Rabu, 21 Desember 2011

Forex as The Art Love

1. Trading = Hubungan

2. Market = Wanita

3. Trader = Pria

4. Candlestick = Tingkah laku Wanita

5. Indikator = Kawan, keluarga, gaya hidup, barang yg dipakai, hobi,dll dari wanita tsb.

6. Trend = Suasana hati Wanita

7. Money Management = waktu, tenaga, pikiran, dan materi yg disiapkan kpd wanita tsb.

8. Trading style : berteman, cinta lokasi, mengisi waktu luang, atau jangka panjang.

9. Profit : manfaat yang diperoleh dari wanita tsb, kasih sayang dll

10. Loss : kerugian yg diterima baik waktu, pikiran, tenaga, materi dll.

11. Fundamental : isu2 yang berkembang mengenai wanita tsb.

12. Teknikal : tingkah laku sehari-hari yang diperlihatkan wanita tsb.

13. Lot : alokasi waktu, tenaga, pikiran, dan materi yang dicurahkan kepada wanita tsb.

Ini Pak Ary, saya kasih topik yang aneh2 lagi untuk intermezzo membahas trading, jikalau Pak Ary mempunyai waktu yang bener2 luang sekali, hubungan trading dengan percintaan.

Kayanya kalo dipikir2 banyak juga persamaannya. Untuk yang ini terserah Pak Ary apakah
berkenan untuk dibahas di blog Pak Ary atau tidak.

Mohon maaf Pak Ary jikalau ada kalimat yang kurang berkenan di hati Pak Ary.

Atas kesediaan Pak Ary membaca email saya, saya ucapkan terima kasih banyak.



Pak Irfansyah,

Ehm, sepertinya saat ini Pak Irfansyah sedang jatuh cinta :)

Trading memang dapat dihubungkan dengan apapun, terutama dengan diri sendiri. Hal ini dikarenakan style saat melakukan trading adalah pencerminan kepribadian diri sendiri.

Nyaris sama dengan mengemudi dimana juga merupakan pencerminan kepribadian diri sendiri. Yang memiliki karakter peragu maka cara mengemudinya selalu ragu-ragu, yang memiliki karakter lamban, juga akan sangat lamban dan sabar dalam mengemudi.

Yang ditanyakan oleh Pak Irfansyah adalah sebuah puzzle yang menghubungkan antara trading dengan percintaan. Menurut saya, susunan yang lebih tepat adalah sebagai berikut:

1. Trading = Hubungan

2. Market = Wanita

3. Trader = Pria

4. Trend = Suasana hati Wanita

5. Fundamental : informasi seperti isu dan gosip yang berkembang mengenai wanita tsb.

6. Technical (Candlestick + Indikator) : karakter dan kepribadian si Wanita, hobby-nya apa, apa yang disukai dan tidak disukai, keluarganya bagaimana, dsb

7. Trading style : cara pendekatan yang akan dilakukan oleh si Pria.

8. Money Management / Lot = waktu, tenaga, pikiran, dan materi yg disiapkan agar hati wanita tersebut dapat luluh dan takluk.

9. Timing : kapan saat yang tepat dilakukan pendekatan agar profit maksimal (entry exit)

10. Profit / Loss : apakah hubungan semakin membaik (profit) atau memburuk (loss).


Penjelasannya:

Langkah awal adalah informasi fundamental haruslah diketahui terlebih dahulu. Fundamental pada dasarnya hanyalah garis besar Wanita tersebut seperti apa.

Tentunya sebelum dilakukan pendekatan maka langkah selanjutnya adalah memahami faktor Technical. Dengan paham faktor Technical secara mendalam maka akan diketahui celah-celah yang dapat dimanfaatkan sehingga kemungkinan untuk sukses dapat menjadi lebih besar.

Dalam melakukan analisa Technical, tentunya terlebih dahulu dilakukan uji coba. Kenalan terlebih dahulu, sering-sering ngobrol, sehingga diketahui lebih mendalam bagaimana karakter dan kepribadiannya.

Meskipun terkadang dicuekin, tetapi tidak apa-apa, toh tujuannya adalah mengumpulkan informasi sebanyak mungkin agar nantinya dapat disusun strategi yang tepat.

Kedua faktor diatas adalah faktor eksternal dimana keduanya harus diketahui terlebih dahulu agar dapat menentukan strategi selanjutnya yang akan dilakukan. Kedua faktor diatas adalah terletak pada diri si Wanita dan tugas kita adalah memahaminya agar dapat dikira-kira karakter dan pola yang terjadi seperti apa.

Tahap selanjutnya agar strategi dapat disusun maka harus diperhitungkan faktor internal yang ada yaitu Trading style dan Money Management.

Misalnya dari faktor technical ternyata diketahui bahwa si Wanita bekerja di Glodok dan tinggal di Depok dimana selalu berangkat jam 07 pagi dan pulang jam 17 dengan menggunakan KRL.

Sekarang ditentukan trading style terlebih dahulu, kalau Pak Irfansyah sulit bangun pagi maka jangan lakukan berusaha bertemu si dia saat pagi. Percuma saja karena pasti telat melulu :)

Dari hal ini maka strategi yang lebih tepat dilakukan adalah menunggu di stasiun Glodok sampai si dia hendak pulang pada jam 17. Kemudian bagaimana caranya mendekatinya? Ya pura-pura saja kalau kebetulan ketemu, rasanya lebih tepat daripada ngaku jujur memang sengaja sudah nungguin dan direncanakan :)

Apakah dilakukan tiap hari (scalping) atau cukup seminggu sekali (trend trading)?

Hal ini tergantung pada karakter Pak Irfansyah sendiri, cukup telaten atau tidak.

Tapi khan lebih enak naik Taxi daripada KRL, lebih nyaman dan santai. Ehm, disinilah money management mulai harus dipikirkan. Kalau kantong tebal tidak apa-apa naik Taxi dari Glodok ke Depok, tapi kalau kantong tipis malah bisa bangkrut :)

Dengan menemani naik KRL, tentunya masih ada uang sisa di dompet. Siapa tahu nantinya setelah sampai Depok, si dia bersedia diajak mampir ke rumah makan untuk makan bareng.

Nah, strategi Trading style dan Money Management sudah ditemukan serta matang direncanakan.

Tahap berikutnya adalah melakukan eksekusi, kapan dilakukan entry exit agar hasil maksimal dan tidak membuat si dia marah.

Tentunya kalau digunakan trend trading maka entry yang terbaik adalah dilakukan Jumat sore dimana besoknya si dia libur. Sehingga berlama-lama dengan dia tidak ada masalah dikarenakan si dia tidak harus segera tidur dikarenakan esoknya harus bekerja kembali.

Sedangkan kalau scalping maka dilakukan tiap hari dan cukup hanya sebentar saja agar dia tidak bosan dan malah menjadi sebel :)

Semoga dengan strategi yang telah dijelaskan diatas, Pak Irfansyah akhirnya berhasil mendapatkan serta menaklukan si dia :)

1 komentar:

  1. hahaha,,mungkin kalo dijabarin bisa sampe 1 buku ya pak,,
    kayanya belum ada buku di gramedia tentang hal ini,,ada peluang usaha nih pak,,

    BalasHapus