Senin, 31 Oktober 2011

Comparing STP/ECN Brokers #4

Hasil uji coba pembandingan menggunakan EA Scalping pada hari ini sangatlah buruk, nyaris seluruh account mengalami margin call. Padahal modal yang digunakan sudah sangat besar, yaitu 25 ribu.



Setelah dilakukan penelitian ulang, ternyata telah terjadi kesalahan pada saat pemasangan EA di VPS dimana setting OptimizeLots yang seharusnya False, salah di-set menjadi True. Akibatnya EA melakukan entry dengan lot yang digandakan terus menerus, padahal arahnya salah. Hasilnya sudah dapat ditebak, hanya dalam hitungan jam saja, modal 25 ribu amblas seluruhnya :(

Unntung saja terjadinya di demo, coba kalau di live account :)

Oleh karena saat ini market sudah berjalan sedangkan untuk pembandingan diperlukan kesamaan waktu, maka sambil menunggu market libur digunakan software CopyTools dengan demo VantageFX sebagai Master Account. Prinsip kerjanya, pada Master Account dipasang EA Scalping sedangkan pada Slave Account tidak dipasang EA apapun.

Entry exit sepenuhnya bergantung pada Master Account dimana oleh software CopyTools akan secara otomatis di copy ke Slave Account. Seharusnya dengan cara ini Slave Account akan sepenuhnya mengikuti apa yang terjadi di Master Account.

Akan tetapi dikarenakan EA Scalping ini melakukan entry sampai ratusan, kemungkinan besar Slave Account tidak akan sepenuhnya dapat mengikuti Master Account.

Kita pantau bersama dibawah ini:














Minggu, 30 Oktober 2011

Sabtu, 29 Oktober 2011

Comparing STP/ECN Brokers #2

Dari hasil pengujian minggu ini, baru diketahui bahwa FinFX menerapkan minimal 0,1 lot dan tidak seperti broker lainnya yang 0,01 lot. FinFX juga menerapkan leverage terkecil yaitu hanya 1:200 sedangkan Pepperstone 1:400, GoMarkets maupun VantageFX 1:500.

Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa bila memilih menggunakan broker FinFX maka diperlukan modal lebih besar daripada broker lain.

Hal inilah yang mengakibatkan uji coba minggu ini pada FinFX mengalami margin called dikarenakan EA terpaksa menggunakan 0,1 lot, sedangkan pada broker lain dapat digunakan 0,01 lot. Padahal modal hanyalah 5000, akibatnya modal tidak lagi mencukupi untuk menahan floating loss pada saat trend melawan arah entry.









Bila diperhatikan detil trading history di FinFX ini juga agak "aneh", berikut dibawah ini trading history 2 jenis account di FinFX, Normal dan ECN, disandingkan dengan GoMarkets:







Terlihat bahwa entry exit di GoMarkets dapat dilakukan dengan mulus tanpa cacat dimana EA secara konsisten menghasilkan rata-rata profit 2 pip terus menerus. Tetapi anehnya pada 2 buah account FinFX hal ini tidak terjadi. Entry exit dilakukan dengan sangat buruk sehingga mengakibatkan terjadinya beberapa loss.

Meskipun loss tersebut nilainya kecil tetapi bayangkan saja apabila EA ini melakukan ribuan entry exit dan akibat hal ini akhirnya sebagian mengalami loss, tentunya nilai loss-nya pun akan menjadi besar.

Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa FinFX mengalami masalah dengan eksekusi transaksi. Terjadi jeda waktu saat EA mengirimkan sinyal untuk exit, akibatnya exit dilakukan saat harga sudah berbalik arah dan akibatnya loss terjadi.

Dari hasil pengujian FinFX diatas, rasa-rasanya FinFX ini kurang tepat untuk disebut sebagai broker ECN/STP meskipun pada website maupun promosinya menyatakan demikian. Harus digunakan lot besar yaitu minimal 0,1 lot, leverage sangat minim hanya 1:200, dan ditambah lagi dengan eksekusi yang lamban sehingga mengakibatkan terjadinya banyak loss.

Dari hal ini saja, FinFX menjadi seperti broker yang berjenis market maker. Diperlukan modal yang lebih besar daripada broker lain dan akibat kelambanan eksekusi menjadikan kemungkinan loss lebih besar daripada profit :)

Akan tetapi, masih terlalu dini bila saat ini sudah disimpulkan berdasarkan data uji coba yang hanya berjalan seminggu. Pada minggu depan, uji coba akan dilanjutkan kembali dan akan digunakan modal yang lebih besar untuk menghindari terjadinya margin called.

Berbeda broker juga mengakibatkan perbedaan hasil.

EA bekerja berdasarkan kalkulasi data feed OHLC (Open High Low Close). Apabila aliran data (data feed) tersebut mengalami perbedaan akibat beda kecepatan koneksi internet, beda kecepatan server broker dalam mengolah data, beda waktu GMT, dan berbagai faktor lainnya, maka EA pun akan memperoleh hasil yang berbeda.

Seperti terlihat pada gambar dibawah ini, seluruhnya menggunakan jumlah modal yang sama, nilai lot yang sama, dan EA yang sama. Tetapi hasil yang diperoleh berbeda.



Terlihat Vantage sebelumnya pernah mengalami margin called sehingga garis grafik menurun tajam dan akhirnya menggerus modal. Padahal pada broker lain baik-baik saja, justru garis grafik naik terus.

Saat market tutup untuk libur Sabtu Minggu, Vantage pun memiliki Open Trades terbanyak daripada broker lainnya seperti terlihat pada gambar di bawah ini:



Vantage memiliki Open Trades dan floating loss terbesar daripada broker lain, sedangkan GoMarkets yang terbaik dikarenakan tidak ada Open Trades sama sekali.

Bila diperhatikan jumlah History, terlihat bahwa Pepperstone adalah yang terbanyak melakukan transaksi daripada broker lain yaitu 3799 dan 3618. Yang paling minim melakukan transaksi adalah Vantage hanya 2949 transaksi, sedangkan GoMarkets sebesar 3429.

Angka-angka ini menunjukkan sesuatu yang "aneh". Kenapa Vantage yang melakukan entry exit paling minim, justru yang terlebih dahulu mengalami margin called?

Saya pun juga belum tahu jawabannya :)

Kemungkinan besar akibat adanya perbedaan data feed yang menyebabkan Vantage membuka entry pada saat yang tidak tepat. Pada broker lain, entry dilakukan saat harga masih searah dengan entry sehingga menghasilkan profit. Tetapi Vantage melakukan entry saat harga mulai berbalik arah, akibatnya begitu entry dilakukan, harga berbalik arah melawan entry dan floating loss.

Hal ini membuktikan bahwa apa yang diinformasikan oleh Pak Gede Muliawan benar adanya, bahwa Vantage memiliki masalah dengan data feed-nya (Spike #3).

Bila diperhatikan Trades Statistic di bawah ini terdapat hal "aneh" lain yaitu Average Wins Vantage jauh lebih tinggi daripada broker lain, bahkan nyaris 2 kali lipat:



Hal inilah yang menyebabkan hasil uji coba Vantage melesat meninggalkan broker lain pada 3 hari pertama uji coba. Bila diperhatikan detil transaksi terlihat bahwa Vantage menghasilkan profit lebih besar dibandingkan broker lain:



Terlihat bahwa pada GoMarkets, exit seluruhnya dilakukan dengan cara penggunaan Take Profit (warna hijau). Sedangkan pada Vantage, selain digunakan cara Take Profit, juga digunakan Trailing Stop (warna merah). Hal inilah yang menyebabkan profit Vantage melesat pada 3 hari pertama dikarenakan menghasilkan profit lebih besar dibandingkan broker lain.

Bila jumlah pencapaian profit dibandingkan maka Pepperstone - Standard Account adalah juaranya dikarenakan menghasilkan 120,21%. Pepperstone - Raw Account (yang merupakan murni ECN) justru hanya menghasilkan 104,62% dan GoMarkets hanya menghasilkan 100,31%.

Akan tetapi bila diperhatikan Profit Factor pada gambar Trades Statistic diatas, Gomarkets adalah juaranya dikarenakan memiliki nilai Profit Factor 4519,42. Sedangkan Pepperstone - Standard Account hanya 2444,20, Pepperstone - Raw Account 2445,34, dan Vantage hanyalah 0,95.

Nilai Profit Factor dapat diartikan sebagai nilai probabilitas untuk menghasilkan profit. Sehingga bila nilai Profit Factor tinggi maka konsistensi perolehan profit untuk jangka panjang akan lebih meyakinkan daripada yang memiliki nilai Profit Factor rendah.

Pada hari Minggu besok, uji coba akan dilakukan kembali dengan menggunakan modal lebih besar dikarenakan digunakan 0,1 lot.

Uji coba selalu dimulai pada hari Minggu dikarenakan agar dapat diperoleh kesamaan waktu. Dengan seluruh EA telah terpasang pada hari Minggu, maka pada saat market dibuka Senin pagi, EA akan berjalan bersamaan di seluruh broker. Dengan demikian, faktor lain yang dapat menyebabkan perbedaan menjadi lebih minim.

Kita pantau saja bersama-sama bagaimana hasil uji coba minggu depan.

Senin, 24 Oktober 2011

Kata-kata Bijak

Waduh,

jadi malu saya, saya minta Pak Hadi eh yang balas rupanya Pak Ari "http://www.myfxbook.com/community/trading-systems/blessing-4pair-m30/189334,1"

Saya hanya tamatan SMK, oleh karenanya MOHON MAAF kepada Pak Ari, jika dalam penulisan email kadang-kadang tata bahasa memang kacau balau walaupun sebenarnya saya sudah mampu untuk menulis surat untuk keperluan dinas.

Namun saya pernah belajar Programing VB dan saya satu-satunya dari 5 kelas yang berhasil lulus dengan nilai baik (programing untuk tingkatan pemula belum advance) namun bukan itu yang menjadikan saya bangga, saya bangga karena saya menyadari bahwa dalam programing diperlukan logika dan saya rasa logika tersebut yang memang perlu saya asah untuk memahami market forex (tolong koreksi kalau saya salah).

Pak Ari tolong informasi dan cara strategi dari Ea scalping_EURUSD, saya jadi penasaran dengan ea ini, saya sudah mengamati chart kurang lebih 5 jam setiap hari, tapi sudah saya lihat, saya rumuskan, lalu saya terapkan, tapi belum juga bertemu celah dalam membuat ea, bahkan kadang-kadang saya frustasi sendiri dengan melihat market yang memang payah sekali dilihat bagaimana alur dari market yang benar adanya.

namun dukungan dari keluarga membuat saya terus fokus walaupun sudah pernah kenal dengan namanya modal amblas seperti kata Pak Ari hanya bisnis inilah yang dapat membuat kita cepat kaya atau cepat bangkrut.

Oh, ya saya ingin menyinggung soal Artikel Konsultasi langsung oleh Bapak Erik, kira-kira bapak Ari jawab seperti ini "Sekali lagi terima kasih, dikarenakan dari sekian banyak pembaca, Pak Erick adalah pembaca pertama yang ingin bertemu muka langsung dengan saya :)"

saya rasa bukan hanya Bapak Erik saja yang ingin bertemu langsung oleh Bapak, Pasti orang yang telah membaca dan mengikuti blog Bapak pasti merasa ingin bertemu langsung dengan Bapak. :-) karena saya juga ingin sekali bertemu dengan Bapak.

Pak Ari, mohon BERI saya kata-kata bijak sehingga dalam menghadapi liku-liku dalam mendaki jalan menuju FOREX merasa cerah dan tidak pernah putus asa, terimakasih.

Tetap semangat dan tegar.
Yulianto




Pak Yulianto,

Sewaktu kanak-kanak dahulu, tentunya Pak Yulianto pernah membaca dongeng seperti ini:

Dahulu kala hiduplah seorang raja yang memiliki putri yang cantik jelita. Banyak pangeran dari negeri seberang yang mencoba menarik hati dan meminang sang putri. Sayangnya, tidak ada satupun yang berhasil memikat hati putri meskipun pangeran-pangerah yang datang meminang sangat gagah rupawan.

Lama kelamaan sang raja merasa putus asa dan bingung dengan kemauan putri. Akhirnya dibuatlah sebuah sayembara memanah apel agar seluruh pemuda dari seluruh penjuru negeri datang mengikutinya dan diharapkan nantinya pemenangnya dapat menarik hati sang putri.

Apel sebagai sasaran memanah sengaja diletakkan sangat jauh agar tidak mudah untuk dipanah dengan tepat. Nyaris seluruh peserta gagal memanah apel tersebut, bahkan para pangeran dari negeri seberang pun gagal.

Akan tetapi, pada saat terakhir munculah seorang pemuda yang hanyalah anak seorang petani miskin. Kemiskinan selama ini membuatnya belajar untuk tidak menggantungkan diri pada hasil panen ladang milik ayahnya. Tiap kali terjadi musim paceklik, maka ladang akan gagal panen dan mereka sekeluarga sering kali kelaparan.

Paceklik telah memaksa pemuda tersebut untuk berburu di hutan sebagai cara alternatif untuk mengatasi kelaparan yang selama ini diderita keluarganya. Pada awalnya, jangankan dapat memanah dengan tepat, untuk menarik busur saja sudah tidak kuat.

Tetapi dengan latihan terus menerus yang dilakukan setiap hari, akhirnya keahlian memanah dimilikinya. Secepat apapun binatang buruan berlari, sejauh apapun binatang buruan menghindar, akan dengan mudah dipanah oleh pemuda tersebut dikarenakan pengalaman akibat latihan yang dilakukannya selama bertahun-tahun.

Meskipun letaknya sangat jauh, tetapi memanah apel adalah hal sepele bagi pemuda tersebut. Binatang yang berlari cepat saja berhasil dipanah, apalagi hanya sekedar apel yang diam ditempat. Akhir cerita, apel berhasil dipanah dengan tepat dan akhirnya sang putri dipersunting oleh pemuda tersebut.

Meskipun hanyalah sekedar dongeng pengantar tidur, tetapi cerita tersebut memiliki makna bahwa siapapun memiliki kesempatan untuk menjadi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya asalkan dimiliki kemampuan dalam dirinya dan Tuhan merestui.

Toh sejarah Indonesia pun juga telah membuktikan bahwa dongeng tersebut tidak hanya sekedar dongeng belaka dan terbukti telah menjadi kenyataan yang tertulis dalam sejarah, seorang anak petani akhirnya berhasil menjadi presiden selama 32 tahun.

Dunia trading hampir mirip seperti dongeng diatas, siapapun memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan profit dan menjadi top trader tanpa peduli latar belakang pendidikan, kekayaan atau pangkat yang dimiliki. Yang membedakan di dunia trading hanyalah kemampuan, bila mampu menghasilkan konsisten profit dan ditambah memiliki pengetahuan serta wawasan luas perihal trading, maka semua orang akan menghormati dan mendengarkannya.

Ijazah tidak berpengaruh dikarenakan yang diutamakan adalah kemampuan dan keahlian. Kekayaan pun tidak berpengaruh dikarenakan digunakan modal sebesar apapun maka cepat atau lambat akan habis bila keahlian belum dimiliki.

Dunia kerja yang kita temui sehari-hari menggunakan sistem ijazah sebagai alat tolok ukur. Yang memiliki ijazah yang lebih tinggi dianggap lebih pintar dan langsung dijadikan boss. Padahal acap kali ditemui, yang sehari-hari dipanggil boss ternyata tidak memahami apapun, justru yang lebih tahu dan yang lebih pintar adalah anak buahnya :)

Dunia kerja hanya melihat pada ijazah dan tidak melihat pada kemampuan atau keahlian. Padahal belum tentu yang memiliki ijazah, juga memiliki kemampuan sesuai dengan ijazahnya (karena dulunya sering bolos kuliah :) ).

Belum tentu juga yang tidak memiliki ijazah atau berijazah rendah kemudian dianggap lebih bodoh. Sering kali ditemui seseorang yang hanyalah cleaning service lulusan SMP tetapi memiliki kecerdasan dan daya tangkap melebihi rata-rata. Kondisi ekonomi yang menyebabkan dia tidak dapat mengeyam pendidikan yang lebih tinggi.

Dunia trading menghilangkan batasan-batasan tersebut, tidak ada lagi perbedaan ijazah karena semuanya dianggap sama. Bahkan perbedaan tua muda pun tidak diperdulikan :)

Trading forex membutuhkan modal kecil, bahkan hanya dengan US$50 pun dapat dilakukan. Sehingga semua orang dapat melakukannya, akan tetapi hanya mereka yang memiliki keahlian saja yang dapat mengubah yang kecil menjadi besar. Sebaliknya bagi yang belum memiliki kemampuan tetapi memaksakan diri, justru dapat mengakibatkan modal yang semula besar menjadi kecil atau malahan amblas sama sekali.

Oleh karenanya Pak Yulianto, jangan pernah merasa minder bila hanya lulusan SMK. Dalam trading, tidak dipedulikan ijazah tersebut. Yang utama adalah kemampuan dan keahlian.

Perihal tata bahasa pun tidak usah terlalu dipusingkan. Trading adalah dunia yang sunyi senyap dikarenakan harus dilakukan sendirian.

Akan tetapi, ada baiknya bila untuk hal diluar trading tata bahasa tersebut dilakukan perbaikan. Hal ini dikarenakan ada sebuah kalimat bijak yang mengatakan "seseorang dapat dinilai kualitasnya dari bahasa yang digunakannya"

Perhatikan saja, yang memiliki pendidikan kurang atau yang berasal dari lingkungan yang tidak baik, tentunya tata bahasanya kacau balau. Cenderung berkata kasar, jorok, dan kampungan.

Oleh karenanya, gunakanlah bahasa yang baik agar dapat dinilai yang baik juga oleh yang lain. Berbahasa yang baik, lisan maupun tertulis, akan lebih meningkatkan penilaian orang lain terhadap kualitas diri Pak Yulianto.

Pernah saya baca di sebuah situs, sebuah survai menunjukkan bahwa justru yang berhasil menjadi top trader adalah mereka-mereka yang hanya lulusan SMA. Kenapa hal ini dapat terjadi?

Yang memiliki pendidikan lebih tinggi cenderung merasa lebih pintar dikarenakan dalam kehidupan sehari-hari memang diperlakukan seperti itu. Mereka biasanya menjadi boss, terbiasa memutuskan, terbiasa harus menjadi yang lebih pintar daripada anak buahnya.

Akan tetapi dalam trading, yang berhasil adalah bukan orang yang sejak awal sudah merasa dirinya pintar, justru yang merasa dirinya bodoh yang akan berhasil. Inilah kenapa justru top trader banyak yang sekedar lulusan SMA.

Oleh karenanya, mohon maaf bila saya katakan bahwa kebanggaan akan logika yang Pak Yulianto yakini saat ini justru adalah sesuatu yang merusak.

Kemampuan berlogika hanya akan dapat berjalan baik bila telah diperoleh pemahaman yang mendalam. Nah, kalau pemahaman belum diperoleh tetapi belum-belum sudah mengedepankan logika, tentunya tidak akan pernah nyambung bukan? :)

Hal ini dapat diibaratkan seperti halnya Pak Yulianto diminta untuk memperbaiki motor vespa yang mogok. Vespa (karena dulu saya pernah menggunakannya sewaktu sekolah) memiliki kelemahan pada businya yang cepat kotor akibat penggunaan bensin campur oli sehingga pengapian kadang kala menjadi sulit. Sehingga kalau mogok, maka pertama kali yang dilakukan adalah membersihkan busi agar pengapian dapat sempurna.

Kalau Pak Yulianto tidak paham cara kerja vespa dan langsung berlogika, tentunya akan langsung dibongkar ban vespa terlebih dahulu. Kalau mogok, jangan-jangan karena bannya tidak bisa berputar :) Ternyata masih mogok juga. Bongkar sana, bongkar sini, sampai-sampai kalau perlu seluruh mesin dan body vespa pun turut dibongkar

Saat ini kondisi Pak Yulianto, ya mirip seperti diatas :)

Logika akan menjadi salah bila belum ada pemahaman. Seperti contoh diatas, sudah benar bukan logikanya? Toh, vespa dapat berjalan karena bannya berputar. Sehingga kalau sekarang vespa tersebut tidak mau jalan, secara logika bisa saja karena bannya macet sehingga tidak mau berputar dan berjalan :)

Frustasi yang dialami dikarenakan tanpa disadari dalam diri Pak Yulianto timbul nafsu untuk segera meraih hasil. Akibatnya, bila gagal terus menerus maka timbulah rasa frustasi.

Coba santai sedikit, nikmati saat sekarang ini dan tanamkan dalam diri bahwa tujuan saat ini bukanlah hasil, tetapi mendapatkan pemahaman yang mendalam perihal cara kerja market. Lakukan hal ini terus menerus, maka suatu hari ini Pak Yulianto akhirnya dapat berlogika dikarenakan telah paham betul bagaimana perilaku market.

Jangan pernah berharap proses pemahaman akan terjadi dalam waktu singkat. Rata-rata dari apa yang saya baca di internet, paling cepat memerlukan waktu 3 tahun. Itupun sehari-hari harus menghadapi chart 12 - 18 jam sehari.

Disamping itu, belajar trading memerlukan karakter yang tepat. Bila Pak Yulianto adalah orang yang pendiam, lebih suka di depan monitor daripada bergaul, menikmati saat-saat di depan monitor dan tidak pernah merasa bosan atau lelah, maka trading adalah tujuan yang tepat.

Tetapi bila Pak Yulianto memiliki karakter kebalikannya, suka bergaul dan sosialisasi, tidak betah berlama-lama di depan monitor, maka yang terbaik adalah segera lupakan segala hal yang berhubungan dengan trading dan pindah ke bidang lain.

Percuma bila diteruskan dikarenakan Pak Yulianto akan merasa tersiksa sendiri nantinya.

Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda satu sama lain. Masing-masing memiliki kelebihannya sendiri sehingga diharapkan akan timbul saling mengisi. Inilah kenapa akhirnya ekonomi dapat berjalan, dikarenakan adanya saling membutuhkan sehingga terjadi pertukaran untuk menutupi kebutuhan masing-masing.

Cara termudah untuk mengetahui kelebihan yang ada dalam diri Pak Yulianto adalah tanyakan pada diri sendiri, apa yang disukai? Prinsipnya, apa yang disukai adalah sama dengan kelebihan diri.

Coba tanyakan kepada penyanyi, apa yang disukainya, tentunya jawabannya adalah menyanyi. Tanyakan pada olahragawan, tentunya yang disukainya adalah olah raga. Itulah kelebihan mereka dimana oleh Tuhan ditunjukkan dengan berupa apa yang disukainya.

Oleh karenanya, penyanyi tidak akan pernah merasa lelah meskipun seharian berlatih menyanyi. Olahragawan pun sama saja, tidak pernah merasa lelah berlatih dikarenakan melakukan hal yang disukainya. Tetapi coba dibalik, misalkan si penyanyi disuruh latihan olahraga seharian, tentunya dia akan merasa sangat tersiksa dan cepat merasa lelah dikarenakan melakukannya bukan dengan rasa suka, tetapi dengan rasa terpaksa.

Jangan pernah beranggapan bahwa mencari uang adanya cuma satu jalan saja yaitu dari trading saja. Masih banyak jalan lain, toh sudah banyak contoh yang sehari-hari dapat kita lihat bersama. Bila memiliki kelebihan pandai berbicara dan suka bergaul, jadilah saleman yang menjual barang. Akan lebih cepat sukses daripada menyiksa diri sendiri dengan diam sendirian di depan monitor trading forex :)

Keuntungan menggunakan kelebihan dalam diri adalah kita melakukannya dengan penuh rasa suka. Hal inilah yang mengakibatkan tidak cepat lelah, tidak cepat bosan, dan tidak cepat putus asa. Prinsipnya, yang dilakukan dengan rasa suka maka apapun halangan dan rintangannya akan dapat ditembus dikarenakan tidak kenal lelah untuk mencoba.

Oleh karenanya, sukses akan lebih cepat diraih bila digunakan kelebihan yang ada dalam diri kita masing-masing. Jangan pernah memaksakan diri melakukan hal yang tidak disukai bila tidak ingin tersiksa sendiri nantinya.

Prinsip sederhana dalam hidup yang selalu saya yakini, pilihlah benih yang tepat (sesuai kelebihan diri), tanam, kemudian sirami dan beri pupuk tiap hari (tekun berlatih). Suatu hari nanti pohon tersebut bila waktunya telah tibanya dan bila Tuhan merestui agar pohon tersebut untuk tumbuh subur, maka buahnya yang lebat akan dapat dinikmati.

Jangan pernah terpikir untuk menanam pohon instant yang cepat tumbuh. Percuma saja dikarenakan bila suatu hari nanti bila badai menerjang maka pohon tersebut akan tumbang dengan mudah.

Berbeda dengan pohon yang ditanam dari benih, kemudian dirawat dengan baik. Maka akar, batang, dahan, maupun ranting-rantingnya akan tumbuh dengan kekar dan kuat. Andaikan badai datang menerjang pun maka pohon tidak akan tumbang berkat akarnya yang menancap sangat dalam.

Tidak ada yang instan, seluruhnya dalam hidup ini perlu proses. Proses tersebut yang akan membuat pondasi menjadi lebih kokoh dan kuat daripada yang instant.

Trading memang bukanlah hal yang mudah.

Tetapi perhatikan seorang pemecah batu yang sedang bekerja, dia memukuli batu tersebut dengan palu besar sampai 99 kali dan pada pukulan yang ke-100 akhirnya batu tersebut pecah. Seperti itulah belajar trading, bukan pukulan yang ke-100 yang memecahkan batu tersebut tetapi akibat dari seluruh pukulan yang sebelumnya dilakukan.

