Masih ingat masa kanak-kanak Anda?
Pasti Anda pernah ditanya, mau jadi apa kalau besar nanti?
Ada yang ingin jadi dokter, artis, pengusaha, bahkan presiden. Semua orang selalu ingin memiliki masa depan yang lebih baik daripada hari ini. Karena itu, digantungkanlah cita-citanya setinggi langit.
Sayangnya, ada 1 hal penting yang dilupakan.
Tidak tahu dan tidak membentuk jalan menuju ke arah cita-cita tersebut agar bisa dicapai.
Cita-cita adalah tujuan hidup, kebanyakan orang memiliki cita-cita setinggi langit, tetapi kebanyakan hanya sebatas omongan atau sebatas yang diinginkan saja. Mereka lupa bahwa untuk mencapai tujuan tersebut, harus tahu lebih dahulu jalan apa yang harus ditempuh agar menjadi kenyataan.
Seandainya jalan menuju ke cita-cita telah diketahui, fokus dan jangan sia-siakan waktu untuk dengan tekun menapaki jalan tersebut. Jalan tersebut sangat panjang, berlika-liku, dan juga sangat terjal.
Tuhan memang menciptakan jalan tersebut seperti itu, karena dengan begitu secara otomatis akan terjadi seleksi alam, hanya yang paling sabar dan yang paling tekunlah yang akhirnya mampu mencapai titik akhir.
Sewaktu kanak-kanak, saya suka bermain kapal kertas dimana biasanya kapal tersebut saya taruh di parit yang airnya mengalir deras. Dengan derasnya air, kapal akan melaju kencang sangat jauh.
Kapal kertas itu menggambarkan cita-cita yang ingin diraih di masa akan datang. Saat pertama cita-cita diinginkan, saat itulah kapal kertas selesai dibuat.
Sebelum kapal tersebut dapat melaju, Anda harus menentukan di parit mana kapal kertas akan dimainkan agar melaju kencang. Penentuan di parit sebelah mana kapal tersebut akan dimainkan adalah penentuan jalan seperti apa yang akan ditempuh untuk menuju cita-cita.
Bila jalan sudah ditemukan, segeralah melangkah menuju jalan tersebut.
Perbedaan permainan kapal kertas dan cita-cita terletak pada airnya. Pada permainan kapal kertas, parit sudah terisi air yang mengalir sangat deras. Sedangkan pada cita-cita, parit tersebut hanyalah parit kering kerontang dimana Anda menaruh kapal kertas (cita-cita) di dasar parit tersebut.
Darimana airnya?
Airnya harus Anda timbulkan sendiri dari upaya dan usaha Anda. Makin keras usaha yang dilakukan, makin tekun menjalaninya, makin sabar menunggu hasilnya, maka makin deras juga air yang ditimbulkan. Makin deras air yang ditimbulkan maka makin kencang kapal kertas melaju sehingga makin cepat sampai tujuan.
Sebaliknya, kalau makin malas melakukan upaya maka kapal kertas tersebut tidak akan melaju kemana-mana dan tetap berada di dasar parit yang kering kerontang. Cita-cita hanyalah sebatas omongan atau keinginan di angan-angan saja yang sampai kapanpun tidak akan pernah menjadi kenyataan.
Tetapi jangan salah, meskipun Anda mampu memnimbulkan air yang sangat deras, kapal kertas tersebut tidak akan selalu melaju lurus menuju tujuan akhir. Kapal kadang menyerong ke kiri, kadang juga ke kanan.
Itulah yang disebut godaan atau cobaan. Tuhan yang menimbulkan hal tersebut untuk menguji apakah Anda mampu tetap fokus mengendalikan air agar kapal tetap bertahan melaju lurus.
Kadang kala yang terjadi, malah kapal tenggelam di tengah jalan akibat tidak fokus dan kurang berhati-hati. Nah, disinilah kebanyakan mengalami stress dan putus asa. Yang stress dan putus asa pada umumnya merasa bahwa Tuhan membenci dirinya dan akhirnya mengambil langkah-langkah negatif yang justru akan lebih memperburuk keadaan.
Tuhan itu Maha Pengasih, yakinlah dengan itu, Tuhan tidak akan pernah membenci umatnya. Tuhan hanyalah sekedar menguji apakah Anda mampu tetap kreatif dan bertahan sampai garis akhir nanti.
Tertawa dan tersenyumlah bila melihat kapal tenggelam, jangan pernah bersedih dan kemudian menjadi stress.
Kenapa justru tertawa dan tersenyum?
Tertawa karena Anda telah berhasil menemukan satu cara penyebab tenggelamnya kapal. Selalu ingat penyebab ini dan jangan ulangi kembali agar kapal berikutnya tetap aman melaju.
Tersenyum karena ternyata Tuhan belum mengijinkan Anda untuk langsung sukses. Dengan tenggelamnya kapal, secara tidak langsung Tuhan telah meminta Anda untuk mencoba kembali dengan cara yang lebih baik daripada sebelumnya.
Cobalah kembali dan jangan pernah putus asa meskipun berkali-kali kapal tenggelam.
Tiap kali Anda menaruh kapal baru di dasar parit, timbulkan dalam pikiran Anda bahwa kemungkinan besar kapal akan tenggelam. Karena dipastikan akan tenggelam, jangan pernah berharap kapal akan mulus sampai tujuan. Bila akhirnya kapal mulus sampai tujuan, anggap saja sebagai bonus dan diluar dugaan.
Dengan begitu, Anda tidak akan pernah stress bila akhirnya kapal tenggelam. Yang penting Anda sudah melakukan terbaik, soal kapal mau tenggelam atau tidak bukan urusan Anda, tetapi urusan Tuhan.
Fokuskan upaya dan pikiran Anda hanya untuk mendesain kapal agar menjadi lebih baik dan mengupayakan air selalu sangat deras. Jangan pedulikan hasil akhirnya, karena bila Anda telah mendesain kapal dengan baik dan telah mengupayakan airnya, maka lama kelamaan pasti akan ditemukan desain kapal terbaik yang anti tenggelam.
Belajarlah untuk pasrah kepada Tuhan.
Yang utama adalah melakukan yang terbaik setiap saat dan jangan pernah berharap hasil. Bila hal ini mampu dilakukan, maka secara perlahan tapi pasti Anda akan selangkah demi selangkah mencapai yang dicita-citakan.
Menapaki jalan menuju cita-cita dapat diibaratkan seperti memunguti kerikil pada tiap langkahnya. Anda baru bisa melangkah maju kalau kerikil di telapak kaki sudah dipungut dan dikantongi.
Lakukan memungut dan mengantongi kerikil pada tiap langkah, nantinya pada saat sampai garis akhir jumlah kerikil tersebut akan segunung. Hal-hal kecillah yang membentuk hal besar.
Karena itu sejak dini lakukan hal-hal kecil yang baik dan yang sesuai dengan tujuan Anda, lama kelamaan hal-hal yang semula kecil akan menjadi hal besar yang membuat diri Anda sukses.
Masa depan sebenarnya adalah hasil rajutan benang baik dan benang buruk.
Bila Anda tekun dan rajin merajut lebih banyak dengan benang baik, suatu hari nanti Anda akan menikmati hasil rajutan yang bermanfaat baik juga. Sebaliknya kalau saat ini Anda rajin merajut dengan benang buruk maka hasil rajutan tersebut juga akan berdampak buruk terhadap kehidupan Anda nantinya.
Percayalah hanya kepada diri Anda sendiri dan Tuhan.
Gunakan saran dan pendapat orang lain untuk mengefektifkan jalan menuju masa depan. Tetapi jangan pernah gunakan saran atau pendapat orang lain sebagai patokan, karena yang tahu yang terbaik untuk diri sendiri adalah diri Anda dan Tuhan.
Banyak orang menggunakan jasa guru spiritual atau paranormal agar jalan hidupnya menjadi lebih baik. Ajaran, saran, serta pendapatnya digunakan sebagai patokan yang diyakini pasti benar sehingga yang menggunakan guru spiritual atau paranormal akhirnya tidak menjadi dirinya sendiri dan tidak memiliki jati diri.
Tidak ada yang pasti benar di dunia ini, apalagi hanya manusia. Yang pasti benar hanya 1, yaitu Tuhan.
