak hanya pada trading. Ekonomi diciptakan untuk saling mengisi satu sama lain, temukan bidang yang sesuai dengan kepribadian maka kesuksesan akan dapat diraih.

Kembali pada pertanyaan pembaca diatas, apakah dengan modal $100 dapat untuk trading for living?

Coba perhatikan sekeliling Anda, perhatikan teman, tetangga, saudara yang saat ini hidupnya sukses dengan menggunakan cara professional dan bukan karena korupsi, merampok, atau jalan buruk lainnya. Tahukan Anda kesamaan diantara mereka?

Kesamaan dari mereka yang sukses adalah memiliki skill (keahlian).

Coba perhatikan tetangga yang menjadi rekanan Pertamina (misalnya), menjadi sukses karena pintar bergaul dan pintar melakukan lobby. Perhatikan teman yang saat ini memiliki banyak outlet jualan pulsa elektrik, menjadi sukses dikarenakan memiliki skill mampu melihat lokasi-lokasi potensial sehingga outlet yang didirikannya selalu ramai pengunjung. Perhatikan saudara yang membuka warung bakso yang sangat ramai pembeli, menjadi sukses dikarenakan bakso buatannya lebih enak.

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa bukanlah modal yang utama, tetapi adanya skill (keahlian).

Coba mundur kebelakang, ingat-ingat bagaimana kehidupan dahulunya teman, tetangga, saudara yang sukses saat ini. Pasti mereka sebelumnya hidupnya susah dan jatuh bangun. Tetapi kelebihan mereka, meskipun jatuh bangun mereka tidak berputus asa dan tetap tekun berusaha mengasah skill mereka. Sehingga pada akhirnya Tuhan menunjukkan jalan dan memberikan berkahNya.

Pernah saya baca di internet (lupa situsnya), seorang guru dari Cina dengan modal awal hanya sebesar $1000 mampu memperoleh profit dari trading forex sebesar $250 ribu hanya dalam sebulan. Guru tersebut mampu memperoleh profit 250 kali hanya dalam sebulan, tentunya tidak mungkin hanya mengandalkan keberuntungan semata.

Oleh karenanya, bila Anda berniat untuk keluar dari pekerjaan sekarang dan kemudian menggantungkan sepenuhnya dari trading for living, tempa diri Anda agar menjadi professional di bidang ini.

Jangan pernah berpikir keluar dari pekerjaan dan baru menempa diri.

Trading adalah ilmu yang sulit, perlu waktu bertahun-tahun agar dapat menguasainya. Lebih aman bila sambil menempa diri tetapi tetap bekerja dan tetap mendapatkan gaji. Trading juga high risk, loss dapat terjadi tiap saat. Dengan tetap bekerja dan mendapatkan gaji, tentunya hidup tetap aman dikarenakan masih ada gaji untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Nanti bila pada saatnya skill sudah diperoleh dan yakin mampu konsisten profit untuk trading for living, maka baru berpikirlah untuk keluar dari pekerjaan sekarang untuk kemudian sepenuhnya menekuni trading.

Sekali lagi perlu diingat, bukanlah modal yang utama, tetapi skill-lah yang menentukan kesuksesan. Bila skill tersebut telah dimiliki, tentunya dengan modal awal hanya $100 pun dapat digunakan untuk trading for living.

1 komentar: