Dalam trading saham, broker bertindak sebagai perantara yang mengubungkan trader dengan market. Peraturan bursa yang mengharuskan trader hanya dapat menjual atau membeli saham melalui tangan broker dimana hal ini dilakukan agar otoritas bursa mudah dalam melakukan pengawasan.
Broker saham akan melakukan pembelian atau penjualan di lantai bursa sesuai dengan harga yang terjadi pada saat tersebut. Broker tidak pernah memiliki saham, sehingga pembelian atau penjualan dilakukan antar klien dalam satu broker atau berbeda broker. Tidak pernah terjadi seorang klien membeli saham dari broker, karena broker hanyalah bertindak sebagai perantara saja dan bukan pedagang saham.
Berbeda dalam dunia forex, broker terbagi atas 2 jenis yaitu:
- Dealing Desk broker atau disebut juga Market Maker Broker
- ECN (Electronic Communications Network) Broker
Market Maker broker adalah broker yang saat ini paling banyak ditemui. Mereka bukanlah perantara seperti halnya broker saham, tetapi bertindak sebagai penjual maupun pembeli.
Contoh sederhana yang mudah dipahami yaitu seperti Money Changer atau Bank. Anda dapat menukarkan Rupiah ke valuta asing apapun sesuai keinginan di Money Changer atau Bank tetapi dengan kurs yang sudah mereka tentukan sendiri. Tidak bisa bukan Anda menentukan sendiri kurs-nya?
Coba sesekali berkeliling ke beberapa Money Changer atau Bank untuk menukarkan Rupiah ke US Dollar, tentunya kurs yang mereka tetapkan berbeda-beda. Meskipun setiap harinya kurs acuan resmi telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, tetapi tetap saja terdapat perbedaan diantara Money Changer atau Bank. Perbedaan tersebut yang disebut sebagai spread, yaitu selisih antara nilai jual dan nilai beli.
Sebagai contoh, kurs acuan resmi yang ditetapkan untuk jual adalah 9200 dan beli adalah 9000. Artinya bila hendak menjual dollar milik Anda sendiri maka dihargai hanya 9000, sedangkan bila Anda tidak memiliki dollar dan ingin menukarkan Rupiah yang dimiliki menjadi dollar maka harus membayar 9200.
Meskipun telah ditetapkan kurs acuan resmi, tetapi dalam prakteknya Money Changer atau Bank bisa saja menerapkan spread sendiri, misalnya jual sebesar 9225 dan beli sebesar 8950. Oleh karena Money Changer atau Bank menerapkan spread masing-masing maka timbullah perbedaan, sehingga apabila Anda mencoba berkeliling ke beberapa Money Changer atau Bank maka akan menemukan bahwa kurs yang mereka tetapkan berbeda-beda. Padahal sebenarnya kurs-nya sama saja karena telah ada kurs acuan resmi, menjadi berbeda karena penerapan spread yang berlainan.
Seperti itulah gambaran sederhananya Market Maker broker.
Bila digunakan Market Maker broker maka sebenarnya Anda membeli atau menjual kepada broker tersebut, bukan kepada bursa. Artinya, bila memperoleh laba maka sebenarnya laba tersebut adalah sebagian uang broker yang Anda ambil. Sebaliknya bila mengalami loss, maka uang milik Anda akan masuk ke kantong broker.
Bila bingung dengan penjelasan diatas, bayangkan saja Money Changer dan bukan broker forex. Karena pada dasarnya, Market Maker broker sebenarnya hanyalah bentuk lain dari Money Changer.
Misalnya Anda datang ke Money Changer untuk membeli dollar dengan harga 9200, tentunya setelah Anda membeli maka uang yang dikantong Anda berkurang 9200 dan digantikan dengan selembar 1 dollar. Sejam kemudian Anda datang lagi ke Money Changer tersebut, ternyata terjadi kenaikan kurs, misalnya menjadi jual 9500 dan beli 9300. Tentunya kalau menukarkan 1 dollar milik Anda, maka telah diperoleh keuntungan 100, karena sebelumnya dibeli dengan harga 9200 tetapi saat ini dapat dijual dengan harga 9300.
Uang siapa yang digunakan untuk membayar keuntungan 100 tersebut? Tentunya uang Money Changer karena Anda bertransaksi dan dibayar ditempat tersebut.
Sederhananya, bila digunakan Market Maker broker, maka Anda sebenarnya melakukan trading melawan broker tersebut. Dikarenakan, keuntungan yang Anda peroleh sama dengan kerugian yang diderita broker.
Oleh karenanya, broker akan melakukan berbagai upaya agar Anda jangan sampai untung, semakin "buntung" account Anda maka akan semakin menguntungkan bagi broker :)
Berikut berbagai cara broker membuat account dapat segera menjadi "buntung":
1. Leverage
Banyak broker yang memberikan leverage besar, ada yang 1:500 bahkan ada yang mencapai 1:1000. Para pemula pada umumnya sangat senang dengan hal ini karena cukup dengan modal kecil, maka akan dapat membeli lot dalam jumlah besar. Tentunya dalam bayangan di kepala, betapa sangat efisien, cukup dengan modal kecil tetapi dapat menghasilkan laba besar. Padahal dalam forex, laba tidaklah mudah didapat, yang mudah didapat adalah loss :)
Bila mampu membeli sekaligus 20 lot dengan modal hanya USD 10.000, maka loss sebesar 50 pip saja akan dapat melenyapkan modal. Coba kita hitung bersama, 50 pip pada standard account adalah sama dengan USD 500 tiap 1 lot. Kalikan USD 500 tersebut dengan 20 lot, nah sama dengan USD 10.000 bukan? Cukup sekali transaksi saja dengan loss sebesar 50 pip, maka seluruh uang modal akan berpindah ke kantong broker :)
2. Minimum Deposit
Pernahkah Anda bertanya-tanya kenapa para broker berlomba-lomba meminimalkan deposit untuk membuka account dan bukan membesarkannya?
Karena para broker paham, apabila untuk membuka account diperlukan minimal deposit harus USD 10.000, tentunya tidak banyak yang mampu. Oleh karenanya diminimalkan deposit tersebut agar banyak yang tertarik.
Belum lagi ditambah iming-iming, bila Anda melakukan deposit sebesar US$ 100 maka akan ditambah bonus US$ 30. Nah, siapa yang tidak tertarik dengan bonus?
Setelah deposit diterima broker, maka live account dibuka dengan leverage 1:500. Bayangkan, betapa baik hatinya si broker ini, sudah diberi bonus US$ 30 masih ditambah lagi dengan diberikan leverage yang sangat tinggi. Wah, rasanya Anda benar-benar seseorang yang sangat bonafid yang dipercaya broker.
Padahal si broker paham betul bahwa persentase gagal adalah 95%, hanya 5% saja yang mampu lolos. Mudah ditebak apa yang terjadi selanjutnya bukan?
Modal kecil dengan leverage tinggi adalah racun yang mematikan seketika. Tidak menjadi masalah memberikan bonus US$ 30 atau bahkan US$ 3000 di muka, toh si broker tinggal menunggu waktu saja agar US$ 30 tersebut kembali ke kantongnya. Belum lagi setelahnya masih ditambah US$ 100 dari uang modal Anda yang lenyap karena mengalami loss :)
Broker sebenarnya hanya meminjamkan kepada Anda US$ 30 tersebut. Memang awalnya seolah-olah seperti diberikan gratis untuk Anda, tetapi dengan persentase kegagalan di forex yang sebesar 95%, tentunya hanya masalah waktu saja agar uang tersebut kembali lagi ke kantong broker.
3. Slippage
Slippage adalah perbedaan harga yang dapat ditoleransi. Misalnya Anda ingin melakukan entry buy, tentunya setelah mouse di-klik dan kemudian perintah entry tersebut akhirnya sampai ke server broker memerlukan waktu. Akibat adanya jeda waktu maka harga telah berubah, tidak sama lagi dengan saat Anda meng-klik mouse.
Misal Anda set slippage sebesar 3 pip, apabila selisih harga tidak lebih dari 3 pip, maka entry buy akan tereksekusi. Akan tetapi bila selisih harga lebih dari 3 pip, maka terjadi requotes dan Anda harus meng-klik mouse lagi untuk mengulang entry.
Slippage digunakan broker bukan untuk menghalangi entry, tetapi untuk menghalangi exit. Dengan menghalangi exit, maka loss position akan mengalami loss lebih besar atau profit position menjadi memiliki laba lebih sedikit, akibat posisi tersebut terlambat exit karena sulit untuk di-closed.
Tetapi permasalahan slippage ini hanya timbul apabila tidak digunakan stoploss, take profit, atau trailing stop. Akan tetapi, bukan berarti penggunaan stoploss dan take profit tidak bebas masalah, hal ini pun dapat dimanfaatkan oleh broker.
4. No Connection
Hal ini akan terjadi apabila Anda berkali-kali mampu profit dalam jumlah besar sehingga broker merasa perlu untuk mengawasi trading yang Anda lakukan. Cara yang dilakukan broker, pada saat trading memperoleh profit maka Metatrader dibuat loss connection alias hilang koneksi padahal koneksi internet baik-baik saja, yang hilang hanyalah koneksi di Metatrader.
Akibat tidak ada koneksi, maka Anda pun tidak dapat menutup posisi yang sedang profit. Ini akan memberikan waktu kepada broker. Perlu diingat, market selalu berubah arah sehingga profit yang Anda peroleh tidak lagi sebesar sebelumnya atau lebih parah lagi, profit berubah menjadi loss. Nah, kalau hal ini sudah terjadi maka koneksi Metatrader akan diaktifkan lagi oleh broker. Toh, bila nantinya Anda complain maka broker tinggal menjawab dengan enteng "kami sudah melakukan pengecekan dan semuanya baik-baik saja, mungkin komputer Anda yang bermasalah". Sulit untuk dibuktikan, bukan?
No connection ini paling sering terjadi pada saat high impact news. Jangan harap stoploss yang telah dipasang akan bekerja, karena hal ini pernah dialami sendiri.
Stoploss sama sekali tidak bekerja sehingga loss yang semula telah dibatasi hanya 30 pip saja, akhirnya menjadi 100 pip padahal garis stoploss tetap pada posisi semula. Pada saat high impact news, harga akan bergerak kencang dan oleh broker disengaja tidak dapat melakukan entry atau exit. Kalau belum yakin, silahkan saja mencobanya sendiri, tapi cobalah di live account karena akal-akalan broker paling banyak terjadi di live dan bukan di demo.
5. Stop Loss Hunting
Spread adalah senjata yang sangat ampuh bagi broker. Jarang yang memperhatikan perubahan spread menjadi sangat tinggi hanya dalam waktu 1 atau 2 detik saja, sama sekali tidak terdeteksi.
Spread adalah pengurang profit dan sebaliknya penambah loss. Misalnya dalam posisi loss 17 pip dengan stoploss 20 pip, broker tinggal menambahkan saja 3 pip di spread selama 1 detik. Akibatnya, stoploss langsung terpicu dan Anda menderita loss.
Atau saat ini dalam posisi profit 27 pip, tinggal menunggu sebentar lagi agar mencapai target take profit 30 pip. Broker tinggal meningkatkan spread 3 pip, maka profit yang semula 27 pip otomatis akan turun menjadi 24 pip akibat spread meningkat tiba-tiba. Dengan cara ini, maka garis take profit tidak tersentuh dan memberikan waktu agar market berubah sehingga profit mengecil.
Oleh karenanya, jangan pernah beranggapan bahwa broker adalah sahabat Anda. Mereka sebenarnya serigala berbulu domba, terutama Market Maker broker. Mereka memiliki kepentingan atas uang modal Anda, semakin banyak nilai loss maka akan semakin menguntungkan bagi mereka.
Perusahaan broker dibangun berdasarkan fakta bahwa 95% akan gagal dalam trading forex. Oleh karenanya, bila Anda memiliki perusahaan Market Maker broker dan ingin sukses maka harus diusahakan supaya klien mengalami loss, apapun caranya asalkan legal. Cara-cara diatas adalah cara-cara legal dalam dunia forex. Semuanya berjalan sangat cepat sehingga sulit untuk dibuktikan.
Tulisan ini sekaligus menjawab pertanyaan saya selama ini, kenapa terdapat sebuah broker sangat agresif merayu orang-orang yang tidak paham untuk melakukan trading forex dengan janji surga seolah-olah dapat segera kaya raya dengan mudah. Ternyata jawabannya pada hal diatas, yaitu bagaimana caranya secepat mungkin mengalihkan uang deposit klien agar masuk kantong broker. Cara yang legal adalah dengan membuat klien seolah-olah kalah forex sehingga sulit untuk melakukan penuntutan karena tentunya pada kontrak awal telah disebutkan "kerugian akan sepenuhnya ditanggung klien".
Padahal, tanpa diakal-akali pun, trading forex sudah sangat sulit, apalagi kalau ditambah ada akal-akalan didalamnya, makin cepat saja deposit lenyap :)
Pembelajaran yang dapat ditarik dari tulisan ini, jangan pernah masuk ke dunia forex dengan modal uang sebenarnya bila masih belum paham. Uang yang telah Anda peroleh dengan susah payah akan segera hilang dalam sekejab mata. Belajar dan berlatihlah dahulu di demo, kemudian baru masuk ke dunia forex sebenarnya apabila sudah benar-benar yakin dan siap.
Broker forex jenis kedua adalah ECN broker, yang saat ini mulai bermunculan menggantikan Market Maker broker. ECN broker mirip seperti broker saham, mereka hanya bertindak sebagai perantara yang menghubungkan trader dengan puluhan bank besar. ECN broker tidak memiliki kepentingan dengan deposit modal Anda, karena mereka sepenuhnya mencari penghasilan dari spread yang diperoleh.
ECN broker ini lambat laun menjadi populer karena makin banyak trader yang akhirnya paham praktek-praktek buruk yang dilakukan Market Maker broker. Disamping itu, ECN broker juga memberikan spread jauh lebih kecil sehingga biaya trading makin hemat dan laba meningkat. Sayangnya, ECN broker masih belum banyak. Ditambah lagi, masih jarang yang mendukung Metatrader dan diperlukan deposit awal yang besar untuk membuka account. Maklum saja, karena penghasilan utama hanya berasal dari spread, maka deposit besar diperlukan agar selalu trading dengan lot besar.
Perlu diketahui juga, broker yang mengklaim dirinya sebagai ECN broker hanyalah berdasarkan penjelasan yang tertulis pada website mereka. Nah, bagaimana caranya membuktikan bahwa mereka benar-benar ECN broker yang nantinya akan menguntungkan trading yang kita lakukan. Ehm, saya pun juga tidak tahu.... :)
Oleh karenanya, dibuatlah uji coba pembandingan broker: Comparing Brokers
Semoga dengan uji coba pembandingan tersebut, dapat diketahui broker yang baik.
1.Masalah leverage :justru leverage besar itu malah lebih baik daripada leverage kecil.tgantung Money Management kita.misal depo $10.000 trus buka 1 lot dgn leverage 1:100 (1%) maka butuh margin $1000/lot dan hanya punya ktahanan $9000 beda jika dengan leverage 1:500 (0,2%)atau 1:1000 (0,1%) maka hanya butuh $200 atau $100 dengan ketahanan $9800-$9900. BUKAN MASALAH LEVERAGE NYA TAPI MASALAH MONEY MANAGEMENT.PERLU DIGARIS BAWAHI.
BalasHapus2.Masalah minimum deposit:di Indonesia banyak broker2 bajingan.seperti Kopet Perkasa, Intermilan Putures, Asua Kopetilindo,Monyex dll- dikarenakan masy indonesia masih awam dgn dunia derivatif.dan apa yg ditwarkan oleh perusahaan futures lokal yi dgn deposit yg minimum 50-100jt keatas.ibarat masy indonesia itu masih BAYI sudah dikasih makan ayam goreng (y matilah...)harusya bubur2 dulu...ibarat sudah depo ratusan juta terus loss...y stres lalu bunuh diri beda jika deposit dgn kecil (micro dulu) misal 1jt..trus loss krena MC y org ttep santai dan ta jamin g bunuh diri.
utk masalah 3-5 tgantung brokernya.apakah broker di indonesia itu ECN?hahahahah...bandar semua tuh broker Indo.sudah tradernya kutukupret (baru kmren sore), baru open udah ada komisi ratusan ribu, kalo nasabah loss bos dan anak buah makan2 dll-
sy trader yg sudah hampir 7 Tahun ini belajar forex dan 5 tahun real account dalam forex alias bermain nyata.
BalasHapusHasil dari yg 5 tahun ini adalah 4 tahun terakhir tidak pernah menang, dan 1 tahun terakhir 2 rumah terjual... kenapa begitu karena sy yakin ketika kalah, sy berpikir yg salah saya, tadi sy tidak begini dan tidak begitu... terus seperti itu, kami ulang ulang top up... tetapi akhir akhir ini ketika bermain dengan uang besar solah olah chart yg digerakkan dunia valas ini hidup... selalu berlawanan dengan strategi saya, pdhl dalam akun demo hampir atau nyaris tak pernah loos... kami juga menggunakan banyak indikator, melakukan penjagaan tentang fundamental dunia, dan melengkapi beberapa perangkat komputer lengkap....SATU HAL YANG SAMPAI DENGAN SAAT INI MENJADI PIKIRAN SAYA..SEOLAH OLAH CANDEL ATAU CHART ITU HIDUP MENGEJAR STOP LOOS SAYA, ATAU KALU TIDAK MEMFLOATING ACCOUNT SAYA... bahkan ketika indikator kami hitung dan kami pastikan profit untuk Open posisi.. yng namanya chart ini seolah olah kaget...daat OP dan berbalik arah... meski akhirnya arahnya sesuai dengan yg kami perhitungkan ...(TERNYATA CHART JUGA BIS KAGET YA) ...ANEH BIN AJAIB... KALAU SELAMANYA FOREX seperti ini...akan banyak rakyat indonesia yang bangkrut... rakyat sepertinya tidak emndapat perlinddungan sama sekali... pdhl kalau betul betul jujur negara ini sangat diuntungkan..lha bagaimana tidak ? semakin banyak rakyat menjadi trader semakin banyak uang asing(Valas) masuk...ketahanan ekonomi semakin kuat....tapi... apa yg dilakukan pemerintah ???