Tetap jadilah diri Anda sendiri, karena dengan tetap menjadi diri sendiri akan lebih mudah mencapai yang dicita-citakan. Yang paling tahu segala kelebihan, kekurangan, dan yang dibutuhkan adalah diri sendiri, bukan orang lain seperti guru spiritual atau paranormal.
Dengan mengetahui kelebihan, kekurangan, dan yang dibutuhkan, akal Anda akan membimbing untuk mencapai yang dibutuhkan tersebut dengan menggunakan kelebihan yang Anda miliki.
Selalu yakin bahwa Tuhan telah merencanakan kesuksesan bagi semua orang, tiap orang berbeda jalannya dan memiliki jalan masing-masing yang telah direncanakan. Jadi, Anda sendirilah yang harus menemukan jalan tersebut, bukan paranormal atau guru spiritual.
Oleh karenanya, hargai perbedaan. Tidak ada manusia yang sama persis, pasti akan selalu berbeda.
Jangan pernah paksakan seseorang harus menjadi seperti diri Anda, atau sebaliknya Anda berusaha meniru atau ikut-ikutan cara orang lain. Percuma saja, karena hasilnya pasti tidak akan semaksimal kalau Anda menjadi diri sendiri.
Gunakan cara orang lain hanya sebagai penambah wawasan, tetapi bukan dijadikan patokan. Ciptakan cara Anda sendiri berdasarkan wawasan tersebut. Itulah tujuan Tuhan membentuk Anda dengan segala kelebihan dan kekurangan, agar Anda menemukan cara sendiri menggunakan kelebihan yang dimiliki untuk kemudian menapaki jalan sukses.
Jangan takut resiko, jangan takut salah, karena melakukan kesalahan adalah proses pembelajaran untuk menjadi benar. Kalau Anda tidak berani mengambil resiko karena takut salah, kapan Anda belajar untuk menjadi benar?
Perhatikan saja anak kecil yang sedang belajar berjalan atau belajar naik sepeda. Pasti sebelum dapat berjalan atau dapat naik sepeda, harus jatuh berkali-kali dahulu baru akhirnya bisa. Jatuh adalah proses pembelajaran untuk tidak jatuh lagi, sedangkan rasa sakit akibat jatuh hanyalah sekedar pengingat agar nantinya harus lebih berhati-hati lagi karena kalau sampai jatuh ya akibatnya sakit.
Jangan juga takut kiamat.
Hidup ini hanyalah sementara, apa yang kita miliki, harta benda, anak, istri, sahabat, semuanya tidaklah abadi. Suatu saat akan berpisah juga dan tidak selamanya bisa bersama.
Karena itu gunakanlah waktu sebaik-baiknya, seolah-olah tiada hari esok. Nikmati hari ini dan lakukan hal-hal baik yang membuat masa depan menjadi lebih baik. Berbuat baiklah sebanyak mungkin agar bila kiamat terjadi Anda tetap bisa tersenyum menyambutnya.
Tiada lagi rasa takut di hati karena Anda yakin telah banyak melakukan hal baik sehingga Tuhan akan memaafkan dosa yang dilakukan. Tidak ada seorang manusia pun yang tidak melakukan dosa, yang perlu dilakukan hanyalah melakukan management seperti halnya trading, bagaimana caranya agar menangnya lebih banyak daripada kalahnya? Bagaimana caranya agar amal baik lebih banyak daripada dosa yang dilakukan?
Pasrahkan saja kepada Tuhan, biarkan Tuhan yang menilai.
Yang penting Anda telah melakukan hal baik, untuk diri sendiri maupun untuk sesama yang disekeliling Anda. Selalu pahami bahwa manusia diciptakan untuk saling mengisi, jadi jangan pernah egois, bantulah sebanyak mungkin agar kehidupan di sekeliling Anda menjadi lebih baik berkat upaya yang Anda lakukan.
Oleh karenanya, mulailah sejak saat ini merajut masa depan dengan benang baik.
Agar nantinya Anda tidak disiksa oleh kehidupan ini akibat sejak sekarang sudah salah merajut menggunakan benang buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar