Pernah mendengar istilah "Windows Dressing"?
Windows Dressing adalah istilah yang dikenal di dunia bisnis dan akuntansi dimana kinerja sebuah perusahaan dibuat seolah-olah sangat baik dengan cara memoles angka-angka yang tercantum di laporan keuangan.
Dalam dunia bisnis, calon investor baru yang awam akuntansi dan laporan keuangan dapat dengan mudah menjadi tertarik apabila membaca laporan keuangan yang telah dipoles. Padahal faktanya, kinerja perusahaan tersebut tidaklah sebaik yang ditampilkan oleh laporan keuangannya. Akan tetapi, dengan cara ini diharapkan perusahaan tersebut menjadi lebih menarik bagi investor baru.
Sama halnya dengan dunia forex dimana Windows Dressing dilakukan dengan cara "memoles" berbagai hal agar menjadi lebih menarik bagi calon klien. Calon klien baru yang masih awam akan dengan mudah tertarik mendaftarkan diri bila broker tersebut memiliki tampilan website yang bagus, memberikan bonus cash, mempromosikan bahwa spread-nya paling rendah, banyak memiliki IB di Indonesia, dan masih banyak lagi.
Contoh yang paling sering ditemui di sebagian besar trader Indonesia adalah mendaftarkan diri ke broker yang memiliki banyak IB (Introducing Broker) di Indonesia. Mereka beranggapan bahwa dengan banyak IB disini berarti broker tersebut adalah broker terpercaya.
Anggapan tersebut dikarenakan adanya pemahaman yang salah yaitu menganggap IB sebagai perwakilan broker di Indonesia. Tentunya dengan adanya banyak perwakilan disini, pastilah makin terpercaya broker tersebut. Begitulah anggapan sebagian besar trader yang awam.
Padahal IB hanyalah istilah yang umum digunakan di forex untuk tenaga marketing. IB sebenarnya cuma sekedar sales yang menerima komisi dari broker bila berhasil memperoleh klien. Bila broker tersebut kabur menghilang bersama uang deposit, IB juga tidak dapat berbuat apa-apa dikarenakan mereka hanyalah sekedar sales.
Tetapi itulah yang terjadi di Indonesia, justru broker yang memiliki banyak IB lebih dipercaya. Padahal IB di Indonesia rata-rata mewakili broker yang berjenis Market Maker, bahkan ada beberapa yang mewakili broker yang termasuk scam broker.
Kalau dipikir-pikir sebenarnya agak lucu, dengan teknologi internet seperti sekarang ini dimana jarak dan lokasi bukan menjadi masalah lagi, tentunya tidak masalah seandainya memilih broker yang berlokasi di luar negeri yang dapat lebih dipercaya. Toh komunikasi dapat dilakukan via email dan chat yang murah meriah.
Seandainya terjadi masalah pun, penyelesaiannya pun mudah. Laporkan saja via email ke badan pemerintah otoritas pengawas broker tersebut. Semakin maju negara lokasi broker tersebut, tentunya hukum disana lebih memiliki kepastian dan tentunya email yang kita kirimkan akan lebih cepat ditanggapi.
Kembali ke topik Windows Dressing, coba kita pikirkan bersama, apa yang paling menarik dari sebuah broker hingga memutuskan untuk menggunakan broker tersebut?
Jawabannya mudah, spread.
Spread adalah selisih antara nilai Bid dan nilai Ask dimana selisih tersebut merupakan penghasilan broker dan biaya yang harus dibayar oleh trader tiap kali melakukan transaksi.
Semakin kecil spread broker tersebut maka akan menjadi semakin menarik bagi klien baru. Tentunya semakin kecil spread maka akan semakin minimal biaya yang harus dibayar dan makin maksimal pula profit yang didapat.
Hal-hal lain dari broker tersebut seperti kecepatan eksekusi, leverage, swap, kemudahan deposit dan withdrawal menjadi pertimbangan berikutnya. Yang utama adalah spread dikarenakan terkait langsung pada saat melakukan trading. Dengan spread kecil maka akan makin mudah untuk memperoleh profit.
Oleh karenanya, perhatikan saja website-website broker, pada halaman pertama biasanya dipromosikan betapa kecilnya spread yang mereka berlakukan. Dengan cara ini diharapkan klien baru akan menjadi tertarik untuk mendaftarkan diri. Padahal promosi tersebut sering kali belum tentu sesuai dengan kenyataannya.
Misalnya sebuah broker mempromosikan spread dibawah 1 pip. Memang benar terjadi spread dibawah 1 pip, tapi itu hanya kadang kala saja. Yang lebih sering terjadi adalah diatas 1 pip :)
Toh yang penting sesuai dengan yang dipromosikan. Khan pada promosi tidak disebutkan kalau spread harus terus menerus dibawah 1 pip :)
Begitulah akal-akalan yang banyak digunakan oleh broker, terutama pada yang berjenis Market Maker yang cenderung menaikkan spread setinggi langit saat news release dengan tujuan agar klien mengalami loss.
Akan tetapi saat ini terdapat sebuah website yang memberikan jasa pemantauan spread secara gratis yaitu FX Intelligence (www.fxintel.com). Pemantauan pun dilakukan secara real time sehingga naik turunnya spread akan langsung terlihat. Terlebih lagi, FX Intelligence hanya melakukan pemantauan nilai spread pada real account dan bukan demo account.
Lucunya, saya mengetahui adanya FX Intelligence bukan dari Google tetapi justru dari website broker GoMarkets sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini:
Saat awal-awal memperhatikan data spread yang ditampilkan FX Intelligence, terlihat bahwa spread GoMarkets termasuk tinggi. Sebagai contoh pada EURUSD, spread GoMarkets berkisar antara 1 - 1,5 pip. Sedangkan beberapa broker lain terutama broker yang berjenis ECN, spreadnya sangat minimal, dibawah 1 pip.
Wah, saya menjadi merasa "jangan-jangan salah pilih broker nih" :)
Sampai-sampai hal tersebut saya tulis pada artikel ini: Spike #2. Apa jangan-jangan hasil uji coba broker yang dahulu saya lakukan sudah kadaluarsa dan GoMarkets sekarang sudah mulai "nakal"?
Akan tetapi bila GoMarkets memberikan spread yang tinggi tentunya tidak berani dibandingkan nilai spreadnya dengan broker lain. Tetapi kenapa GoMarkets dengan PD-nya berani disandingkan dengan broker-broker lain ya? Bahkan GoMarkets memberikan 1 halaman khusus pada website-nya hanya untuk menyombongkan diri kalau nilai spread yang diberikannya tidak kalah dengan broker lain.
Hal tersebut yang menggangu pemikiran saya.
Perlu saya tegaskan sebelum melakukan pembahasan lebih mendalam bahwa artikel ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan GoMarkets. Sampai hari ini saya bukanlah IB atau afiliasi dari GoMarkets sehingga tidak ada kepentingan apapun. Artikel ini hanya dimaksudkan agar para pembaca memahami bahwa nilai spread pun dapat "dimainkan" sehingga menjadi lebih menarik.
Selama seminggu penuh saat market sedang berjalan, saya perhatikan nilai spread yang ditampilkan oleh FX Intelligence. Hasil pengamatan selama seminggu menunjukkan seperti gambar dibawah ini:
Broker yang memberikan spread minimal pada EURUSD adalah FXOpen ECN, FinFX, Alpari Pro Account, LMax, dan MB Trading. Yang paling menonjol adalah FXOpen ECN, selalu menjadi juara 1 sebagai broker yang memberikan spread minimal.
Berdasarkan uji coba broker beberapa bulan lalu (Comparing Brokers (#12)) telah diketahui bahwa Alpari Pro Account memang terbukti memberikan spread minimal. Dengan adanya spread minimal maka profit yang dihasilkan akan menjadi lebih besar dan loss akan menjadi lebih kecil bila dibandingkan dengan broker lain yang menggunakan spread lebih tinggi. Akan tetapi diperlukan modal besar untuk dapat memiliki account tersebut yaitu sebesar US$ 10 ribu bila mendaftar di Alpari US atau sebesar US$ 20 ribu bila mendaftar di Alpari UK.
Alpari dapat memberikan spread minimal dikarenakan trader diharuskan melakukan transaksi dengan lot besar. Penjelasan pada websitenya, bila trader menggunakan platform Metatrader pada Alpari Pro Account maka lot minimal untuk 1 kali entry adalah sebesar 3 lot standard. Tidak akan bisa melakukan entry dengan hanya 1 lot atau bahkan 0,1 lot, dikarenakan telah "dikunci" dimana minimal harus 3 lot standard.
Dengan cara memaksa agar trader selalu melakukan transaksi dalam jumlah besar, maka Alpari dapat memberikan minimal spread. Sebuah akal-akalan bukan? Selalu ingat prinsip bahwa broker tidak akan pernah mau merugi :)
Perlu diketahui bahwa spread bukanlah satu-satunya biaya yang harus dibayar. Pada ECN account umumnya disamping dikenakan spread juga dikenakan komisi. Alpari pun sama saja, mengenakan komisi disamping spread. Sayangnya pada websitenya tidak dijelaskan berapa besar komisi yang dibebankan untuk tiap kali transaksi.
Untuk broker LMax tidak dilakukan pengujian dikarenakan LMax tidak menggunakan platform Metatrader tetapi menggunakan platform "buatan sendiri" yang tidak lazim. LMax menawarkan Application Programming Interface (API) dimana kita dapat membuat platform trading sendiri. Sehingga sepertinya LMax ini hanyalah cocok untuk trader-trader yang memiliki keahlian pemprograman dan tidak cocok untuk trader pada umumnya.
Pengujian terhadap demo FXOpen ECN (yang selalu menjadi juara 1 minimal spread hasil pantauan FX Intelligence) memberikan hasil mengecewakan sebagaimana ditunjukkan pada gambar dibawah ini:
Registrasi demo gagal dilakukan dikarenakan tidak ada server yang aktif. Hal ini menunjukkan bahwa FXOpen memiliki problem serius.
Demo server adalah hal yang sangat utama dari sebuah broker. Dengan memberikan demo maka sebagian tugas marketing sudah dijalankan tanpa harus keluar tenaga. Oleh karenanya, broker selalu berusaha membuat demo server yang baik agar dapat membuat klien baru tertarik untuk mendaftarkan diri.
Bahkan, seperti pernah ditulis pada artikel terdahulu, terdapat broker yang dengan sengaja "memoles" demo server-nya sedemikian rupa sehingga menjadi lebih baik daripada live server.
Hal ini pernah dilakukan oleh FXDD dimana memberikan demo account dengan spread lebih kecil daripada live account. Dengan cara ini akhirnya banyak klien baru yang tertarik mendaftarkan diri. Padahal setelah melakukan trading live, ternyata spread yang didapat lebih besar daripada demo. Akibatnya, FXDD dituntut oleh salah satu kliennya karena dianggap telah melakukan penipuan.
Mati hidupnya sebuah broker terletak pada banyak sedikitnya jumlah klien. Salah satu cara yang paling utama untuk menarik klien di dunia forex adalah memberikan demo account. Sehingga broker akan selalu berusaha menjaga server demonya selalu berjalan baik agar dapat menarik banyak klien baru.
Nah, kalau sekarang demo saja tidak bisa diakses, bagaimana dengan live server FXOpen? Tentunya akan lebih kacau balau.
Sama halnya dengan pengujian yang dilakukan terhadap MB Trading, sama kacaunya dengan FXOpen :)
Entry yang dilakukan dengan menggunakan cara instant market order tidak dapat dilakukan dan selalu error "off qoutes" seperti ditunjukkan pada gambar diatas.
Dikarenakan setelah dicoba berulang kali dan tetap saja error tidak bisa melakukan instant market order, maka dicoba lagi dengan menggunakan cara berbeda yaitu menggunakan pending order. Seperti terlihat pada gambar dibawah, dicoba dilakukan pending order berupa sell stop beberapa pip dibawah harga yang terjadi.
Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya harga turun ke bawah dan mengenai sell stop yang telah terpasang sebelumnya. Tetapi coba perhatikan apa yang terjadi pada gambar dibawah ini:
Sell stop berhasil terlewati dan sama sekali tidak terpicu. Sehingga entry berupa sell stop pun gagal total dan hanyalah ditampilkan dengan tanda warna kuning saja. Seharusnya bila demo server broker ini tidak kacau, entry sell stop telah terpicu dan profit telah didapat.
Sebagaimana ditunjukkan pada gambar diatas, bahkan sampai harga berbalik arah dan kembali ke atas pun, entry sell stop tersebut sama sekali tidak terpicu.
Dari hasil pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa iming-iming berupa spread minimal bukanlah segalanya. Bayangkan apabila Anda mendaftarkan diri ke FXOpen atau MB Trading hanya dikarenakan tertarik dengan spread minimal yang ditampilkan oleh FX Intelligence. Tentunya sudah hangus live account Anda akibat kacau balaunya server mereka.
Terakhir yang dilakukan pengujian adalah broker FinFX (www.finfx.fi). Broker ini adalah broker berjenis ECN yang berlokasi di Finlandia dan tidak seperti halnya broker Alpari, FXOpen, atau MB Trading yang berjenis Market Maker.
Pada FinFX, kekacauan server seperti yang terjadi di FXOpen atau MB Trading tidaklah terjadi. Demo account berjalan dengan baik dan entry exit pun dapat dilakukan dengan mulus tanpa error.
FinFX sesuai hasil pantauan FX Intelligence dinyatakan memberikan spread yang rendah. Akan tetapi, benarkah demikian? Mari kita uji bersama untuk membuktikannya.
Seperti telah dijelaskan diatas, biaya yang dibebankan oleh broker ECN tidak hanya spread semata, tetapi masih ditambah dengan biaya komisi. Sebagaimana dijelaskan pada website FinFX dibawah ini:
Penjelasan pada gambar diatas menyebutkan bahwa untuk ECN aacount maka disamping spread yang akan dikenakan (promosi pada website tersebut sampai terendah 0.2 pips), akan dikenakan juga komisi sebesar US$ 3,5 per 100 ribu (1 lot standard).
Sehingga bila kita melakukan trading di FinFX, jumlah biaya yang harus dibayar untuk per 1 lot standard adalah sebesar US$ 3,5 ditambah spread US$ 2 (bila diasumsikan spread benar-benar 0,2 pip). Bila angka-angka tersebut dijumlahkan maka akan diperoleh total US$ 5,5 atau sama dengan 0,55 pip. Wah, sangat menarik bukan? Betapa murahnya biaya yang harus dibayar, tentunya akan membuat lebih cepat mendapatkan profit :)
Bagi yang melakukan trading dengan metode scalping yaitu metode trading dengan entry exit sangat cepat karena hanya mengambil profit beberapa pip saja, spread yang rendah akan membuat melakukan scalping menjadi lebih mudah. Oleh karenanya apabila FinFX memberikan sesuai yang dipromosikannya, tentunya akan banyak scalper yang berminat mendaftarkan diri.
Mari kita buktikan bersama dibawah ini.
Tiga kali entry yang dilakukan di demo acount FinFX sebagaimana ditunjukkan gambar diatas ternyata menunjukkan bahwa jumlah komisi tidaklah sesuai dengan yang dipromosikan. Besarnya komisi adalah US$ 7 atau 2 kali lipat dari yang dipromosikan (US$ 3,5). Demikian pula dengan spread, rata-rata berkisar 0,6 - 1,2 pip dan tidak pernah sebesar 0,2 pip sesuai promosi.
Dengan demikian apabila diasumsikan spread FinFx selalu konstan 0,6 pip dan ditambah komisi US$ 7 pip maka totalnya adalah sebesar US$ 13 atau 1,3 pip. Tentunya dengan total biaya sebesar diatas maka FinFX tidak akan jauh berbeda dengan GoMarkets atau VantageFX yang menerapkan spread rata-rata sebesar 1,3 - 1,5 pip.
Akan tetapi, ada baiknya menghindari dahulu VantageFX untuk sementara waktu dikarenakan sebagaimana ditulis oleh Pak Gede Muliawan pada artikel sebelumnya (Spike #3) diketahui bahwa VantageFX sedang mengalami problem serius pada price data feed dan negative balance protection.
Kelemahan GoMarkets sendiri menurut Pak Gede Muliawan terletak pada kecepatan eksekusi dimana GoMarket pada saat send order ataupun likuidasi terdapat jeda beberapa detik dibandingkan dengan VantageFX. Akan tetapi sepertinya GoMarkets menyadari sendiri akan problem ini dan saat ini sedang melakukan perbaikan sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini:
Email diatas membuktikan bahwa apa yang telah diinformasikan oleh Pak Gede Muliawan benar adanya. Sekali lagi, terima kasih atas informasinya Pak Gede Muliawan.
