Minggu, 25 Juli 2010

New CPU

Akhirnya kemarin sore CPU baru diantarkan ke rumah oleh toko komputer langganan. Semenjak masalah memory tidak cukup dialami, saya merasa bahwa sudah saatnya mengganti CPU lama dengan yang lebih powerfull.



Tahapan paling membosankan dari proses pembuatan robot adalah menunggu proses backtest. Prinsipnya, makin sedikit robot melakukan transaksi maka semakin cepat juga proses backtest. Akan tetapi, bila robotnya seperti robot yang saya buat dimana transaksinya mencapai hampir 2000 dalam waktu 6 bulan, maka proses backtest baru selesai sekitar 5 s.d. 6 jam.

Proses backtest sangat memerlukan tenaga prosesor dan memory yang besar. Oleh karenanya, dengan menggunakan CPU baru yang bertenaga besar tentunya proses backtest akan lebih cepat. Dengan proses backtest yang lebih cepat, akan lebih menghemat waktu karena penyelesaian robot akan semakin cepat juga.

Oleh karenanya, sejak seminggu yang lalu saya searching internet memulai mencari-cari spesifikasi yang cocok untuk CPU baru. Prinsipnya CPU baru harus bertenaga besar dan juga bermmemory besar sehingga mampu mengolah ribuan transaksi backtest.

Yang menjadi problem, ternyata barang-barang yang saya cari banyak tidak terdapat di pasaran. Sangat jarang orang yang mencari part komputer yang menggunakan teknologi terkini, akibatnya toko-toko komputer pun hanya menyediakan stok barang dengan teknologi yang nyaris kadaluarsa. Barang-barang tersebut lebih diminati pembeli karena berharga murah meriah. Part komputer teknologi terkini tidak banyak tersedia karena harganya yang mahal dan tidak banyak diminati.

Salah satu contoh, prosesor yang saya inginkan adalah Intel i7 960. Pertimbangannya karena clock speed-nya 3.20 Ghz dengan harga sekitar 5,250 juta, yang jauh lebih murah daripada Intel i7 975 3.33 Ghz yang harganya sekitar 10 jutaan. Beda speed hanya 1,13 Ghz tapi beda harganya hampir 2 kali lipat. Harga 975 masih sangat mahal karena menggunakan teknologi terbaru dan baru saja masuk pasaran. Oleh karenanya lebih ekonomis menggunakan Intel i7 960 daripada 975.

Tapi itupun mencari i7 960 ternyata tidak ada di pasaran, yang tersedia hanyalah i7 930. Akhirnya dengan sangat terpaksa, karena tidak ada alternatif lain, CPU baru menggunakan Intel i7 930.

Itu baru prosesor saja yang mencarinya sudah sulit. Mencari memory pun sama juga sulitnya. Memory yang saya inginkan adalah DDR3 PC-16000 dengan total memory 12 GB. Yang tersedia di pasar hanya 6 GB saja, ya sudah akhirnya saya terima karena tidak ada alternatif lain. Sisanya yang 6GB baru 2 minggu lagi dikirim ke rumah saya kalau barangnya sudah diimpor.

Baru 2 minggu lagi pada saat sisa memory 6GB telah datang, CPU akan benar-benar full power. Sementara ini, yang penting CPU jadi dan bisa saya gunakan terlebih dahulu. Toh dengan memory sementara hanya 6 GB masih mencukupi asalkan proses backtest tidak membuka transaksi melebihi 10 ribu.

Agar performance CPU lebih kencang lagi, saya gunakan Solid State Drive (SSD) sebagai pengganti hard disk. SSD ini sangat kencang, karena hard disk transfer rate-nya paling-paling hanya sekitar 50 s.d. 70 MB/second sedangkan SSD memiliki transfer rate sekitar 230 MB/second, 3 s.d. 4 kali lipat lebih kencang daripada hard disk biasa.

Hard disk sangat lamban karena menggunakan piringan magnetis untuk menyimpan data dimana untuk proses penulisan dan pembacaan data diperlukan jarum (head). Jarum tersebut bergerak berpindah-pindah tempat secara terus menerus untuk membaca atau menulis data. Akibat hal inilah menjadikan kinerja hard disk sangat lamban.

Sedangkan SSD, kinerja mirip seperti halnya Flash Disk, dimana yang digunakan untuk menyimpan data adalah memory. Tidak ada jarum yang berpindah-pindah tenpat, proses penulisan maupun pembacaan data langsung dilakukan tanpa memerlukan adanya jarum.

Akibatnya, proses penulisan dan pembacaan data sangat cepat karena data hanya dipindahkan dari dalam memory SSD ke memory CPU. Tidak ada lagi proses pencarian dan pemindahan jarum.

Kelemahan SSD hanya 1 hal, sangat mahal. SSD dengan kapasitas 120 GB saja mencapai $350, sedangkan yang berkapasitas 240 GB mencapai $700 (nyaris seharga 1 buah CPU atau 1 buah Laptop). Bandingkan dengan hard disk yang kapasitasnya 1500 GB (atau 1,5 TB), harganya hanya $100.



Oleh karena prosesor, memory, SSD semuanya sudah kencang dan agar tidak terjadi bottleneck, saya tambahkan VGA Card yang menggunakan NVidia GeForce 465TX 1024MB.


Penggunaan Intel i7 ternyata tidak sia-sia, proses backtest menjadi lebih cepat karena i7 ini memiliki 8 core dalam 1 prosesor. Pada CPU yang lama, proses backtest mengakibatkan CPU harus bekerja keras antara 70% s.d. 90% (CPU Usage).



Tetapi sejak menggunakan Intel i7, CPU Usage turun drastis dan angkanya hanya berkisar 10% s.d. 15%. Artinya, CPU masih memiliki ruang yang sangat luas untuk lebih "digenjot" lagi kemampuannya.



Hal ini dikarenakan Intel i7 memiliki 8 core sehingga proses yang berjalan secara otomatis disebar ke core-core lain. Apabila core yang satu mendekati maksimal, maka proses akan dipecah dan dipindahkan ke core lain.

Agar performance CPU maksimal, sistem operasi yang saya gunakan adalah Windows 7 Ultimate Edition x64 (64 bit). Proses kerja di 64 lebih efisien daripada di 32 bit sehingga proses bisa berjalan lebih cepat. Sayangnya, sampai saat ini Metatrader versi 64 bit belum tersedia.



Meskipun pada akhirnya saya harus menebus CPU ini dengan harga mahal, tapi saya pikir, mudah-mudahan akan sebanding dengan hasilnya. Saya anggap CPU ini adalah bagian dari investasi, toh bila robot nantinya selesai dan menghasilkan, akan balik modal juga.

Rasa-rasanya tidak mungkin bukan, Anda dapat mencapai puncak Himalaya hanya bermodalkan sepatu murahan? Tentunya Anda akan menggunakan segala macam peralatan terbaik agar dapat mencapainya.

Kalau Anda sudah berbekal peralatan terbaik, maka tercapai atau tidaknya tujuan hanya tergantung 2 hal, yaitu semangat Anda sendiri dan Tuhan mengijinkan Anda mencapainya.

1 komentar:

  1. Karena spatu saya beliny di pasar ular, bisa ke gunung gede aja udah untung dah,,
    By the way, spek pc nya sangar banget Pak Ary, kawan saya yang gamer sejati masih kalah jauh speknya.

    BalasHapus