Sabtu, 29 Oktober 2011

Comparing STP/ECN Brokers #2

Dari hasil pengujian minggu ini, baru diketahui bahwa FinFX menerapkan minimal 0,1 lot dan tidak seperti broker lainnya yang 0,01 lot. FinFX juga menerapkan leverage terkecil yaitu hanya 1:200 sedangkan Pepperstone 1:400, GoMarkets maupun VantageFX 1:500.

Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa bila memilih menggunakan broker FinFX maka diperlukan modal lebih besar daripada broker lain.

Hal inilah yang mengakibatkan uji coba minggu ini pada FinFX mengalami margin called dikarenakan EA terpaksa menggunakan 0,1 lot, sedangkan pada broker lain dapat digunakan 0,01 lot. Padahal modal hanyalah 5000, akibatnya modal tidak lagi mencukupi untuk menahan floating loss pada saat trend melawan arah entry.









Bila diperhatikan detil trading history di FinFX ini juga agak "aneh", berikut dibawah ini trading history 2 jenis account di FinFX, Normal dan ECN, disandingkan dengan GoMarkets:







Terlihat bahwa entry exit di GoMarkets dapat dilakukan dengan mulus tanpa cacat dimana EA secara konsisten menghasilkan rata-rata profit 2 pip terus menerus. Tetapi anehnya pada 2 buah account FinFX hal ini tidak terjadi. Entry exit dilakukan dengan sangat buruk sehingga mengakibatkan terjadinya beberapa loss.

Meskipun loss tersebut nilainya kecil tetapi bayangkan saja apabila EA ini melakukan ribuan entry exit dan akibat hal ini akhirnya sebagian mengalami loss, tentunya nilai loss-nya pun akan menjadi besar.

Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa FinFX mengalami masalah dengan eksekusi transaksi. Terjadi jeda waktu saat EA mengirimkan sinyal untuk exit, akibatnya exit dilakukan saat harga sudah berbalik arah dan akibatnya loss terjadi.

Dari hasil pengujian FinFX diatas, rasa-rasanya FinFX ini kurang tepat untuk disebut sebagai broker ECN/STP meskipun pada website maupun promosinya menyatakan demikian. Harus digunakan lot besar yaitu minimal 0,1 lot, leverage sangat minim hanya 1:200, dan ditambah lagi dengan eksekusi yang lamban sehingga mengakibatkan terjadinya banyak loss.

Dari hal ini saja, FinFX menjadi seperti broker yang berjenis market maker. Diperlukan modal yang lebih besar daripada broker lain dan akibat kelambanan eksekusi menjadikan kemungkinan loss lebih besar daripada profit :)

Akan tetapi, masih terlalu dini bila saat ini sudah disimpulkan berdasarkan data uji coba yang hanya berjalan seminggu. Pada minggu depan, uji coba akan dilanjutkan kembali dan akan digunakan modal yang lebih besar untuk menghindari terjadinya margin called.

Berbeda broker juga mengakibatkan perbedaan hasil.

EA bekerja berdasarkan kalkulasi data feed OHLC (Open High Low Close). Apabila aliran data (data feed) tersebut mengalami perbedaan akibat beda kecepatan koneksi internet, beda kecepatan server broker dalam mengolah data, beda waktu GMT, dan berbagai faktor lainnya, maka EA pun akan memperoleh hasil yang berbeda.

Seperti terlihat pada gambar dibawah ini, seluruhnya menggunakan jumlah modal yang sama, nilai lot yang sama, dan EA yang sama. Tetapi hasil yang diperoleh berbeda.



Terlihat Vantage sebelumnya pernah mengalami margin called sehingga garis grafik menurun tajam dan akhirnya menggerus modal. Padahal pada broker lain baik-baik saja, justru garis grafik naik terus.

Saat market tutup untuk libur Sabtu Minggu, Vantage pun memiliki Open Trades terbanyak daripada broker lainnya seperti terlihat pada gambar di bawah ini:



Vantage memiliki Open Trades dan floating loss terbesar daripada broker lain, sedangkan GoMarkets yang terbaik dikarenakan tidak ada Open Trades sama sekali.

