Rabu, 19 Oktober 2011

About Broker

Pak Ary, yang bijaksana.

Saya ingin bertanya beberapa hal berikut ini :

Bagaimana sebenarnya perhitungan Broker tersebut, karena jika ada klient mereka yang mendapat untung banyak kok dengar-dengar ada yang kena black-list, benarkah?

Apakah broker adalah bandar atau apa, lalu seandanyai semua klient mereka itu mendapatkan profit semua, tidak ada yang loss lalu bagaimana broker tersebut?

Darimana cara broker membayar klient mereka yang profit, (Bagaimana cara kerja broker sebenarnya, terimakasih)

Terimakasih Pak Ary

Yulianto




Pak Yulianto,

Broker atau perantara, dalam teori, hanyalah sekedar penghubung dimana berkat jasa yang dilakukannya maka akan mendapatkan imbalan. Banyak contoh yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, seperti makelar mobil dimana menghubungkan calon pembeli dengan pemilik mobil yang akan dijual. Atas jasa yang dilakukannya, maka makelar tersebut mendapatkan imbalan berupa komisi.

Sama halnya dengan broker dimana berfungsi menghubungkan antara trader dengan bursa. Atas jasa yang dilakukannya maka trader harus membayar imbalan yang dinamakan komisi atau spread.

Dalam dunia saham, broker hanyalah berfungsi sebagai perantara. Hal ini dikarenakan dalam dunia saham terdapat otoritas pemerintah yang sangat ketat melakukan pengawasan dan juga dikarenakan lokasi pasarnya hanya satu yaitu bursa itu sendiri.

Oleh karenanya, tidak ada broker saham yang berani melakukan penjualan atau pembelian saham di luar lantai bursa dikarenakan apabila ketahuan maka akan terkena sanksi. Penjualan atau pembelian saham diluar lantai bursa hanya dimungkinkan apabila otoritas juga diberi pemberitahuan. Akibat hal ini, broker saham benar-benar berfungsi hanya sebagai penghubung dan penghasilannya hanya dari komisi.

Berbeda dengan forex dimana bursa dapat berlokasi dimana saja diseluruh penjuru dunia. Dalam forex, trader membeli dan menjual valuta yang berasal dari bank di seluruh penjuru dunia. Sederhananya, bursa di forex adalah bank-bank yang menjual atau membeli valuta.

Sehingga yang dilakukan oleh broker forex adalah menghubungkan trader dengan bank yang menjual atau membeli valuta dan atas jasa yang dilakukannya maka trader diharuskan membayar spread (terkadang ditambah komisi bila pada broker ECN).

Akan tetapi, dikarenakan jumlah trader yang konsisten profit hanyalah sedikit dan lebih banyak yang mengalami loss, dan ditambah tidak ada pengawasan ketat dari otoritas, maka broker yang awalnya jujur hanya sekedar menerima spread saja, menjadi berubah pikiran. Kenapa bank yang malahan untung banyak? Kenapa kita tidak menjadi bank saja?

Mungkin Pak Yulianto pernah mendengar mitos bahwa trading forex sulitnya setengah mati dimana hanya 5% trader saja yang mampu konsisten profit.

Agar mitos tersebut dapat lebih diyakini, berikut dibawah ini Profitability Report dari broker-broker yang berlokasi di USA:

Broker USA diwajibkan oleh otoritas disana untuk membuat Profitability Report tiap kuartal. Terlihat dari report tersebut bahwa bila dirata-ratakan angka-angka %Profit maka hanya berkisar sekitar 25% saja account yang konsisten profit.

Padahal trader yang mampu konsisten profit, pada umumnya memiliki beberapa account untuk dirinya sendiri atau untuk kliennya guna keperluan managed account. Sehingga mungkin saja meskipun jumlah account-nya banyak tetapi pemiliknya hanya beberapa orang saja.

Logikanya, kalau trader tersebut masih loss, buat apa memiliki account banyak-banyak. Tetapi bila telah konsisten profit, tentunya kalau bisa ya sebanyak mungkin account yang dimilikinya supaya profit juga bertambah besar :)

Sehingga mitos bahwa hanya 5% saja yang mampu profit, kemungkinan besar benar adanya.

Nah, kalau broker hanya berfungsi hanya meneruskan transaksi saja, tentunya profit yang berasal dari 75% trader yang mengalami loss akan dinikmati oleh bank.

Dengan pemikiran tersebut, akhirnya broker beramai-ramai menjadi "bank bayangan". Mereka men-stock sebanyak mungkin valuta untuk dijual kepada klien-nya sendiri.

Akibatnya, bila terdapat salah satu klien broker yang mampu profit terus menerus, tentunya akan membuat broker pening kepalanya dikarenakan harus membayar kepada trader tersebut padahal uang pembayaran harus dirogoh dari kantongnya sendiri dan bukan dari bank valuta seperti terjadi dahulu.

Sehingga cara apapun akhirnya ditempuh oleh broker tersebut untuk membuat kliennya mengalami loss. Mulai dari requote, menaikkan spread, membuat stoploss tidak berfungsi, dan masih banyak akal-akalan lainnya.