GoMarkets pada akhirnya menyadari bahwa terjadi kelambanan eksekusi. Penyebab kelambanan eksekusi tersebut dikarenakan hardware yang menangani firewall tidaklah baik hingga mengakibatkan kelambanan eksekusi. Problem kedua penyebab kelambanan adalah karena terlalu penuhnya live server yang ada sehingga perlu dilakukan penambahan server baru.
Semoga pada minggu depan setelah adanya penggantian hardware firewall dan penambahan server, eksekusi transaksi menjadi lebih cepat daripada sebelumnya.
Dari apa yang telah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa spread yang kecil bukanlah segalanya. Perlu pengujian lebih lanjut dengan cara melakukan uji coba di demo account terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mendaftarkan diri dan melakukan deposit ke sebuah broker.
Spread dapat dimanipulasi dan dilakukan "Windows Dressing" dengan cara memperbesar komisi.
Sebagai contoh, sebuah broker mempromosikan bahwa spread yang diberlakukan adalah sebesar 0 pip. Tentunya pada hasil pantauan FX Intelligence, broker ini akan menjadi juara 1 diantara broker-broker lain dikarenakan spreadnya paling rendah. Hal ini dikarenakan nilai spread terendah adalah 0 dan tidak mungkin spread minus :)
Akan tetapi, sebagai kompensasi spread 0 pip maka broker tersebut mengenakan komisi sebesar US$ 20 (atau 2 pip) per standard lot-nya.
Disinilah letak Windows Dressing-nya, spread 0 pip dan menjadi juara 1 pada pantauan FX Intelligence hingga menyebabkan banyak klien baru tertarik. Tetapi pada kenyataannya broker tersebut mengenakan spread sebesar 2 pip dalam bentuk komisi. Toh, besarnya komisi tidak terpantau oleh FX Intelligence :)
Oleh karenanya, waspadalah.
Sedikit menyimpang dari topik, saat awal belajar trading dahulu saya iseng-iseng mencoba demo dari beberapa broker lokal. Wah, broker lokal ini lebih gila-gilaan daripada broker luar.
Bila broker luar mengenakan komisi sebagai kompensasi karena telah memberikan spread minimal, maka berbeda dengan broker lokal. Broker lokal mengenakan spread besar dan masih ditambah dengan komisi yang jumlah besar juga.
Yang pernah saya temui, spread EURUSD broker lokal adalah sebesar 4 pip (padahal broker luar paling hanya 1-2 pip) dan itupun masih ditambah komisi sebesar US$ 50 per lot-nya, sehingga total biaya yang harus ditanggung nyaris sebesar $100 atau 10 pip. Bagaimana broker lokal dapat bersaing dengan broker luar kalau yang dilakukannya seperti ini?
Hanya mereka yang masih awam saja yang dapat terjebak bujuk rayu broker lokal. Dengan biaya spread dan komisi sebesar itu, broker lokal bukannya berusaha agar kliennya profit tetapi berusaha agar kliennya mengalami loss. Bagaimana dapat memperoleh profit kalau biaya yang harus ditanggung sudah segede gajah?
Oleh karenanya, trader yang sudah berpengalaman, tidak pernah memilih menggunakan broker lokal tetapi lebih memilih menggunakan broker luar yang memberikan spread dan komisi lebih murah.
Pengujian yang lebih detil dan lebih akurat sebenarnya dapat dilakukan dengan cara melakukan entry exit secara bersamaan di banyak broker sekaligus. Dengan cara ini maka tidak peduli apakah namanya spread ataupun komisi, akan disatukan menjadi hanya satu nama yaitu biaya trading. Biaya trading inilah yang akan mengurangi profit atau menambah loss.
Contoh sederhana seperti entry pada FinFX pada gambar diatas dimana menghasilkan profit US$ 641. Profit sebesar tersebut adalah NET Profit yaitu setelah dikurangi spread dan dikurangi biaya komisi.
Sehingga apabila dilakukan entry exit secara bersamaan di banyak broker sekaligus, nantinya akan terlihat broker yang mana yang benar-benar memberikan spread dan komisi minimal. Broker yang seperti inilah yang nantinya setelah dilakukan puluhan entry exit akan menghasilkan profit terbesar atau loss terkecil daripada broker lain.
Tidak perlu pusing-pusing lagi meneliti besarnya spread atau besarnya komisi. Toh dengan cara entry exit bersamaan, akan dihasilkan NET Profit atau NET Loss dikarenakan spread dan komisi telah diperhitungkan didalamnya.
Banyak sekali akal-akalan canggih yang terjadi di dunia forex. Apa yang terlihat dan apa yang dipromosikan, belum tentu sesuai dengan kenyataannya.
Silahkan pilih broker apa saja, toh seperti telah ditulis pada artikel terdahulu, broker dapat diibaratkan sebagai pacar. Pilih yang cocok dan yang tidak menghianati Anda. Belum tentu yang cocok bagi saya, akan cocok juga bagi Anda.
Akan tetapi disarankan untuk tidak terburu-buru memilih dan melakukan deposit ke broker. Lakukan uji coba demo account dahulu minimal selama 1-2 minggu.
Semoga artikel ini berguna bagi trader Indonesia dan dapat menjadi panduan untuk lebih berhati-hati dalam memilih broker.
pak, bagaimana dengan broker roboforex.com?
BalasHapusmohon reviewnya :)
RoboForex sepertinya broker baru, demonya masih kacau dan spread sangat tinggi - 2 pip fixed.
BalasHapusPada web-nya menawarkan berbagai jenis account tetapi demonya hanya menyediakan 1 account saja untuk dicoba.
Saran saya, tunggu sampai demonya bagus dahulu. Kalau demo saja masih kacau, tentunya live-nya pun sama saja. Dan pertimbangkan juga nilai spread-nya yang tinggi, masih banyak kok broker lain yang memberikan spread lebih murah dan live-nya terjamin bagus.
pak,saya mau tanya....
BalasHapusbroker bagus sekelas Oanda yang sudah teregulasi tapi bertipe ECN/STP apa saja ya??? terutama yang bisa deposit via paypal tanpa minimum deposit......Klo Oanda kan tipe market maker jadi kdang2 curang....Trims
Bisa dibaca disini:
BalasHapushttp://andromeda-trading.blogspot.com/2011/03/comparing-brokers-12.html
pak, kalau broker instaforex gimana pak..banyak yg bilang scam tapi banyak jg yang bilang bukan..jadi bingung..mohon petunjuknya pak..terima kasih
BalasHapusInstaForex sudah pernah dibahas disini:
BalasHapushttp://andromeda-trading.blogspot.com/2011/09/instaforex.html
http://andromeda-trading.blogspot.com/2011/09/instaforex-2.html
Roboforex sekarang demonya lengkap bisa demo berbagai jenis account. Juga ada 5 digit account dengan non-fixed spread, jadi bagaimana pak ?
BalasHapusBandingkan saja spread dan kecepatan eksekusi dengan VantageFX atau GoMarkets, lebih baik yang mana
BalasHapusbagaimana dengan fxclearing.ca atau fxclearing.com, soalnya broker ini sangat populer di Indonesia dan udah bisa deposit dan withdraw lewat bank lokal seperti BCA, Bank Mandiri dll, fxclearing.ca dan fxclearing.com ternyata brokernya sama, dan ada akun nano cent yg no dealing desk, $ 1 = 1000, mungkin karena dia nano cent itu makanya $ 1 jadi 1000, biasanya $ 1 = 100 sen, jadi kalau dana kita $ 10 maka di MT4 kelihatan 10000. kalo dilihat sih regulasi kurang bagus, bukan segregated account, tp dari pengalaman trader2 broker ini deposit, withdraw lancar, tidak ada spike atau kecurangan. Apa betul ya akun nano cent bisa no dealing desk ? ternyata di forex4you juga demikian, bagaimana menurut bapak tentang ini pak.
BalasHapusScam broker = withdraw sulit
BalasHapusMarket Maker broker = Withdraw mudah tapi curang saat trading di live account
Cara termudah untuk menguji, lakukan entry exit di live account (karena di demo tidak kelihatan), terjadi requote atau tidak. Bila sering terjadi requote maka broker tersebut adalah market maker.
Kecurangan broker tidak hanya spike, tetapi banyak termasuk requote dan hal-hal lain dimana entry exit menjadi sulit dan merugikan.
Requote adalah proses filtering untuk menghambat agar entry atau exit diharga yang merugikan sehingga broker diuntungkan.