Bila diperhatikan jumlah History, terlihat bahwa Pepperstone adalah yang terbanyak melakukan transaksi daripada broker lain yaitu 3799 dan 3618. Yang paling minim melakukan transaksi adalah Vantage hanya 2949 transaksi, sedangkan GoMarkets sebesar 3429.

Angka-angka ini menunjukkan sesuatu yang "aneh". Kenapa Vantage yang melakukan entry exit paling minim, justru yang terlebih dahulu mengalami margin called?

Saya pun juga belum tahu jawabannya :)

Kemungkinan besar akibat adanya perbedaan data feed yang menyebabkan Vantage membuka entry pada saat yang tidak tepat. Pada broker lain, entry dilakukan saat harga masih searah dengan entry sehingga menghasilkan profit. Tetapi Vantage melakukan entry saat harga mulai berbalik arah, akibatnya begitu entry dilakukan, harga berbalik arah melawan entry dan floating loss.

Hal ini membuktikan bahwa apa yang diinformasikan oleh Pak Gede Muliawan benar adanya, bahwa Vantage memiliki masalah dengan data feed-nya (Spike #3).

Bila diperhatikan Trades Statistic di bawah ini terdapat hal "aneh" lain yaitu Average Wins Vantage jauh lebih tinggi daripada broker lain, bahkan nyaris 2 kali lipat:



Hal inilah yang menyebabkan hasil uji coba Vantage melesat meninggalkan broker lain pada 3 hari pertama uji coba. Bila diperhatikan detil transaksi terlihat bahwa Vantage menghasilkan profit lebih besar dibandingkan broker lain:



Terlihat bahwa pada GoMarkets, exit seluruhnya dilakukan dengan cara penggunaan Take Profit (warna hijau). Sedangkan pada Vantage, selain digunakan cara Take Profit, juga digunakan Trailing Stop (warna merah). Hal inilah yang menyebabkan profit Vantage melesat pada 3 hari pertama dikarenakan menghasilkan profit lebih besar dibandingkan broker lain.

Bila jumlah pencapaian profit dibandingkan maka Pepperstone - Standard Account adalah juaranya dikarenakan menghasilkan 120,21%. Pepperstone - Raw Account (yang merupakan murni ECN) justru hanya menghasilkan 104,62% dan GoMarkets hanya menghasilkan 100,31%.

Akan tetapi bila diperhatikan Profit Factor pada gambar Trades Statistic diatas, Gomarkets adalah juaranya dikarenakan memiliki nilai Profit Factor 4519,42. Sedangkan Pepperstone - Standard Account hanya 2444,20, Pepperstone - Raw Account 2445,34, dan Vantage hanyalah 0,95.

Nilai Profit Factor dapat diartikan sebagai nilai probabilitas untuk menghasilkan profit. Sehingga bila nilai Profit Factor tinggi maka konsistensi perolehan profit untuk jangka panjang akan lebih meyakinkan daripada yang memiliki nilai Profit Factor rendah.

Pada hari Minggu besok, uji coba akan dilakukan kembali dengan menggunakan modal lebih besar dikarenakan digunakan 0,1 lot.

Uji coba selalu dimulai pada hari Minggu dikarenakan agar dapat diperoleh kesamaan waktu. Dengan seluruh EA telah terpasang pada hari Minggu, maka pada saat market dibuka Senin pagi, EA akan berjalan bersamaan di seluruh broker. Dengan demikian, faktor lain yang dapat menyebabkan perbedaan menjadi lebih minim.

Kita pantau saja bersama-sama bagaimana hasil uji coba minggu depan.

3 komentar:

  1. Salam Pak Andromeda,

    Saya menemukan broker IBFX tapi bukan yg US tp yg Australia, ternya yg Australia ini kita bisa Hedging, Scalping dan teknik-teknik lainnya, Bagaimana menurut bapak dengan IBFX Australia http://www.ibfx.com.au

    Terima Kasih

    BalasHapus
  2. IBFX sejak lama dikenal berjenis market maker dan bukan ECN/STP.

    BalasHapus
  3. Wah ternyata market maker, berarti mereka kamuflase aja mengaku STP dan likuidasi di interbank, terima kasih atas infonya..

    BalasHapus