Rabu, 19 Oktober 2011

EA Builder Tutorial

Pak Ary,

itu sudah jalan di demonya saya lihat yg scalping EU dan GU :)

btw yg scalping itu baru sehari udah mau 10% pak ,gak ada floating minus lagi ya saat ini. kalau saya yg trading,udah saya matiin tuh EAnya hari ini,biar nanti malam jam 11 distart lagi,atau mungkin bisa ditweak di parameternya ya??

untuk scalping yg terbaik memang untuk pair EU, memang EA itu dirancangnya di pair EU, mungkin setingan MAnya lebih pas dipair tsb.

kata pembuatnya sih siap2 close all kalau udah sampai 100 transaksi dan equity udah nambah dari sebelumnya. yg paling bagus kalau EA ini buka buy dan sell,jadi hedging ,kalau OP searah 100 itu sudah harus diwaspadai katanya. kalau di testing saat ini saya lihat EU sudah clear posisi,sementara GU masih ada floating lumayan besar,tapi equity lebih besar dari 10 ribu,katanya mending diclose manual,tapi karena sekarang kita lagi testing biarin aja dulu deh :D

oh ya pak ,ngomong2 nih ,sebenarnya saya pengen punya EA non martingale, untuk membagi risk di account saya nantinya.

yg satu saya mau scalping dengan stochastic dari sebuah threat di forum MT5 ,judulnya : trading 100% dengan stochastic. memakai 3 stochastic sebagai acuan trading.

sebenarnya EAnya ada juga,tapi karena rulenya beda (cuma pakai 1 stoch) maka saya gak terlalu suka,lagian juga dia pakai martingale untuk bantu kalau terjadi false signal. seandainya bisa dibuat EA yg murni memakai 3 stochastic seperti yg ditulis itu akan lebih bagus buat scalping 5 - 10 pips.

kalau pak ary punya yg seperti itu tolong kasih tau ya pak,atau kita buat aja EAnya di EA builder itu ya pak? mohon petunjuknya pak :)

Salam,
Hadi




Pak Hadi,

Kemarin EA tersebut tidak jalan di backtest tetapi saya belum tahu salahnya dimana karena tidak ada error message-nya. Akan tetapi saat berjalan di forward baru ketahuan bahwa terjadi error di SL sehingga akibat hal ini maka tidak dapat melakukan entry exit di backtest maupun di forward test.

Broker STP/ECN memang sedikit berbeda perlakuan dimana SL dan TP tidak dapat dilakukan bersamaan dengan order dan harus dilakukan secara terpisah. Sedangkan pada broker market maker, order dapat dilakukan secara bersamaan dengan TP dan SL.

Hal inilah yang saya modifikasi sehingga saat ini telah dapat berjalan baik di forward test maupun backtest.







Strategi trading 100% dengan stochastic dapat dibaca disini dimana digunakan 3 buah Stochastic sebagai indikator untuk melakukan scalping.

Untuk mengubah strategi tersebut menjadi EA maka kita gunakan jasa situs EA Builder gratis dibawah ini:

Strategi tersebut menggunakan 3 buah Stochastic dengan seting berbeda yaitu 9,4,3 (Stoch 1), 12,4,12 (Stoch 2), dan 24,4,24 (Stoch 3).

Tahap pertama, dibuat Buy Strategy menggunakan 3 buah Stochastic dengan setting diatas seperti terlihat pada gambar dibawah ini:



Nilai setting diatas diisikan pada kolom %K period, %D period, dan Slowing. Digunakan Close Price agar Stochastic melakukan perhitungan berdasarkan harga close dan bukan nilai High Low.

Selain itu, pada kolom Shift diisi dengan nilai 1 dimana dimaksudkan bahwa Stochastic hanya melakukan perhitungan atas candlestick yang sudah terjadi (previous bar) dan bukan candlestick yang masih naik turun (current bar atau Shift 0). Hal ini dimaksudkan agar EA hanya melakukan entry berdasarkan candlestick yang sudah terjadi dan bukan candlestick yang masih belum jelas.

Oleh karena yang ditentukan terlebih dahulu adalah Buy Strategy maka garis Stochastic %K harus diatas garis %D, oleh karenanya digunakan adalah tanda > (lebih besar) pada seluruh kriteria Buy. Berbeda bila pada Sell Strategy maka yang digunakan adalah tanda < (lebih kecil) dikarenakan garis %K harus berada dibawah garis %D.

Berikut dibawah ini adalah gambar Sell Strategy, yang sebenarnya sama saja dengan Buy Strategy diatas, hanya berbeda tanda < :



Strategi Stochastic diatas disamping menggunakan 3 buah Stochastic dengan setting berbeda, juga memiliki aturan bahwa entry buy dilakukan bila seluruh Stochastic berada pada OverSold (dibawah nilai 20) dan entry sell dilakukan bila seluruh Stochastic berada pada OverBought (diatas nilai 80).

Berdasarkan hal diatas, kita tambahkan 3 buah kriteria baru dimana hanya akan melakukan entry buy atau sell bila seluruh Stochastic memiliki nilai diatas 80 atau dibawah 20, seperti terlihat pada gambar dibawah ini:





Langkah terakhir, kita tentukan Order Option seperti pada gambar dibawah ini:



Pada gambar diatas, SignalMode menggunakan complete bar yang artinya entry atau exit akan dilakukan saat candlestick selesai terbentuk. SL dan TP digunakan 20 pip, trailing stop digunakan 10 pip.

Penggunaan trailing stop dimaksudkan apabila entry menghasilkan profit minimal 10 pip maka EA akan otomatis mengaktifkan trailing sehingga bila terjadi pembalikan harga tiba-tiba maka profit tetap diperoleh meskipun hanya 10 pip.

Close Strategy tidak perlu diisi dikarenakan EA ini exit-nya menggunakan SL bila terjadi salah entry dan bila benar maka digunakan TP beserta Trailing. Oleh karena EA telah selesai dibuat, maka klik saja tombol Complete dan save file EA tersebut ke komputer.

Tahap selanjutnya adalah menguji kinerja EA tersebut pada Strategy Tester di Metatrader.

Karena digunakan demo Metatrader dari broker GoMarkets yang menggunakan platform 5 digit maka EA perlu dilakukan modifikasi sedikit dengan bantuan MetaEditor, yaitu menambahkan satu angka nol dibelakang pada nilai variabel yang menggunakan satuan pip seperti terlihat pada gambar dibawah ini:





Terlihat pada gambar diatas untuk nilai Slippage, SL, TP, dan TrailingStop ditambahkan satu angka 0 agar dapat berjalan baik pada platform 5 digit. Hal ini dikarenakan pada platform 5 digit terjadi penambahan 1 digit, sehingga untuk nilai pip harus ditambahkan 1 angka nol.

Gambar dibawah adalah gambar dari Strategi Tester Metatrader, terlihat digunakan time frame M1 sebagai time frame pengujian dan digunakan tanggal mulai 1 September 2011.



Bila ingin memantau detil saat EA bekerja melakukan entry exit selama pengujian, dapat dilakukan dengan cara meng-klik kolom Visual Mode. Bila kolom ini di klik maka candlestick pada chart akan bergerak seolah-olah market sedang berjalan dan nantinya akan terlihat entry exityang dilakukan oleh EA. Sehingga dengan cara ini maka penelitian mendalam perihal keakuratan entry exit EA tersebut dapat dilakukan secara mendetil.

Bila EA tidak bermasalah, maka pengujian menggunakan Strategy Tester akan berjalan dengan baik seperti terlihat pada gambar dibawah ini:





Meskipun EA telah berhasil berjalan dengan baik, tetapi terlihat bahwa Modelling Quality hanya 25%. Pengujian yang baik pada umumnya memiliki nilai Modelling Quality sebesar 90%.

Modelling Quality 25% dapat diartikan bahwa data yang digunakan untuk pengujian masih minim, sehingga kualitas kebenaran pengujian hanyalah 25%.

Agar mendapatkan Modelling Quality sebesar 90%, maka yang perlu dilakukan adalah mendownload data M1 sebanyak mungkin dari History Center milik broker. Tetapi sebelum melakukannya, pastikan bahwa Metatrader yang digunakan telah mampu menampung data dalam jumlah besar. Caranya, klik menu Tools, kemudian Option. Pastikan nilai Max Bars seperti gambar dibawah ini:



Lakukan restart Metatrader terlebih dahulu dan kemudian setelahnya lakukan download data M1 dari History Center broker seperti terlihat pada gambar dibawah ini:



Dari pengalaman selama ini, sebagus apapun hasil backtest di Strategy Tester, tidak dapat dijadikan patokan bahwa nantinya EA yang dibuat akan bagus juga pada saat dilakukan forward test.

Backtest di Strategy Tester hanyalah sekedar simulasi saja, oleh karenanya kebenarannya tidak dapat diyakini. Hasil backtest hanyalah sekedar patokan bahwa EA yang dibuat KEMUNGKINAN akan profitable saat digunakan untuk demo forward test. Bila EA yang dibuat pada saat backtest saja sudah buruk, tentunya saat dilakukan demo forward test akan menghasilkan yang lebih buruk lagi.

Akhir kata, bila berminat membeli EA di suatu tempat maka jangan pernah percaya bila yang ditampilkan hanyalah hasil backtest. Hanya yakini hasil forward test dikarenakan kebenarannya lebih dapat diyakini karena pengujiannya dilakukan pada kondisi market yang sebenarnya.

Semoga berkat artikel ini, nantinya banyak EA made in Indonesia yang bermunculan :)

1 komentar: