"Hello Michael. I want to ask you. I have open demo account and than buy gold on price 1829,94, Suddenly the price dropped to 1818.47 and loss a lot of money on demo account. How could it happen? the price suddenly dropped to 1818.39
I saw on live accounts as well as like this. What happen if I buy gold on live account suddenly the price dropped like that, certainly i will lost all my money.
Client will be harmed.and cliet can not demand anything.
I hesitated to opening a real account now.if the MT4 like that. It's terrible,and very detrimental to the client"
Pernahkah bapak mengalami hal seperti ini di dalam aktifitas tradingnya.?
Bisakah kita menuntut apabila hal ini terjadi pada real account, karena terjadi price error seperti ini, equity kita langsung kena Margin Call dan hangus.
Padahal harga di market sudah sesuai dengan posisi kita.
Mungkin bisa di broadcast nanti pak, untuk trader-trader di Indonesia.
Terima kasih.
Salam
I Gede Muliawan
Pak Gede Muliawan,
Price error atau lebih dikenal dengan sebutan spike adalah lonjakan harga yang tiba-tiba terjadi dimana lonjakan tersebut hanya terjadi pada broker tertentu tanpa penyebab apapun.
Lonjakan harga pada umumnya terjadi saat news release dan hal ini merupakan hal yang wajar, dikarenakan lonjakan tersebut terjadi diseluruh broker. Akan tetapi akan menjadi tidak wajar apabila hanya pada broker tersebut saja terjadi lonjakan harga sedangkan pada boker lain tidak. Inilah yang disebut dengan istilah spike.
Saya sendiri tidak secara serius trading pada gold, hanya sekedar iseng-iseng mencoba trading demo. Pengalaman yang diperoleh dari trading demo tersebut, gold maupun silver (metal) memiliki pergerakan harga yang berbeda dengan currency.
Pergerakan harga pada metal (gold dan silver) sangatlah cepat, lonjakan naik turunnya tidaklah selamban currency. Sehingga bila terjadi lonjakan harga yang sangat drastis dalam waktu singkat, dapatlah dimaklumi.
Akan tetapi, bila masih merasa kurang yakin dan ingin membuktikan apakah lonjakan harga tersebut adalah spike atau bukan, maka diperlukan pembandingan harga dengan broker lain.
Pak Gede Muliawan dapat mendownload demo Metatrader dari broker manapun dan kemudian menyandingkannya dengan broker yang digunakan untuk membuktikan apakah lonjakan harga tersebut wajar atau tidak. Bandingkan saja candlestick-nya, bila berbeda jauh maka sudah jelas broker tersebut "nakal" dan melakukan kecurangan dengan mengakali harga di Metatrader sehingga berakibat terjadi lonjakan harga tiba-tiba (spike).
Perihal melakukan tuntutan, pada umumnya agak sulit. Hal ini dikarenakan bila memang benar lonjakan harga tersebut adalah spike, maka sudah jelas broker tersebut adalah broker yang tidak baik. Tentunya akan sulit melakukan penuntutan ke broker yang sejak awal sudah tidak memiliki itikad baik dimana mereka biasanya akan melakukan berbagai cara untuk berdalih dan berkelit menghindari tuntutan.
Tidak hanya terbatas pada Metatrader saja, trading platform lainnya (java, webbase, dll) pun dapat dicurangi oleh broker. Mereka dapat membuat lonjakan harga tiba-tiba, membuat stoploss tidak berfungsi, melakukan freeze terminal sehingga sulit exit. melakukan requote sehingga sulit entry maupun exit, dan masih banyak lagi cara-cara curang yang dapat dilakukan broker.
Bukan platform Metatrader yang harus disalahkan dan kemudian dijadikan kambing hitam, tetapi apakah broker tersebut memiliki itikad baik atau tidak.
Bila yang disalahkan adalah Metatrader-nya, maka akan sama halnya dengan menyalahkan pisau dapur bila terjadi pembunuhan. Menyalahkan Facebook dan internet bila ada ABG kabur dari rumah. Menyalahkan desain jalan tol Cipularang karena menyebabkan terjadinya banyak kecelakaan.
Padahal yang salah sebenarnya adalah penggunanya. Pisau dapur tidak dapat membunuh siapapun bila tidak dipegang oleh tangan. Banyak ABG pengguna Facebook yang baik-baik saja meskipun tiap hari mengakses Facebook. Ribuan kendaraan tiap harinya selamat dan aman-aman saja melewati tol Cipularang.
Pada umumnya, broker yang berjenis Market Maker cenderung beritikad tidak baik dikarenakan perbedaan kepentingan. Pada broker jenis ini, kerugian klien adalah keuntungan broker. Sehingga cara apapun akan dilakukan oleh broker agar klien mengalami kerugian.
Cara termudah untuk mendeteksi apakah broker tersebut Market Maker atau bukan, lakukan saja entry exit berulang kali. Apabila salah satu entry atau exit mengalami REQUOTE, maka sudah jelas broker tersebut adalah Market Maker.
Hal ini dikarenakan pada broker berjenis ECN/STP tidak pernah terjadi requote. Entry exit yang dilakukan tidak melalui proses filtering seperti halnya pada Market Maker broker.
Oleh karenanya apabila Pak Gede Muliawan mengalami spike pada broker yang digunakan, maka yang terbaik dilakukan adalah segera berpindah broker.
Semoga artikel ini dapat membantu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar