Senin, 21 Juni 2010

Cari Uang atau Belajar?

Seorang sahabat saya sangat antusias belajar ilmu trading, tiap hari selalu rajin bertanya ke saya berbagai hal mengenai trading.

Saya berusaha menjelaskan dan mengajari dengan jelas dan baik, sambil saya katakan bahwa trading bukanlah ilmu yang gampang. Tidak semua orang dilahirkan untuk cocok dengan dunia trading, perlu ketekunan mempelajari bertahun-tahun. Tidak semua orang mampu melakukannya apabila tidak didasari oleh rasa suka (passion).

Walah... sahabat saya malah marah!

Dia beranggapan bahwa saya tidak mau berbagi ilmu dengannya.

Ya sudah, saya diam saja. Saya hanya berpesan, silahkan belajar sendiri, toh saya pun belajar ilmu trading juga otodidak, hanya berbekal Google, semua informasi perihal trading bisa diperoleh gratis dari internet. Jadi saya rasa kamu pun bisa melakukannya.

3 bulan kemudian, sahabat saya ini datang dengan wajah murung. Dia bercerita panjang lebar perihal yang dialaminya selama belajar sendiri dimana akibatnya justru rugi besar.

Lho... kok bisa? Belajar kok bisa rugi?

Ternyata setelah dia memahami bagaimana caranya trading, dia langsung membuka account Forex dan sekaligus juga membuka account Saham. Selama 2,5 bulan dia melakukan live trading di Forex dan di saham dengan menggunakan uang sebenarnya hanya berbekal belajar ilmu trading minim.

Akibatnya bisa diduga, uang yang ada di account Forex maupun di account saham saldonya sama-sama 0 alias seluruh uangnya amblas.

Pelajaran yang dapat diperoleh dari cerita diatas, jangan pernah mencampuradukkan antara belajar dan mencari uang.

Pahami terlebih dahulu bahwa untuk mendapatkan uang, di bidang apapun, perlu profesionalisme. Semakin profesional kemampuan Anda, maka semakin banyak uang yang dapat Anda peroleh.

Dunia trading memang menggiurkan, uang tergeletak di berbagai sudut menunggu untuk Anda ambil. Itulah yang menjebak semua orang dan mengakibatkan keserakahan timbul dalam diri kita.

Dunia trading bisa diibaratkan seperti Fatamorgana, di tengah gurun pasir Anda melihat oase di kejauhan tetapi setelah didekati ternyata oase itu tidak ada sehingga akibatnya kehausan yang Anda alami lebih parah daripada sebelumnya karena telah membuang tenaga berlari mengejar bayangan oase tersebut.

Seperti itulah dunia trading, seperti cerita sahabat saya diatas, dia ingin cepat kaya dan berhasil 1 atau 2 kali mendapatkan laba. Makin bersemangat dia mengejarnya, tapi yang terjadi kerugian yang didapat dan modal seluruhnya amblas. Sahabat saya ini menjadi lebih miskin daripada sebelumnya. Sahabat saya ini menjadi lebih haus daripada sebelumnya karena oase yang diidamkan ternyata hanyalah sekedar bayangan semu.

Hanya yang profesional saja yang mampu mengubah fatamorgana tersebut menjadi kenyataan.

Coba saat ini beli saham apa saja dari Bursa Efek Indonesia, diamkan saham tersebut paling lama sebulan dan pasti Anda akan mendapatkan laba. Kenapa? Karena saat ini IHSG sedang bullish atau uptrend. Saham apapun yang Anda beli akan naik harganya.

Itulah yang membuat pemula langsung dengan bangganya menyatakan bahwa dirinya adalah profesional trader karena sudah bisa mendapatkan laba dari trading saham. Dengan penuh percaya diri, dia tambah lagi modalnya dan melakukan trading dalam skala besar. Akibatnya, ya bangkrut ...

Dia tidak menyadari bahwa itu hanyalah sekedar fatamorgana, dalam jangka pendek memang menghasilkan laba karena sedang bullish, tetapi begitu bearish atau down trend terjadi, maka kerugianlah yang terjadi.

Hanya yang profesional yang paham kenapa bisa laba atau kenapa bisa merugi, dan mereka yang profesional selalu belajar dari kesalahan dan selalu berusaha memperbaiki dirinya agar performance trading-nya menjadi lebih baik lagi.

Cari uang dan belajar trading itu perbedaannya sangat tipis.

Kebanyakan orang selalu awalnya mengatakan bahwa ingin belajar trading, tetapi mereka tidak bisa mengendalikan emosi dan keserakahan yang ada di dalam dirinya. Akibatnya, meskipun awalnya berniat belajar tetapi modal yang digunakan sangatlah besar. Semua saham ingin dibeli seluruhnya karena takut ketinggalan kereta tidak mendapat laba dimana justru hal inilah yang "membunuh" mereka.

Serakah adalah sifat yang manusiawi, semua orang memilikinya. Jadi Anda tidaklah salah kalau serakah, karena kalau Anda tidak serakah maka Anda bukan manusia :)

Tetapi mereka yang profesional, mampu mengendalikan keserakahan ini. Mereka sadar bahwa serakah tidak diperkenankan dalam dunia trading. Oleh karenanya, pada saat trading mereka hanya mengandalkan leher ke atas dan bagian tubuh di bawah leher sama sekali tidak digunakan. Mereka hanya menggunakan mata dan otak saja. Emosi, keserakahan, rasa takut kalah, semuanya ada di dalam hati dan tidak digunakan pada saat trading.

Itulah perbedaan antara pemula dan profesional. Karena trading tidaklah hanya sekedar ilmu, tetapi termasuk didalamnya kemampuan mengendalikan diri. Mereka yang profesional sudah terlatih mengendalikan diri, sedangkan pemula tahunya hanya ilmu trading saja tanpa sadar bahwa tidak akan bisa menang kalau tidak ada pengendalian diri yang baik.

Suatu hari nanti Anda akan menyadari bahwa musuh utama Ada pada saat trading bukanlah bursa atau market, tetapi diri Anda sendiri!

Kalahkan diri Anda terlebih dahulu, baru Anda bisa menang trading.

Sepanjang Anda belum mampu mengalahkan diri Anda sendiri, jangan harap Anda sukses di dunia trading. Oleh karenanya, tidak semua orang cocok atau berbakat di dunia ini, hanya mereka yang bersyaraf baja, tekun, dan mampu mengendalikan dirinya saja yang bisa sukses.

Kebanyakan pemula, selalu trading berdasarkan impian cepat kaya dan hanya berfikir satu sisi, hanya laba besar. Ingat, dalam dunia trading salah langkah juga berakibat rugi besar dan jatuh miskin seketika.

Pahami bahwa dibutuhkan profesionalisme yang sangat hebat bila ingin sukses di bidang ini. Bentuk terlebih dahulu profesionalisme tersebut dan baru terjun dengan uang sebenarnya.

Tapi dari pengalaman, kadang kurang seru kalau tidak menggunakan uang sebenarnya untuk belajar. Memang, itulah yang saya alami, bermain dengan demo uang bohongan, tidaklah membuat kita serius. Tetapi begitu uang benaran dipertaruhkan, mata langsung melotot dan otak bekerja aktif :)

Selalu ingat bahwa tujuan Anda adalah belajar, berusahalah untuk konsisten tetap bermain dengan jumlah kecil sampai Anda benar-benar memahaminya. Jangan pernah tergoda untuk bermain besar karena dalam waktu singkat akan "membunuh" modal Anda.

Kebanyakan pemula tidak bisa menahan godaan. Awalnya main dalam jumlah kecil, tetapi seminggu kemudian langsung berubah menjadi jumlah besar yang dimainkan. Kalau hal ini Anda lakukan, perlahan tapi pasti modal Anda akan amblas.

Bila Anda mampu konsisten mendapat laba selama 3 bulan berturut-turut, barulah gunakan modal yang agak lebih besar.

Konsisten mendapatkan laba bukan berarti Anda harus memiliki akurasi 100%, yang artinya Anda trading 10 kali dan seluruhnya mendapatkan laba. Cukup 6 kali saja Anda mendapatkan laba dan 4 kali sisa merugi, tidak menjadi masalah asalkan jumlah kemenangan lebih besar daripada jumlah kerugian sehingga modal Anda berkembang.

Selalu ingat prinsip bahwa yang utama dibentuk adalah profesionalisme. Begitu Anda menjadi profesional maka uang yang akan mengejar Anda.

Jangan pernah mengejar uang, Anda akan hancur sendiri karenanya. Ubah diri Anda dan upayakan agar uanglah yang mengejar Anda.

1 komentar:

  1. Tulisan yang sangat bagus mas/pak. Saya setuju dengan tulisans di site anda. sangat bagus sekali.
    semoaga trader indonesia maju terus.
    Kesederhanaan adalah kunci meraih Keberhasilan.

    BalasHapus