Chart dapat diibaratkan sebuah puzzle. Oleh karenanya jangan pernah gunakan logika terlebih dahulu karena pasti akan frustasi sendiri karena lama kelamaan menyadari bahwa ternyata tidak akan dapat masuk logika :)

Dalam menghadapi puzzle bukanlah logika yang dikedepankan. Tetapi pemahaman terlebih dahulu yang harus dikedepankan. Pahami polanya, pahami kenapa bisa terjadi begini, kenapa bisa terjadi begitu. Itu dulu yang harus dilakukan.

Bila nantinya sudah ditemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kenapa bisa terjadi begini dan kenapa bisa terjadi begitu, barulah gunakan logika.

Oleh karenanya kenapa banyak EA yang hancur, dikarenakan berusaha menerapkan logika terlebih dahulu daripada pemahaman. Karena itu banyak sekali programer-programer EA yang menawarkan jasanya di internet, bahkan terdapat sebagian yang memberikan jasa pemprograman EA dengan gratis. Tujuan mereka adalah mendapatkan strategi trading yang baik sehingga bila dijadikan EA akan menguntungkan tanpa perlu mereka belajar sendiri memahami market.

Memiliki keahlian programming tidak akan berarti apapun dalam trading. Tetap saja loss yang akan dialami. Oleh karenanya, selalu saya katakan di artikel-artikel terdahulu, jangan terburu-buru membuat atau menggunakan EA, lakukan trading manual terlebih dahulu agar diperoleh pemahaman mendalam perihal perilaku market.

Suatu hari nanti Pak Yulianto akan menyadari bahwa sebenarnya jawaban bagaimana cara melakukan trading yang baik ternyata ada di depan mata. Hanya saja saat ini Pak Yulianto tidak menyadarinya dikarenakan belum paham dan belum bisa memecahkan puzzle yang bernama chart :)

Untuk memahami dan agar bisa memecahkan puzzle tersebut, diperlukan pengorbanan yang tidak sedikit. Pak Yulianto harus mampu tekun dan fokus hanya pada satu hal saja (chart) selama bertahun-tahun. Karena itu, tidak banyak yang mampu melakukannya dikarenakan kebanyakan orang merasa bosan dan putus asa harus fokus hanya satu hal dalam jangka waktu lama dan masih ditambah harus melewati kegagalan berkali-kali.

Bila semua hal tersebut mampu dilalui dan akhirnya Pak Yulianto menemukan jawabannya, maka uang bukan masalah lagi bagi Pak Yulianto. Tinggal pungutin saja dari chart, toh harga mau naik atau turun di chart Pak Yulianto sudah hafal dan selalu dapat memprediksi dengan akurat :)

Tentunya dengan penjelasan panjang lebar diatas perihal karakter yang tepat agar dapat melakukan trading dengan baik, Pak Yulianto sudah dapat menebak dan mengira-ngira sendiri bagaimana karakter diri saya.

Sebagai gambaran, saya lebih pintar menulis daripada berbicara, selain itu juga tidaklah seganteng seperti halnya bintang sinetron :) Saya pun belum pantas disebut sebagai top trader. Masih banyak trader lain yang keahliannya melebihi diri saya.

Nah, dengan penjelasan itu, masih penasaran ingin bertemu langsung dengan saya? :)

Perihal EA Scalping yang ditanyakan sebenarnya menggunakan strategi sederhana yaitu hanya menggunakan 2 buah garis moving average yaitu LWMA 3 High price dan SMA 2 Low price pada time frame M15.



Bila harga berada dibawah SMA 2 maka dilakukan buy dan sebaliknya bila harga diatas LWMA 3 maka dilakukan sell. Menjadi menghasilkan profit fantastis dikarenakan kebetulan trend selalu searah dengan entry.

Akan tetapi bila trend melawan arah entry maka yang akan terjadi adalah seperti gambar dibawah ini:



Terlihat pada gambar diatas, EA tersebut nyaris terkena margin called dikarenakan terlalu banyak melakukan entry saat trend berbalik arah melawan entry.

Pada prinsipnya, EA ini menghasilkan profit fantastis tetapi dengan resiko tinggi. Bila trend tidak kembali searah entry, maka seluruh modal akan amblas dikarenakan margin called, seperti yang terjadi pada uji coba scalping GBPUSD pada minggu lalu.

Agar aman saat menggunakan EA ini, money management berupa nilai lot dan jumlah entry harus diperhitungkan matang agar tidak sampai terkena margin called.

