Jumat, 29 Oktober 2010

Manual Trading

Apa tujuan saya mati-matian berusaha membuat robot Forex?

Agar menjadi kaya raya?

Bukan itu, tetapi terdapat 3 tujuan utama yang ingin saya raih.

Tujuan pertama adalah agar pada hari tua nanti tidak memiliki kesulitan finansial, tujuan kedua supaya ada sesuatu yang dapat diwariskan untuk anak-anak saya agar kehidupan mereka di masa depan menjadi lebih baik, dan terakhir agar sahabat-sahabat saya dapat menggunakannya sehingga kehidupannya menjadi lebih baik.

Meskipun saat ini saya memiliki pekerjaan yang cukup mapan, tetapi terkadang timbul rasa ngeri membayangkan hari tua nanti bila sudah pensiun dari pekerjaan ini.

Bisakah saya menghidupi dan memberikan masa depan yang lebih baik untuk keluarga?

Pertanyaan tersebut yang selalu hinggap di pikiran dan jawabannya pun juga sudah diketahui, yaitu dengan pensiun yang minim, rasa-rasanya sulit untuk memenuhi harapan tersebut.

Satu-satunya cara agar harapan tersebut dapat dipenuhi adalah sejak dini harus membuat karier baru di luar pekerjaan yang ada sekarang ini. Selagi masa pensiun masih jauh, selagi masih sehat dan otak masih encer, selagi uang untuk memodali karier baru masih mencukupi, sejak 2 tahun lalu saya tekuni ilmu forex ini.

Kata tekun, bukanlah kata yang bermakna biasa-biasa saja bagi saya, tetapi yang saya lakukan adalah benar-benar tekun. Sepanjang mata masih terbuka dan tidak ada pekerjaan lain yang harus dilakukan, yang saya lakukan adalah terus menerus memelotin chart di Metatrader.

Forex adalah ilmu yang sangat sulit, bagaikan menyatukan kepingan puzzle. Cara yang paling tepat untuk memahami puzzle hanyalah 1 cara, lihat terus menerus sampai akhirnya polanya dapat dipahami oleh otak.

Itulah yang saya lakukan selama 2 tahun ini, tidak ada satu hari pun yang terlewat tanpa melihat chart forex. Baik di kantor maupun di rumah, selalu saya luangkan waktu untuk melihat chart tersebut. Perlu waktu lama memang, tapi hanya itulah cara yang paling tepat untuk memahaminya.

Seperti kata pepatah, a good thing always needs more time

Tidak pernah ada bukan seorang dokter ahli bedah terkenal yang hanya berbekal kursus ilmu bedah selama 1 tahun, tidak ada bukan seorang pilot pesawat tempur jagoan yang hanya berbekal training di simulator selama 6 bulan. Semua hal baik di dunia ini perlu waktu sedikit lebih lama agar akhirnya dapat menjadi kenyataan.

Masalahnya, tidak banyak yang menyadari hal ini. Apalagi di masa modern ini, kebanyakan menginginkan sesuatu yang instan, kalau perlu semalam bisa jadi.

Padahal, segala sesuatu yang instan biasanya tidak bertahan lama dan tidak akan pernah abadi. Perhatikan saja, orang yang kaya karena berjudi atau menang undian, pada umumnya tidak bertahan lama.

Kesimpulannya, sesuatu yang abadi adalah segala sesuatu yang harus dibangun sedikit demi sedikit agar pondasi yang dimilikinya dapat bertahan kuat. Oleh karenanya, perlu kesabaran dan kerja keras untuk membangunnya, dimana pada masa sekarang ini jarang sekali yang masih memiliki kesabaran dan ketekunan seperti itu.

Satu hal yang saya heran, saya lakukan hal ini karena ngeri dengan hari tua nanti, tetapi sepertinya hanya saya sendiri saja yang memikirkan hal tersebut. Memang masa pensiun masih belasan tahun lagi akan terjadi, tetapi bukannya lebih baik kalau dipikirkan sejak sekarang.

Rekan lain di kantor tenang dan santai saja, seolah-olah masa pensiun nanti tetaplah cerah. Akibatnya, saya merasa menjadi seperti orang yang paling aneh dan konyol diantara rekan-rekan di kantor. Orang lain tenang dan santai saja, kenapa juga saya harus sibuk dan mati-matian membuat robot?

Sampai hari ini saya tetap berusaha mencari dan membuat robot yang baik, tetapi upaya tersebut hanyalah berdasarkan keyakinan hati sendiri bahwa yang saya lakukan adalah hal yang benar.

Pertanyaan kenapa rekan lain tidak memikirkan hari tuanya, tetap mengganggu pikiran tetapi jawaban yang tepat masih belum ketemu juga.

Kemarin, saya membaca harian Kompas perihal gunung Merapi dan Mbah Maridjan. Terdapat kalimat menarik yaitu dimana Mbah Maridjan berkata seperti ini:

"Saya ini orang bodoh. Kalau orang pintar diberi satu, akan minta dua. Sedangkan orang bodoh, kalau diberi satu, akan disyukuri"

Kalimat tersebut menyadarkan saya, inilah jawaban yang tepat atas pertanyaan tersebut. Saya sadari bahwa kurang mensyukuri pekerjaan saat ini, oleh karenanya selama ini saya memiliki perasaan ngeri dengan hari tua nanti.

Berbeda dengan rekan lain, mereka merasa nyaman dan bersyukur dapat memperoleh pekerjaan yang dijalaninya saat ini. Mereka merasa bahwa pekerjaan ini adalah kemampuan maksimal yang dapat mereka raih, oleh karenanya mereka sangat bersyukur.

Sedangkan saya sendiri, masih merasa ada pekerjaan lain yang lebih baik, yang lebih menjanjikan untuk bekal hari tua nanti.

Ditambah lagi, saya merasa masih mampu melakukannya, meskipun harus memulai kembali dari titik 0, harus tekun dan kerja keras, harus belajar lagi hal-hal yang sama sekali baru, harus rela duduk betah di depan monitor berjam-jam selama 2 tahun ini.

Semua itu dilakukan hanya agar impian memperoleh masa depan lebih baik dapat dicapai.

Seperti yang pernah ditulis sebelumnya, membuat robot bukanlah pekerjaan mudah. Hampir seluruh trader forex di pelosok dunia mencoba untuk membuatnya, tetapi sangat jarang ditemui robot yang baik kinerjanya. Seperti diketahui, statistik menunjukkan bahwa hanya 5% - 10% saja trader forex yang sukses, sedangkan selebihnya gagal. Padahal dari 5% - 10% tersebut, kebanyakan melakukan trading manual, masih sangat sedikit yang menggunakan robot.

Robot adalah masa depan, dimana di masa depan nanti akan terjadi kebalikan daripada sekarang, yaitu lebih banyak yang melakukan automatic trading dengan robot daripada melakukan manual trading. Bila robot yang baik dapat diciptakan sejak saat ini, tentunya di masa depan nanti kerepotan finansial tidak akan terjadi.

Setelah robot sebelumnya di banned oleh broker karena dianggap melakukan terlalu banyak transaksi, pembuatan robot difokuskan kepada trend trading robot, dimana robot jenis ini cenderung melakukan sedikit transaksi tetapi profit yang diperoleh tinggi.

Saat ini penggunaan backtest berusaha diminimalkan karena backtest hanyalah sekedar imajinasi indah yang tidak sesuai dengan kenyataan. Pembuatan robot lebih difokuskan kepada forward test.

Robot selalu bergantung kepada indikator. Yang menjadi problem, setelah melakukan berbagai percobaan dengan banyak macama indikator berlainan, kesimpulan yang diperoleh adalah ternyata sangat sedikit sekali indikator yang pas dengan arah trend. Pantas saja hanya 10% trader yang sukses... :)

Dalam pembuatan robot, perasaan yang paling menyiksa adalah rasa putus asa. Berkali-kali hal ini dialami, biasanya terjadi apabila berbagai percobaan gagal total, otak menjadi buntu, dan ide-ide baru di pikiran sama sekali tidak ada.

Kemarin, rasa putus asa inilah yang kembali menyerang.

Bagaimana tidak putus asa, berminggu-minggu mencoba sampai ratusan indikator tetapi ternyata tidak ada satupun yang cocok dengan arah trend :)

Tetapi baru kemarin, berkat doa dari sahabat-sahabat saya, solusi sepertinya telah ditemukan, perhatikan gambar di bawah ini:





Trading diatas belum dilakukan dengan robot, tetapi masih dilakukan secara manual. Tetapi hasil trading tersebut telah sesuai dengan yang diharapkan, yaitu sepenuhnya mengikuti arah trend dan profit melesat hanya dalam 2 hari trading.

Yang perlu dilakukan selanjutnya adalah melakukan manual trading selama 1-2 minggu ke depan untuk memastikan kebenaran dan akurasinya, baru kemudian dibuat robotnya.

Terima kasih untuk sahabat-sahabat yang telah mendoakan selama ini.

Meskipun doanya tidak terasa dan tidak terlihat, tetapi saya yakin bahwa solusi ini dapat terjadi berkat doa mereka.

Sekali lagi, terima kasih atas keikhlasannya mendoakan.

3 komentar:

  1. Waduh, jadi ciut mental trader saya baca artikel Pak Ary yang ini,,trading contest nanti akan saya jadikan tolak ukur kemampuan trading saya dalam memulai real account nanti, karena ada kesamaan motivasi dan lebih serius dibanding hanya sekedar belajar. Jikalau gagal pun saya jadi tau kesalahan saya dimana, sehingga pada saat waktunya saya mulai real, saya bisa mendapatkan hasil yg lebih baik.
    Terima kasih Pak Ary atas kesediaannya mengadakan trading contest tersebut.

    BalasHapus
  2. Justru yang seharusnya berterimakasih adalah saya dikarenakan Pak Irfansyah-lah yang menginspirasi kontes tersebut :)

    Jangan terburu-buru live trading. Baru lakukan live, apabila demo trading hasilnya sudah baik.

    BalasHapus
  3. Yah dari pada dirumah seperti mayat hidup Pak, jadi bahan omongan orang, gak enak ama ortu, mending saya cabut dari rumah buat real trading nanti,,sapa tau memang jalannya itu, saya juga lagi ngumpulin dana, nahan2 jajan, jalan, buat real nanti. Oleh karenanya trading contest nanti saya jadikan nyawa pertama sebelum saya real nanti bulan maret atau april.

    BalasHapus