Sabtu, 27 Agustus 2011

Ponzi Scheme

Pak Ary,

Banyak orang saat ini mulai mencari solusi keuangan dengan melakukan investasi. Teman-teman saya mulai satu per satu mempelajari investasi baik itu saham, deposito, dan instrumen lainnya. Dengan senang hati saya menjelaskan segala macam hal mengenai investasi.

Akhirnya beberapa hari yang lalu saya mendengar sebuah jasa investasi mengenai Speedline dari seorang teman. Bahkan sang teman memperkenalkan saya pada saudaranya yang mengaku telah mendapatkan 7 juta rupiah setiap harinya.

Entah kenapa saya tidak terlalu menggebu-gebu saat mendengarkan dan melihat hasil keuntungan yang diperoleh dari investasi macam ini. Memang secara nalar jika uang diinvestasikan dalam forex, tentunya imbal hasil akan sejalan dengan proyeksi keuntungan (tentunya jika strategi yang digunakan profitable).

Saya teringat dengan jasa investasi serupa sekitar tahun 2006 lalu, yaitu dengan nama global investasi...... maaf, saya lupa. Seingat saya hanya globalnya saja dan saat dicari di google tidak didapati hasil sesuai apa yang saya inginkan. Mungkin karena keyword saya yang kurang 'kaya' kata.

Kemudian ada lagi jasa investasi yang mengaku berasal dari BHG atau BIG (ini juga saya lupa) dengan membawa nama sang investor Warren Buffet. Nyata-nyatanya kedua jasa investasi tersebut tidak jelas asal-usulnya dan pada akhirnya seperti diketahui di media massa, mereka bangkrut.

Bagaimana saya bisa tahu di media massa tersebut sepenuhnya benar? Sebab teman-teman saya menjadi korbannya untuk kedua jasa investasi tersebut.

Saat saya mencoba untuk membuka informasi apapun tentang Speedline yang saya dapati hanyalah sebuah website yang (maaf) tidak lebih rapi dari blog Andromeda Trading ini. Pada akhirnya, kepercayaan saya pada jasa investasi ini dengan cepat drop.

Tidak perlu melacak IP Address dan alamat websitenya, namun memang jika benar jasa investasi ini dapat meraup keuntungan yang besar dalam tiap kali transaksinya, semestinya website tersebut tampil dalam format yang mengesankan seperti pada tampilan website broker GoMarkets, misalnya.

Saya mohon bantuannya kepada Pak Ary untuk memberikan pandangan tentang jasa investasi Speedline tersebut, setidaknya supaya para pembaca artikel dan teman-teman saya lainnya dapat memberikan keputusan yang bijak berdasarkan opini Pak Ary juga.

Regards,
Aras




Pak Aras,

Satu hal yang perlu diluruskan adalah pemahaman dari kata INVESTASI.

Kebanyakan orang memahami arti investasi sebagai sesuatu yang nantinya akan menghasilkan uang untuk dirinya (tanpa berpikir adanya kemungkinan merugi).

Oleh karena itu, kata ini banyak digunakan oleh salesman atau tenaga marketing dikarenakan lebih mudah menarik perhatian calon klien. Pada prinsipnya, siapa sih yang menolak diberi uang? Semua orang membutuhkan uang dikarenakan untuk hidup perlu adanya uang.

Seberapa sering Pak Aras mendengar iming-iming promosi, "Segera ivestasikan uang Anda agar nantinya bisa berkembang berlipat-lipat ganda" Tidak pernah satupun promosi tersebut menyebutkan seberapa besar resiko yang nantinya mungkin akan terjadi.

Seolah-olah bila melakukan investasi maka hanyalah laba saja yang diraup, tanpa ada resiko kerugian.

Padahal faktanya, investasi adalah ibarat pisau 2 sisi.

Investasi dapat membuat untung, tetapi sebaliknya juga dapat membuat buntung.

Sesuai prinsip ekonomi, High Risk High Profit. Semakin tinggi imbal hasilnya, maka semakin tinggi pula resiko. Hal inilah yang jarang sekali dipertimbangkan, terutama bagi yang awam.

Sepengetahuan saya, bisnis yang berkriteria High Risk High Profit hanyalah trading. Baik trading forex, saham, future, index, komoditi, dan lain sebagainya. Hanya bisnis inilah yang dapat membuat kita cepat kaya atau cepat bangkrut :)

Sedangkan bisnis lain, terutama bisnis riil, seperti membuka toko, warung, pabrik, jasa pariwisata, dll, tidaklah memiliki kecepatan secepat trading. Prinsip dasar bisnis riil adalah pelan tapi pasti, pasti mendapatkan laba atau pasti merugi :)

Laba yang diperoleh dari bisnis riil tidaklah sebesar laba dari trading. Tidak ada bisnis riil yang mampu konsisten mendapatkan laba 1 kali lipat modal (100%) hanya dalam tempo sebulan secara terus menerus. Padahal seperti ditulis pada artikel-artikel yang menyangkut trading contest, laba puluhan kali lipat dapat terjadi dalam trading forex.

Contoh yang paling mudah yang dapat kita lihat sehari-hari adalah bank. Fungsi bank adalah menampung dana untuk kemudian disalurkan kembali ke dunia usaha dalam bentuk kredit.

Suku bunga deposito saat ini hanya berkisar 6% setahun, bayangkan seandainya bank kemudian menyalurkan dalam bentuk kredit dengan bunga 100% setahun (dengan asumsi bisnis riil menghasilkan laba lebih dari 100%). Tentunya harga saham bank-bank besar yang terdaftar di Bursa Efek akan melesat tajam dikarenakan selalu menghasilkan laba yang gila-gilaan :)

Akan tetapi, fakta yang ada menunjukkan bahwa bank menyalurkan kredit hanya dengan bunga 12% setahun. Itupun banyak yang nunggak dikarenakan tidak mampu membayar bunga. Dari hal ini saja dapat disimpulkan bahwa besaran laba bisnis riil tidaklah sefantastis trading.

Dari logika tersebut, tentunya bila ada yang mengiming-imingi investasi pada bisnis riil dengan imbalan bunga fantastis, sudah patut untuk curiga dan perlu dihindari.

Seingat saya, sekitar tahun 2000-an banyak sekali bisnis riil yang menawarkan imbal hasil fantastis. Salah satu contohnya adalah PT Kisar di Bogor yang bergerak di bidang ekspor sayur mayur dan sebuah PT (lupa namanya) di Cirebon yang bergerak di bidang ekspor bebek. Kedua perusahaan tersebut menawarkan imbal hasil 5% per bulan bagi mereka yang bersedia menanamkan dananya.

Yang terjadi berikutnya sudah bisa ditebak, 2 - 3 tahun kemudian kedua perusahaan tersebut bangkrut dan pemiliknya menghilang. Yang tersisa hanya investor yang gigit jari kehilangan uang.

Meskipun sudah terdapat contoh seperti itu, banyak bisnis-bisnis lain yang menawarkan hal serupa. Mulai dari investasi di bidang minyak, hotel, pariwisata, dll. Lucunya, masih banyak juga yang tertipu karena tergiur imbal hasil tinggi.

Kenapa mereka tertipu padahal sudah ada contoh sebelumnya?

Menurut pendapat saya karena sifat dasar manusia. Pada umumnya ingin enak tetapi tidak mau susah. Mereka ingin cepat kaya dengan cara mudah.

Padahal yang perlu disadari, untuk menjadi kaya, perlu sebuah proses (biasanya prosesnya tidak enak). Bangkrut berkali-kali, jatuh bangun berkali-kali, gagal berkali-kali, baru nanti pada saatnya bila Tuhan berkehendak, akhirnya menemukan jalan yang lapang dan mulus menuju sukses.

Tidak semua orang mampu melewati proses tersebut, kebanyakan menginginkan jalan pintas yang enak dan cepat. Oleh karenanya bisnis-bisnis penipu yang menawarkan imbal hasil tinggi, akan seperti jamur, tumbuh hilang tetapi sampai kapanpun akan selalu diminati dan selalu ada saja yang tertipu.

Dengan makin berkembangnya jaringan internet sehingga globalisasi merambah kita, bisnis-bisnis seperti ini melakukan perubahan bentuk. Saat ini bentuknya menjadi arisan berantai, MLM, atau penawaran investasi yang rata-rata menyatakan kantor pusatnya berada di luar negeri (supaya sulit untuk dilakukan pengecekan).

Padahal dengan teknologi saat ini, pengecekan lokasi dimanapun di bumi ini dapat dengan mudah dilakukan dan malahan gratis tanpa biaya apapun. Lakukan saja pengecekan dengan Google Maps, gratis dan sangat akurat (bahkan bisa di-zoom) :)

Saya belum pernah mendengar perihal SpeedLine ini, sehingga setelah membaca email Pak Aras kemudian saya lakukan Googling.

Hasil Googling mengarahkan saya ke website ini dan ini dimana menyatakan bahwa SpeedLine adalah sebuah perusahaan yang berbasis di Inggris dan melakukan investasi pada Gold and FOREX Trading.

Lucunya, meskipun menyatakan melakukan trading di Gold dan Forex, tetapi tidak ada penjelasan detil perihal trading Gold atau Forex. Justru isi website tersebut lebih banyak iming-iming imbal hasil nantinya yang bakal diperoleh bila menanamkan dana.

Melihat website tersebut, mengingatkan saya pada website-website penjual robot forex bodong yang banyak bertebaran di internet. Isinya mirip, yang ditampilkan adalah hal-hal fantastis (karena sudah diedit terlebih dahulu) sehingga membuat orang tertarik untuk membeli. Sama saja dengan website tersebut, hanya iming-iming fantastis agar tertarik untuk segera menanamkan dana.

Don't believe everything which too good to be true

Apalagi SpeedLine ini berpusat di Inggris, kenapa harus repot mencari pendanaan dengan mengumpulkan jumlah kecil-kecil dari banyak orang di Indonesia (negara ketiga)? Bila bisnis tersebut memang sangat sukses, bukankah bank-bank di Inggris tidaklah segan-segan mengucurkan kredit dalam jumlah berapapun? Apa karena orang Indonesia lebih mudah dibodohi :)

Coba hitung, imbal hasil terendah yang diberikan adalah 1% per hari atau 30% sebulan, bukankah lebih murah dan tidak repot bila SpeedLine menarik kredit langsung dari bank?

Website penjual robot forex saja sulit saya yakini bila sama sekali tidak menampilkan hasil pantauan realtime via myfxbook.com, apalagi SpeedLine ini mengatakan melakukan trading forex tetapi tidak ada bukti atau penjelasan apapun. Bagaimana bisa yakin?

Kemungkinan besar, mereka memilih jenis usaha dengan melakukan trading forex dan gold dikarenakan banyak orang awam yang jarang mengetahuinya. Toh orang hanya tahunya trading itu menghasilkan uang banyak, jadi wajar saja khan kalau mampu memberikan imbal hasil 1%-3% sehari.

Tetapi tentunya Pak Aras maupun pembaca sekalian, sudah paham betul bagaimana sulitnya forex trading. Tidaklah semudah itu menghasilkan profit dari forex. Seandainya mampu konsisten profit pun, buat apa repot mengumpulkan uang dari banyak orang.

Toh untuk trading di forex tidak perlu modal besar, gunakan saja leverage 1:500 atau 1:1000. Imbal hasil yang diperoleh dari forex pun sudah sangat luar biasa.

Banyak hal yang tidak logis dan tidak jelas, sehingga kemungkinan bisnis ini adalah Skema Ponzi.

Perhatikan saja bahwa program investasi pada gambar diatas selalu memiliki jumlah hari 100 hari. Coba dihitung, bila imbal hasil 1% sehari, bukankah bila sudah mencapai 100 hari maka sudah mencapai 100% atau balik modal :)

Artinya, bila memilih paket investasi terkecil tidaklah menguntungkan, secara tidak langsung peserta didorong untuk memilih paket yang lebih besar agar dapat menguntungkan (bagi peserta maupun bagi penyelenggara).

Skema Ponzi pada dasarnya adalah sebuah teknik yang memanfaatkan keserakahan manusia dan sifat tidak mau sulit tetapi mau enak dengan cepat, dengan cara mengiming-iming imbal hasil tinggi.

Padahal imbal hasil tersebut berasal dari uang investor yang telah ditanamkan dan bukan dari hasil usaha apapun. Oleh karenanya bisnis yang melakukan Ponzi pada umumnya selalu menawarkan imbal hasil tinggi karena pembayaran imbal hasil tersebut berasal dari dana yang sudah ada, bukan dari dana yang harus dicari terlebih dahulu.

Perhatikan saja contoh diatas, terdapat jangka waktu 100 hari. Jangka waktu tersebut adalah batas waktu dimana harus ada investor baru yang menanamkan dana. Karena bila tidak ada, maka Skema Ponzi tidak berjalan dan akan ambruk.

Sebagai contoh, saya melakukan bisnis Ponzi dan Pak Aras tertarik dengan menyetorkan dana sebesar 1 juta imbal hasil 1% sehari atau 10 ribu sehari.

Karena Pak Aras satu-satunya klien saya, maka saya harus rajin membayar tiap harinya. Hal ini dikarenakan bila saya selalu tepat waktu membayar maka Pak Aras juga akan semakin mempercayai saya.

Kepercayaan awal dan bukti terjadi pembayaran adalah modal utama dalam Ponzi. Bila hal ini dapat dicapai, maka promosi dari mulut ke mulut akan berjalan dengan sendirinya. Tentunya Pak Aras akan bercerita ke teman-teman bahwa saya dapat dipercaya dan kemudian mengajak teman-teman untuk turut bergabung.

Bila sebelum 100 hari, salah satu teman Pak Aras bergabung, maka dana yang tertanam makin banyak. Sehingga tidak masalah bagi saya untuk membayar Pak Aras maupun temannya. Oleh karena itu, dalam skema Ponzi, promosi adalah hal yang utama. Dengan makin banyak yang bergabung maka makin banyak juga dana yang tertanam untuk melakukan pembayaran.

Skema ini akan ambruk apabila tidak ada lagi peserta baru yang menanamkan dana, padahal jumlah yang harus dibayar makin besar.

Ponzi hanya akan menguntungkan apabila masih ada peserta baru yang tertarik mendaftarkan diri. Apabila masih ada 100 atau bahkan 1000 orang peserta baru setelah Pak Aras mendaftar mengikuti SpeedLine, maka akan aman dikarenakan masih ada dana mengalir masuk untuk membayar Pak Aras.

Problemnya, bila setelah Pak Aras mendaftarkan diri, ternyata tidak ada lagi peserta baru yang tertarik. Bila hal ini terjadi, maka siap-siap saja modal amblas karena penyelenggara Ponzi kabur.

Padahal sebagai hanya peserta, Pak Aras tidak pernah tahu apakah masih banyak peserta baru yang tertarik. Sehingga ujung-ujungnya menjadi mirip judi, ambil resiko mendaftarkan diri dan setelahnya berdoa mati-matian semoga masih ada sejuta peserta baru yang mendaftar agar posisi Pak Aras aman :)

Oleh karenanya, untuk mengamankan dirinya sendiri, peserta Ponzi pada umunya akan berusaha mati-matian mempromosikan dengan gencar program Ponzi tersebut. Semakin gencar promosinya, harapannya semakin banyak peserta baru yang menanamkan modal sehingga pembayaran untuk dirinya aman dan lancar.

Sehingga jangan heran kalau melihat teman Pak Aras berusaha merayu dan membujuk agar Pak Aras segera turut serta. Tujuannya mereka bukan untuk memperkaya Pak Aras, tetapi bertujuan untuk mengamankan posisi dirinya sendiri.

Jangan pernah percaya omongan janji gombal yang ingin membuat Pak Aras menjadi kaya raya, tidak pernah ada hal tersebut di dunia ini. Pada umumnya hanyalah berusaha menguntungkan dirinya sendiri.

Karena setahu saya, satu-satunya yang baik hati dan suka memberi, hanyalah Sinterklas (itupun di dongeng) :)

Untuk lebih jelas perihal SpeedLine dan Skema Ponzi, dapat dibaca disini:

Dari pengalaman hidup dan apa yang saya lihat selama ini, semua orang dapat menjadi kaya. Tetapi problemnya, ada yang kaya hanya sebentar setelahnya bangkrut tetapi ada yang abadi tetap kaya raya.

Apa yang membedakannya?

Perbedaannya terletak pada pondasinya.

Bila pondasi rapuh, seperti kaya karena korupsi, merampok, ikut Ponzi (yang hanya membayar paket investasi tetapi tidak belajar apapun), maka kekayaaan yang sebelumnya berhasil diperoleh akan lama -kelamaan hilang.

Bila ingin kaya yang abadi, perkuat pondasi dengan mampu melewati proses yang tidak enak. Belajar tekun, bekerja keras tidak kenal waktu, ulet dan tetap bersemangat meskipun mengalami kegagalan berkali-kali. Hal-hal tersebutlah yang membentuk diri sehingga menjadikan pondasi kuat.

Oleh karenanya, saya pun sama halnya seperti Pak Aras, sama sekali tidak tertarik dengan SpeedLine.

Lebih baik rajin menulis untuk blog ini :) dan tekun berlatih forex trading, sehingga lama kelamaan semoga nantinya Tuhan menjadi bosan sendiri dan akhirnya tidak lagi memberi kegagalan tetapi justru memberikan rahmat-Nya berupa konsisten profit di forex trading.

Bila hal tersebut dapat tercapai, saya yakin hasil yang diperoleh akan jauh lebih abadi daripada mengikuti SpeedLine

Partial Close

Pak Ary,

Kenapa tidak bisa melikuidasi keuntungan dalam jumlah tertentu.

Beberapa teman saya bertanya hal tersebut hingga saya tidak bisa menjawabnya. Terkadang pertanyaan tersebut masih sering ditanyakan bagi mereka yang baru mengenal forex trading.

Kenapa kalau sudah membeli 2 lot kemudian untung harus melikuidasi 2 lot tersebut? Apakah tidak mungkin melikuidasi hanya satu lot dan sisanya dibiarkan saja floating?

Kira-kira seperti itu pertanyaannya. Hingga hari ini saya hanya menjawab bahwa hal tersebut sudah merupakan aturan baku dalam dunia trading.

Atau kah mungkin aturan tersebut sudah berubah, pak?

Regards,
Aras




Pak Aras,

Partial Close adalah istilah yang digunakan apabila melakukan close atau exit hanya sebagian. Sebagai contoh, membeli 10 lot dan kemudian profit karena sesuai arah trend. Akan tetapi, demi keamanan (siapa tahu trend tiba-tiba berbalik arah), maka sebagian posisi (misalnya hanya 6 lot) di close dan 4 lot sisanya dibiarkan terbuka (siapa tahu trend masih berlanjut sehingga profit menjadi makin besar).

Close atas 6 lot tersebut disebut dengan istilah partial close.

Sejak awal belajar forex trading, setahu saya partial close dapat dilakukan dengan mudah dan tidak ada pembatasan apapun. Oleh karenanya saya sedikit heran dengan pertanyaan Pak Aras. Partial Close dapat dilakukan dalam jumlah berapapun, misalnya membeli 1 lot dan ingin di close hanya 0,5 lot atau 0,25 lot saja, dapat dengan mudah dilakukan.

Untuk lebih jelasnya, berikut dibawah ini contoh untuk melakukan partial close.



Terlihat pada gambar diatas, dilakukan BUY sejumlah 8 lot di EURUSD pair.



Untuk melakukan Partial Close, klik kanan pada Open Trade, arahkan kursor ke Close Order, dan kemudian klik.



Selanjutnya akan nampak Close Order Windows seperti pada gambar diatas. Tinggal ditentukan saja, berapa jumlah lot yang ingin di Partial Close (pada gambar diatas, hanya 4 lot).

Sebelum dilakukan Partial Close, terlihat bahwa Open Trades masih berjumlah 8 lot dan Total Balance masih bernilai $5000 (tanda panah). Klik saja kotak berwarna kuning Close untuk melakukan Partial Close.



Setelah dilakukan Partial Close, terlihat bahwa jumlah lot yang tersisa pada Open Trades hanya sejumlah 4 lot dan Total Balance yang semula hanya $5000 berubah menjadi $5276 akibat penutupan 4 lot tersebut.

Yang perlu diperhatikan dalam melakukan Partial Close ini adalah berapa nilai kelipatan lot yang diperkenankan oleh broker tersebut.

Untuk mengetahui nilai kelipatan lot, dapat dilakukan cara seperti terlihat pada gambar dibawah ini:



Terlihat dari gambar diatas, nilai lot terkecil yang ditunjukkan oleh Order Windows adalah sebesar 0,01 lot. Hal ini dapat diartikan bahwa dalam melakukan Entry maupun Exit maka jumlah nilai lot harus berkelipatan 0,01.

Sebagai contoh, melakukan BUY sejumlah 0,1 lot

Maka Partial Close hanya dapat dilakukan pada kelipatan 0,01. Misalnya dilakukan Partial Close sejumlah 0,01 lot atau 0,02 lot, atau 0,07 lot.

Partial Close tidak dapat dilakukan apabila tidak dalam kelipatan 0,01, misalnya dilakukan close sejumlah 0,015 lot atau 0,025 lot atau 0,075 lot. Maka Partial Close akan gagal dilakukan dikarenakan tidak dalam kelipatan 0,01.

Semoga artikel ini dapat membuat teman-teman Pak Aras menjadi lebih jelas dan kemudian dapat melakukan Partial Close dengan sukses :)

Swap Rate #2

Pak Ary,

Trims atas balasannya.

Walaupun sampai sekarang saya masih penasaran kenapa broker menerapkan 3x lipat untuk Swap Rate pada hari rabu ke kamis, tapi saya akan coba untuk menerima hal tersebut sebagai aturan baku.

Regards,
Aras




Pak Aras,

Seperti ditulis pada artikel sebelumnya, aturan baku yang berlaku dalam forex trading adalah swap rate dikenakan bila posisi trade dibiarkan terbuka melewati jam 00:00 GMT. Jumlah biaya swap rate yang harus ditanggung hanya sebesar 1 kali lipat saja, terkecuali pada hari Rabu dimana yang harus ditanggung adalah sebesar 3 kali lipat.

Pada hari lain selain Rabu, nilai swap yang dibebankan hanyalah sebesar swap pada hari tersebut saja. Sebagai contoh, trade dilakukan pada Senin malam dan dibiarkan terbuka sampai hari Rabu pagi (2 hari terbuka). Maka jumlah biaya swap yang ditanggung hanyalah sebesar 2 kali yaitu swap untuk pergantian hari Senin menuju Selasa dan pergantian Selasa menuju Rabu.

Akan tetapi bila trade dilakukan pada hari Rabu dan dibiarkan terbuka sampai hari Kamis (1 hari), maka biaya swap yang harus ditanggung adalah swap untuk hari Rabu, Sabtu, dan Minggu (3 hari). Akibat aturan ini, biaya swap yang harus dibayar menjadi sebesar 3 kali lipat, meskipun faktanya open trade tersebut hanya terbuka 1 hari saja.

Alasan diberlakukan aturan ini adalah dikarenakan pada hari Sabtu dan Minggu seluruh bank tutup. Dengan pertimbangan tersebut maka pengenaan swap untuk hari Sabtu Minggu, baru dikenakan pada hari Rabu.

Akan tetapi bila yang menjadi pertimbangan adalah alasan tersebut, maka akan timbul pertanyaan kenapa swap Sabtu Minggu tidak dikenakan saja pada hari Selasa? Toh meskipun terjadi perbedaan waktu, sudah dapat dipastikan bahwa bank-bank di seluruh penjuru dunia telah sepenuhnya beroperasi pada hari Selasa. Tetapi kenapa harus dikenakan pada hari Rabu?

Dari logika diatas, dapat diambil asumsi bahwa hari Rabu adalah hari tersibuk dalam forex trading. Mungkin dari pengamatan para broker, pada hari Rabu ini sepertinya banyak trader yang melakukan trading. Sehingga tidak seperti hari-hari lain, pada hari Rabu ini perputaran uang dalam forex trading sangat besar dan banyak trader yang membiarkan posisinya terbuka sampai Kamis atau bahkan sampai dengan Jumat.

Sehingga dari hasil pengamatan ini, akhirnya para broker kemudian membuat kesepakatan bahwa lebih menguntungkan apabila biaya swap dikenakan pada hari Rabu dan bukan pada hari lain. Akibatnya, dari kesepakatan para broker tersebut akhirnya terbentuk aturan baku yang kita kenal saat ini yaitu tiap hari Rabu maka swap rate yang harus dibayar menjadi 3 kali lipat lebih mahal daripada hari-hari lain.

Meskipun swap rate ini memiliki 2 nilai yaitu positif dan negatif. Dimana bila nilainya positif maka akan diterima tambahan profit dari hasil swap dan sebaliknya bila bernilai negatif maka profit akan berkurang untuk membayar biaya swap.

Akan tetapi bila diperhatikan secara detil tabel swap rate broker GoMarkets dibawah ini, terlihat bahwa yang bernilai negatif selalu lebih besar daripada yang bernilai positif. Terlihat bahwa rata-rata nilai negatif adalah 2 kali lipat nilai positif.

Sebagai contoh, swap rate untuk EURUSD yaitu 0.34281 dan -0.63664. Terlihat bahwa swap yang harus dibayar (nilai negatif) adalah 2 kali lipat daripada yang diterima (nilai positif). Bahkan terdapat beberapa pair yang tidak memiliki nilai positif sama sekali, seperti USDCHF, USDCAD, GBPCAD, dan USDSGD.

Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pembayaran swap bukanlah berasal dari kantong broker, tetapi dari sesama trader.

Misalnya, si A membuka posisi EURUUSD Buy (Long) sejumlah 10 lot dan dibiarkan terbuka selama 1 hari. Akibat hal ini, maka si A ini berhak menerima swap sebesar $34 (0.34281 x 10 lot x $10).

Sedangkan si B pada hari yang sama membuka posisi Sell (Short) sejumlah 10 lot dan dibiarkan terbuka selama 1 hari. Maka si B harus membayar beban swap sebesar $63 (-0.63664 x 10 lot x $10).

Dari ilustrasi diatas terlihat jelas bahwa yang membayar swap si A asalnya bukan dari kantong broker, tetapi berasal dari si B. Bahkan dari swap ini, broker masih menerima keuntungan sebesar $29 ($63 - $34).

Oleh karenanya, seringkali disebut bahwa trading pada dasarnya adalah Zero Sum Game. Hal ini dikarenakan profit yang kita terima tidak berasal dari manapun tetapi berasal dari kantong sesama trader yang mengalami loss. Meskipun Zero Sum Game, tetapi yang selalu diuntungkan adalah broker dikarenakan menerima spread dan swap dari para trader.

Oleh karena itu selalu dikatakan bahwa tidak pernah ada broker yang merugi, selalu untung :) Sama halnya dalam perjudian, tidak ada bandar yang rugi, selalu untung.

Perihal swap rate menjadi 3 kali lipat pada hari Rabu pun, masih jarang trader yang paham perihal hal ini.

Coba saja perhatikan forum atau milis forex di internet, kebanyakan menyarankan agar tidak membiarkan posisi terbuka pada Jumat malam untuk menghindari mahalnya swap rate bila posisi tersebut dibiarkan terbuka sampai hari Senin.

Padahal anggapan tersebut salah, justru membiarkan posisi terbuka dari hari Jumat sampai hari Senin, terbukti lebih murah daripada membiarkan posisi terbuka di hari Rabu. Biaya swap yang harus dibayar untuk Jumat menuju Senin hanyalah 1 kali lipat dibandingkan bila membuka posisi dari hari Rabu menuju Kamis yang jumlahnya 3 kali lipat.

Yang apes adalah trader yang tidak tahu aturan baku ini, yang membiarkan posisinya terbuka pada hari Rabu malam dan ditambah dalam kondisi loss. Bukannya loss-nya bertambah kecil tetapi menjadi makin besar dikarenakan harus menanggung swap 3 kali lipat :)

Semoga artikel perihal swap rate ini dapat menambah wawasan pembaca blog ini.

Minggu, 21 Agustus 2011

Negative Balance Protection

Happy Trading Pak Ary,

Sebelumnya saya menggunakan FXpro, dikarenakan kemudahan deposit & Witdrawalnya spreadnya pun lebih kecil dengan broker-broker yang STP yang lain dan bahkan pada sesi Amerika khusus USDJPY spreadnya 0,8pips EUR/USD juga hampir sama.

Cuman sayangnya **Pro type broker marketmarker, dan biasanya lebih curang daripada broker type DMA+STP. F*pro tidak cocok digunakan untuk sesi asia. lebih cocok pada sesi Eropa n USA pada jam-jam likuiditasnya sangat tinggi.

Saya sudah berencana pindah ke broker bertype DMA+STP dan mencoba demo accountnya go market untuk mencoba kecepatan eksekusinya. Setelah saya coba dan loss banyak kenapa Account Balance saya jadi minus pak.? apa ga ada Negative balance protection-nya pak?

Saya coba membuka demo account di Vantagefx, sepertinya eksekusinya lebih cepat dari Gomarket. mohon koreksi kalau saya salah pak.

Untuk tambahan informasi bagi trader-trader Indonesia.




Hasil pengujian demo trading beberapa bulan lalu yang dilakukan sekaligus pada berbagai broker menunjukkan bahwa FxPro merupakan salah satu broker yang memberikan profit terbesar dikarenakan rendahnya spread.

Hasil pengujiannya adalah sebagai berikut:

Akan tetapi dikarenakan FxPro, Alpari, dan FXOpen adalah berjenis Market Maker broker (yang cenderung melakukan kecurangan), maka yang direkomendasikan dari hasil tersebut adalah broker GoMarkets (yang berjenis STP broker).

Market Maker broker cenderung melakukan kecurangan pada live account dimana sering melakukan requote , exit dipersulit, atau stoploss tidak berjalan dengan semestinya (terutama pada saat news release). Oleh karenanya memang sebaiknya menggunakan broker yang berjenis STP atau true ECN dikarenakan lebih jujur dan tidak melakukan akal-akalan seperti halnya Market Maker broker.

Vantage FX, GoMarkets, dan Pepperstone adalah broker-broker yang berlokasi di Australia dimana pada saat pengujian dilakukan, hanya GoMarkets saja yang bersedia menerima klien dari Indonesia. Sedangkan Vantage FX dan Pepperstone tidak menerima. Entah kalau saat ini, silahkan dicoba saja bertanya via email siapa tahu terdapat perubahan kebijakan sehingga saat ini klien dari Indonesia sudah dapat diterima oleh mereka.

Kecepatan eksekusi ditentukan oleh 2 hal yaitu kecepatan koneksi internet dan kecepatan server broker. Semakin banyak klien pada broker maka kecepatan server akan melamban.

Oleh karenanya broker-broker besar pada umunya tidak menggunakan 1 buah server saja. Mereka menggunakan banyak server yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh penjuru dunia agar klien dapat melakukan eksekusi dengan cepat. Seperti halnya GoMarkets yang memiliki berbagai server yang tidak hanya berlokasi di Australia saja, tetapi juga terdapat server yang berlokasi di US untuk tujuan mempercepat eksekusi.

Untuk menguji kecepatan eksekusi sangatlah mudah, lakukan saja beberapa kali entry exit pada berbagai broker dalam waktu yang bersamaan. Gunakan Copy Tools software sehingga dengan sekali klik saja maka eksekusi entry exit tersebut dilakukan diseluruh broker tanpa ada jeda. Dari hasil pengujian ini, nantinya akan diketahui mana broker yang memiliki eksekusi tercepat dan mana yang terlamban.

Mohon maaf dikarenakan terbatasnya waktu yang saya miliki, pengujian ulang kecepatan eksekusi saat ini belum dapat dilakukaan. Akan tetapi nanti bila sudah banyak waktu terluang, akan saya coba untuk melakukan pengujian ulang terhadap berbagai broker agar dapat diketahui mana broker yang terbaik.

Hampir semua broker memiliki Negative Balance Protection yaitu secara otomatis menutup trading yang dilakukan apabila saldo modal mencapai level tertentu (margin call). Hal ini dilakukan karena tentunya tidak ada broker yang mau merugi, kalau saldo modal sampai minus tentunya yang rugi broker :)

Penerapan Negative Balance Protection ini berbeda-beda pada tiap broker dimana nilainya ditentukan berdasarkan persentase Free Margin Level. Kebanyakan menerapkan kebijakan 100% Free Margin Level, akan tetapi ada juga yang menerapkan kebijakan sampai 50% Free Margin Level (GoMarkets). Bahkan dari pengujian berbagai broker beberapa bulan lalu, terdapat juga broker yang menerapkan sampai 0% Free Margin Level (broker lokal).

Bila yang diterapkan adalah 100% Free Margin Level maka entry akan otomatis di close (margin call) apabila Free Margin Level sama dengan 100%. Dengan demikian yang tersisa pada saldo modal hanyalah sejumlah margin.

Misalnya modal awal $3000 dan kemudian membeli 1 lot EURUSD yang memerlukan margin sebesar $1440 (leverage 1:100). Apabila terjadi margin call saat mencapai 100% Free Margin Level, maka yang tersisa pada saldo modal hanya sebesar $1440 (margin).

Sedangkan bila margin call pada 50% Free Margin Level, maka yang tersisa pada modal hanya sebesar $720 (50% x $1440). Yang paling ekstrim apabila broker tersebut menggunakan 0% Free Margin Level, maka tidak ada yang tersisa pada modal alias nol.

Dari penjelasan diatas, terlihat jelas bahwa tidak mungkin terjadi saldo modal minus.

Yang memiliki nilai minus adalah Free Margin dimana nilai minus ini akan menggerus nilai Margin (yang merupakan bagian dari modal kita sendiri). Total penjumlahan antara Free Margin ditambah Margin adalah sama dengan Equity.

Nilai Equity inilah yang tidak mungkin minus. Nilai Equity yang paling minimal adalah 0 (bila digunakan 0% Free Margin Level) dan tidak mungkin menjadi minus karena akan merugikan broker.

Bagaimanapun juga, tidak ada broker yang mau merugi. Yang rugi ya kita sendiri :)

Oleh karenanya waspada bila broker menggunakan nilai 0% Free Margin Level. Yang dapat diartikan bahwa broker tersebut berniat tidak baik dan sama sekali tidak melindungi klien karena berharap agar modal klien menjadi cepat habis tidak tersisa.

Sedangkan bila digunakan nilai 50% atau 100% Free Margin Level, pada saat terkena Margin Call, paling tidak masih ada sisa modal walaupun tinggal sedikit.

Selain itu, keuntungan dengan batasan nilai Free Margin Level yang rendah menjadikan kita tidak perlu terlalu khawatir terkena Margin Call. Tetapi tetap saja proteksi modal diperlukan, sehingga menggunakan 50% tidak masalah, asalkan jangan sampai 0%.

Untuk mengetahui berapa nilai persentase kebijakan Free Margin Level pada tiap broker (batas maksimal sebelum dilakukan Margin Call), dapat digunakan MQL script yang mendeteksi StopOutLevel pada broker tersebut.




Sebagai contoh pada broker GoMarkets, seperti terlihat dibawah ini:



Terlihat bahwa hasil deteksi script menunjukkan StopOut Level GoMarkets bernilai 50. Artinya pada saat Free Margin Level mencapai 50% maka otomatis semua transaksi akan di close oleh broker dikarenakan modal dianggap sudah tidak mencukupi untuk melakukan trading lebih lanjut (margin call).

Semoga artikel ini dapat berguna untuk seluruh trader Indonesia.

Swap Rate

Pak Ary,

Beberapa waktu lalu, kira-kira tepatnya akhir bulan Juni saya mengajukan permohonan untuk melakukan demo account di Go Markets.

Walaupun pada akhirnya demo account tersebut malah hampir tidak pernah saya gunakan, tapi pelayanan yang mereka berikan benar-benar bonafide sekali. Sesekali Sales Marketing mereka menelpon saya, wah... Englishnya agak sulit didengarkan karena berbeda aksen dan intonasi. :)

Saya ingin mencoba kembali demo account sekaligus 'mengakrabkan' diri dengan market yang menggunakan 5-digits tersebut. Namun ada yang ingin saya tanyakan ke Pak Ary tentang Swap Rate yang dikenakan dan kebijakannya pada Go Markets terutama 'tarif' yang dikenakan 3x lipat pada hari tertentu tersebut.

Pada halaman http://www.gomarketsaus.com/what-is-forex/swap-rollover-rates/ dijelaskan melalui tabel daftar jumlah Swap, namun yang saya bingung bagaimana formulasinya untuk diterapkan saat trading. Untuk itu mohon bantuannya untuk menjelaskan tentang hal teknis tersebut. Terima kasih banyak, Pak.

Regards,
Aras




Pak Aras,

Swap rate adalah semacam biaya bunga yang dikenakan oleh broker apabila posisi trading melewati 1 hari. Perhitungan 1 hari bukanlah didasarkan pada berapa lama posisi trading terbuka tetapi didasarkan pada jam GMT yaitu apakah melewati jam 00:00 GMT (sekitar jam 04:00 - 05:00 WIB) atau tidak.

Sebagai contoh bila membuka buah 2 posisi, misalnya yang pertama dibuka jam 18:00 WIB dan yang kedua dibuka jam 03:00 WIB maka begitu jam 00:00 GMT terlewati (sekitar jam 4 pagi WIB bila tidak Daylight Saving atau jam 5 pagi bila US sedang Daylight Saving), maka kedua posisi tersebut masing-masing dikenakan swap rate yang sama. Meskipun kedua posisi tersebut berbeda waktu open trade-nya, tetapi swap rate-nya sama dikarenakan keduanya telah melewati jam 00:00 GMT.

Oleh karenanya untuk mengatasi hal tersebut, jangan pernah melakukan trading bila jam sudah mendekati 00:00 GMT. Apabila swap rate-nya minus, lebih hemat menunggu sampai jam tersebut terlewati dan kemudian baru melakukan trading agar terhindar dari biaya swap rate. Meskipun open trade yang terjadi baru 5 menit (misal melakukan trading jam 03:55 WIB) tetapi apabila 5 menit kemudian GMT terlewati maka akan tetap dikenakan swap rate.

Besar kecil swap rate berbeda-beda tiap pair yang mana pada tiap broker pada umumnya memberikan tabel perhitungan. Seperti terlihat dibawah ini adalah tabel perhitungan swap rate pada broker GoMarkets:



Seperti terlihat pada tabel diatas, tiap pair berbeda-beda nilai swap rate-nya. Broker GoMarkets memberlakukan swap rate untuk pair EURUD sebesar 0.34281 pip (Long) dan -0.63664 pip (Short).

Perhatikan bahwa untuk Long tandanya adalah positif, sedangkan untuk Short tandanya adalah negatif. Artinya bila melakukan Buy (Long) maka oleh GoMarkets akan diberikan tambahan sebesar 0.34281 pip, sedangkan bila melakukan Sell (Short) maka harus membayar -0.63664 pip.

Agar lebih mudah dipahami, misalnya melakukan entry dengan jumlah lot sebesar 1 lot dan saat jam 00:00 GMT entry tersebut telah floating profit sebesar $100 (belum close / exit).

Oleh karena yang dilakukan adalah Buy dan nilai swap rate-nya positif maka floating profit berubah menjadi sebesar $103,42 karena adanya penambahan swap rate senilai $3,42 (0.34281 x $10 per pip).

Sebaliknya apabila entry yang dilakukan adalah Sell yang nilai swap rate-nya adalah negatif maka floating profit akan menjadi $93,64 dikarenakan adanya beban swap rate sebesar -$6,36 (-0.63664 x $10).

Agar dapat lebih jelas, berikut dibawah ini overnight trading yang dilakukan pada hari Senin kemarin:



Entry Sell dilakukan sebanyak 4 lot dimana tiap lot-nya dikenakan swap rate sebesar -$6,36 (-0.63664 x $10).

Nah, dari gambaran diatas tentunya kemudian timbul ide, kenapa harus repot-repot menentukan arah trend kemana. Toh kita juga bisa dapat uang dari swap rate. Sepanjang yang dilakukan adalah Buy di EURUSD atau di pair apapun yang nilai swap rate-nya positif tentunya akan mendapat tambahan profit dari hasil swap rate.

Kenapa tidak kita "mainkan" saja swap rate tersebut sehingga profit yang diperoleh bukan dari penentuan arah trend tetapi diperoleh dari swap rate?

Yang pasti, broker tidaklah sebodoh itu. Mereka telah memperhitungkan dengan teliti dan hasil akhir perhitungan tersebut tentunya akan selalu menguntungkan broker :)

Profit atau Loss dalam trading terdiri dari 3 komponen, yaitu:
- Spread
- Nilai Pip (bila searah atau berlawanan dengan arah Trend)
- Swap Rate (bila posisi lebih dari 00:00 GMT - Over Night)

Agar dapat menjadi lebih mudah, asumsikan bila trend tidak kemana-mana dan diam ditempat (meskipun tidak mungkin terjadi :) ) sehingga Nilai Pip sebesar 0. Spread EURUSD diasumsikan sebesar 0.5 pip atau $5 (meskipun jarang broker yang mampu memberikan sampai serendah ini, rata-rata berkisar 1 pip).

Dari asumsi-asumsi diatas, bayangkan kalau dilakukan entry yang swap rate-nya positif yaitu dilakukan entry Over Night Buy sehingga diperoleh swap rate senilai $3,42 (0.34281 x $10 per pip).

Hasil akhirnya tetap saja minus, meskipun diperoleh swap sebesar $3,42 tetapi bila dikurangi spread sebesar $5 (0.5 pip x $10) maka hasilnya minus $1,58.

Saat awal belajar trading dahulu, saya sering mendengar bahwa profit trading forex dapat diperoleh dari hasil swap rate tanpa kita peduli dengan arah trend. Jujur saja, sampai hari ini saya tidak paham bagaimana caranya ya?

Karena bila dihitung dengan perhitungan diatas, hasilnya tetap saja rugi. Jangan-jangan teori tersebut salah :)

Perihal pertanyaan Pak Aras, mengapa terjadi pengenaan 3x lipat pada hari tertentu?

Penjelasan dari website GoMarkets memberitahukan bahwa pengenaan 3x lipat tersebut dilakukan pada perpindahan hari Rabu ke hari Kamis. Hal ini dikarenakan pada hari tersebut dihitung seolah-olah terjadi perpindahan dari hari Jumat ke hari Senin.

Kenapa baru pada hari Rabu dihitung perpindahan hari tersebut? Kenapa tidak dihitung saja pada hari Jumat s.d. Senin? Wah, saya juga tidak tahu kenapa :) Tetapi begitulah aturan baku di dunia forex trading ini.

Mungkin dikarenakan bila posisi terbuka pada hari Jumat s.d. hari Senin, sama sekali tidak dihitung swap 3 hari. Tetapi penghitungan baru dilakukan pada hari Rabu. Karena pada hari Rabu dianggap sebagai Jumat dan hari Kamis dianggap sebagai hari Senin.

Dengan asumsi tersebut, tentunya tidak masalah bila melakukan overnight pada hari Jumat s.d. Senin dikarenakan swap rate hanya dihitung sehari. Tetapi jangan pernah lakukan overnight pada hari Rabu, karena akan dihitung 3 hari atau 3 kali lipat.

Mungkin inilah yang dimaksud dengan teori mendapatkan profit dari swap rate. Yaitu bila melakukan entry pada hari Rabu dimana swap rate-nya 3 kali lipat.

Mari kita buktikan bersama.

Bila dihitung ulang contoh diatas, nilai swap rate menjadi sebesar $10,28 (0.34281 pip x $10 x 3). Sehingga apabila dikurangi dengan spread $5 (0.5 pip x $10), maka hasilnya adalah laba sebesar $5,28 per lot-nya (atau 0.528 pip per lot).

Perhitungan diatas dengan asumsi Nilai Pip arah trend tetap. Tetapi tentunya hal tersebut tidak mungkin, Nilai Pip arah trend selalu berubah-ubah. Bila entry searah dengan trend maka Nilai Pip akan positif, begitupun sebaliknya.

Oleh karenanya tetap saja teori mendapatkan profit dari swap tidak dapat saya pahami. Hal ini dikarenakan apabila entry tidak sesuai dengan arah trend maka profit swap akan tergerus oleh loss Nilai Pip.

Profit atau loss sangatlah ditentukan dari Nilai Pip arah trend, bukan dari swap rate.

Seandainya dilakukan hedging pun, tetap saja hasilnya merugi. Hal ini dikarenakan untuk dapat melakukan hedging maka diperlukan dibuka 2 entry yang berlawanan arah. Entry Buy dan Sell dibuka bersamaan, yang artinya biaya spread yang dibayar adalah sebanyak 2 kali lipat.

Entry Buy akan mendapat profit swap sebesar $10,28 (0.34281 pip x $10 x 3) dan entry Sell akan loss sebesar -$19,09 (-0.63664 x $10 x 3). Sehingga yang terjadi adalah loss sebesar $18,81 ($10,28 + -$19,09 + -(0.5 pip spread x 2 x $10))

Ehm, sekarang tambah lebih yakin kalau teori profit dari swap rate adalah teori yang salah :)

Perhitungan-perhitungan diatas membuktikan bahwa tidak mungkin mendapatkan profit dari swap rate. Sehingga disimpulkan bahwa untuk memperoleh profit, satu-satunya jalan adalah Nilai Pip arah trend yang harus positif nilainya dimana besarnya harus melebihi swap rate ditambah spread.

Oleh karenanya penentuan arah trend adalah hal yang paling utama dalam melakukan trading. Bila keahlian penentuan arah trend telah diperoleh, maka Nilai Pip arah trend akan selalu positif.

Semoga artikel ini dapat membuat Pak Aras terbantu.

September Trading Contest

Myfxbook.com kembali mengadakan kontes trading yang kali ini disponsori oleh broker GoMarkets Austalia.



Total hadiah yang diberikan adalah sebesar US$4000 dimana juara pertama memperoleh $2500, juara kedua $1000, dan juara ketiga $500. Hadiah bukan diberikan dalam uang tunai tetapi dalam bentuk deposit live account.

Seperti pada umumnya kontes trading, bukan hadiahnya yang utama, tetapi gengsi dan kebanggaan bila berhasil mencapai peringkat 10 besar. Tidak gampang dan tidak sembarang orang mampu untuk meraihnya.

Kontes akan diadakan selama 1 bulan penuh yaitu pada bulan September dan batas pendaftaran terakhir adalah tanggal 3 September 2011.

Kontes trading ini gratis dan tidak dipungut biaya apapun.

Bila berminat, silahkan mendaftarkan diri sebelum tanggal 3 September 2011 disini