Broker market maker dapat diibaratkan seperti halnya casino atau tempat judi. Seperti kita tonton di film-film (maklum saya belum pernah masuk casino :) ), bila terdapat penjudi yang menang dalam jumlah besar maka oleh bandar casino permainan akan lebih dipersulit agar uang yang saat ini berada dikantong penjudi dapat kembali lagi ke brankas casino.

Seperti itulah cara kerja broker market maker, trader yang mampu konsisten profit akan dimasukan nomor account-nya ke daftar blacklist agar kondisi trading dapat lebih dipersulit lagi.

Berbeda dengan broker ECN/STP, broker jenis ini tidak bertindak sebagai "bank bayangan". Fungsinya hanya meneruskan transaksi ke bank dan penghasilan yang diperoleh hanya dari komisi atau spread.

Tentunya Pak Yulianto mulai terpikir, kenapa broker ECN/STP tidak melakukan hal yang sama seperti market maker? Khan untungnya lebih gede?

Bila Pak Yulianto pernah berbelanja ke pasar, terdapat 2 pedagang cabai. Pedagang yang satu sangat jujur dan mengutamakan pembeli, sehingga cabai yang dijual selalu pas timbangannya dan kualitasnya baik tidak ada yang busuk. Sedangkan pedagang satunya suka berbuat curang, timbangannya tidak pernah pas. Itupun cabai yang dijualnya masih dicampur dengan cabai yang sudah busuk.

Dalam jangka pendek, pedagang cabai yang curang memang akan memperoleh laba besar berkat kecurangan-kecurangan yang dilakukannya. Akan tetapi lama kelamaan, tentunya akan ditinggalkan pembeli setelah sadar bahwa pedagang tersebut tidaklah jujur dan barang yang dibeli tidak baik.

Sebuah kalimat bijak mengatakan "Sebodoh-bodohnya seseorang, lama kelamaan akan sadar juga bila dicurangi dan ditipu terus menerus"

Perhatikan saja Profitability Report diatas, terlihat bahwa angka-angka Account Growth, bila dijumlah maka pertambahannya tidaklah banyak selama kuartal terakhir. Seperti cerita pedagang cabai diatas, dalam jangka panjang yang jujurlah (broker ECN/STP) yang nantinya akan dapat terus bertahan dan berkembang.

Nah, tentunya sekarang Pak Yulianto terpikir hal lain, kalau katanya broker tersebut market maker dan akan selalu berusaha membuat klien mengalami loss, tetapi kenapa di Profitability Report diatas ternyata masih ada 25% yang konsisten profit?

Trader yang mampu konsisten profit pada broker market maker adalah trader yang menggunakan strategy trading jangka panjang, misalnya entry dilakukan sekarang dan exit akan dilakukan pada minggu depan.

Perlu diketahui bahwa rata-rata trader di forex adalah day trader yaitu trader yang melakukan entry exit beberapa kali dalam sehari dan cukup puas dengan profit kecil. Trader-trader yang seperti inilah yang berusaha dicurangi oleh broker.

Akan tetapi broker tidak dapat mencurangi long term trader dikarenakan kecurangan apapun yang dilakukan oleh broker tidak mempengaruhinya. Bagaimana bisa mencurangi dengan menaikkan spread bila trader tersebut entry-nya cuma seminggu sekali? Bagaimana bisa mencuranginya saat news kalau trading yang dilakukan oleh trader tersebut tidak peduli dengan news? Bagaimana bisa mencurangi StopLoss kalau trader tersebut tidak menggunakan SL atau nilai SL-nya sangat lebar?

Broker sengaja mencurangi day trader dikarenakan dengan perkembangan internet yang sangat pesat belakangan ini menjadikan jumlah day trader jauh lebih banyak daripada jumlah longterm trader. Tentunya lebih efisien dan lebih menguntungkan bukan kalau fokus hanya mencurangi yang jumlahnya lebih banyak? :)

Akan tetapi, broker market maker juga menggunakan stoploss.

Bila dirasa trader tersebut akan profit besar maka oleh broker akan dialihkan ke bank. Sehingga broker hanya dirugikan sedikit dikarenakan hanya perlu membayar sedikit saja, sedangkan selebihnya akan dibayar oleh bank.

Sehingga apabila seluruh klien mendapatkan profit maka broker hanya dirugikan sedikit dan masih mendapatkan penghasilan dari spread atau komisi.

Agar lebih jelas, silahkan membaca pada artikel berikut ini: Market Maker & ECN Broker, Accounts Profitability Report, Brokers Tricks, dan Brokers Tricks #2

Meskipun sebenarnya perihal cara kerja broker ini telah beberapa kali ditulis pada artikel-artikel terdahulu, akan tetapi agar Pak Yulianto dapat menjadi lebih jelas maka ditulislah artikel ini.

Semoga berkat artikel ini dapat membuat Pak Yulianto menjadi lebih "terang benderang" perihal cara kerja broker :)

2 komentar:

  1. Pak Ary yang terhormat, mohon dijelaskan mengenai binary option broker, yang bannernya sering saya lihat di website ini. Apakah mereka ini STP ataukah bandar belaka?

    Terima kasih.

    BalasHapus
  2. Binary Trading dapat dibaca disini:
    http://andromeda-trading.blogspot.com/2011/05/binary-trading.html

    BalasHapus