Disamping itu, perlu digunakan metode Pak Hadi yaitu menyalakan dan mematikan EA ini secara manual dimana hanya dinyalakan saat trend diyakini hanya melaju menuju satu arah saja. Bila Pak Yulianto tertarik menggunakan EA ini, saran saya, sebaiknya luangkan waktu untuk "berguru" ke Pak Hadi :)

Karena bagaimanapun juga Pak Hadi jauh lebih fasih dan lebih hafal dengan perilaku EA ini dibandingkan saya sendiri.

Semoga artikel ini dapat membuat Pak Yulianto lebih bersemangat meniti jalan karir trading Forex yang curam dan terjal.

Minggu, 23 Oktober 2011

Comparing STP/ECN Brokers #1

Uji coba EA Blessing maupun Scalping yang dilakukan pada minggu lalu menunjukkan hasil yang baik. Hanya pada GBPUSD EA Scalping mengalami Margin Called (MC) sehingga seluruh modal amblas. Akan tetapi justru pada EURUSD menghasilkan profit sebesar 114% hanya dalam waktu seminggu saja.

Terjadinya MC pada GBPUSD dapat dimaklumi dikarenakan pergerakannya lebih lebar daripada EURUSD. Apalagi EA Scalping ini sama sekali tidak menggunakan SL sehingga saat harga bergerak melawan arah entry maka floating loss makin membesar. Diperlukan modal yang mencukupi atau penggunaan lot yang lebih kecil agar tidak terjadi MC untuk menunggu sampai harga kembali lagi sesuai dengan arah entry dan floating loss dapat berubah menjadi profit.





Dengan hasil uji coba Scalping di EURUSD maupun Blessing Multi Pair yang cukup baik, menimbulkan ide baru untuk menggunakan EA Scalping maupun Blessing tersebut sebagai alat bantu untuk melakukan uji coba pembandingan broker STP/ECN.

Dengan dilakukan entry exit sampai ribuan kali oleh 2 buah EA tersebut diatas, nantinya akan diketahui broker STP/ECN yang terbaik.

Seperti pernah ditulis pada artikel-artikel sebelumnya, broker menerapkan 2 jenis biaya yaitu spread dan komisi. Tentunya akan membingungkan apabila membandingkan broker dengan cara menghitung manual biaya-biaya tersebut satu persatu. Cara paling mudah untuk menentukan broker terbaik adalah dengan melakukan entry exit sebanyak mungkin pada waktu yang bersamaan.

Sehingga nantinya setelah seluruh EA dihentikan, broker yang memberikan profit terbesar atau loss terkecil adalah broker yang terbaik dikarenakan memberikan spread dan komisi terkecil serta memiliki kecepatan eksekusi yang baik.

Broker yang dibandingkan kali ini adalah GoMarkets, VantageFX, Pepperstone, dan FinFX. Seluruhnya adalah broker berjenis STP/ECN dan berlokasi di Australia, terkecuali FinFX yang berlokasi di Finlandia.

FinFX dan Pepperstone memberikan 2 jenis account yang berbeda yaitu ECN/Raw Account (menggunakan spread dan komisi) dan Normal/Standard Account (hanya spread tanpa komisi). Sedangkan Vantage dan GoMarkets hanya memberikan 1 jenis account (hanya spread tanpa komisi).

Oleh karena FinFX hanya memberikan leverage maksimal 1:200 maka uji coba akan dilakukan dengan menggunakan leverage 1:200 untuk seluruh broker agar diperoleh kondisi yang sama. Meskipun sebenarnya broker lainnya mampu memberikan leverage yang lebih tinggi, yaitu GoMarkets maksimal 1:500, VantageFX 1:500, dan Pepperstone 1:400.

Terima kasih sebesar-besarnya kepada Pak Hadi yang telah menyumbangkan EA Scalping maupun Blessing.

Pengujian kali ini juga tidak mengikuti petunjuk Pak Hadi dimana untuk 1 pair Blessing dengan lot 0,01 seharusnya digunakan modal minimal 2500. Seluruh account menggunakan modal 5000 dimana digunakan untuk 4 pair sehingga kemungkinan besar akan terjadi MC. Hal ini disengaja untuk mengetahui manakah broker yang terlebih dahulu MC.

Demikian juga untuk EA Scalping dimana digunakan modal 5000, hanya lot-nya diperkecil menjadi 0,01 lot dan tidak seperti pengujian yang sudah berjalan sejak minggu lalu yang menggunakan 0,1 lot dengan modal 10 ribu.

Kita pantau bersama dibawah ini, manakah broker STP/ECN yang terbaik: